bagian enambelas

734 60 2
                                    

"jungwoon, di tempat biasa?"

"hm? Iya kak" jungwon yang fokus pada ponselnya dengan muka sebal cukup menarik perhatian sunghoon.

"kenapa sih?" jungwon menatap laki laki yang berstatus sebagai kakak tingkatnya lalu mengeleng.

"enggak kak"

"ini kita mau otw sekarang?" tanya sunghoon lagi. Tampak ada keraguan di wajah jungwon, membuatnya bertanya beberapa kali pada laki laki itu.

"eum kak, anu kalo kita kerjainnya di rumah aku gimana? Itu kak, aku di titipin adek ku yang masih bayi sama mama. Hehe gimana kak?" sunghoon hanya diam, jadi karena ini saja jungwon jadi seperti itu?

"eh kak aku aja deh yang kerjain kalo kakak keberatan. Iya, aku aja" ujar jungwon cepat. Karena melihat raut jawah sunghoon membuatnya tidak enak hati.

"loh enggak, yaudah ayo ke rumah lo" sunghoon berjalan mendahului jungwon, lalu diikuti jungwon yang memainkan tali tas miliknya. Dia gugup.

"ini serius kak?"

"iya. Gue pengen cepet cepet beres" ucap sunghoon lalu memberikan helm milik jake yang sengaja dia bawa untuk jungwon.

"pengen cepet tapi males mulu kalo mau kerjain, dari waktu kemarin yang kita duduk di caffe 15 menit terus pulang udah berapa minggu dan baru hari ini kita kerjain" celoteh jungwon membuat sunghoon tertawa.

"iya males banget lo kaya gak tau aja rasa males. males pake banget pokoknya"

"udahlah kak ayo adekku udah nungguin"

Perjalanan yang panjang keduanya lalui, karena jarak rumah jungwon dan kampus cukup jauh, apalagi dengan jarak rumah sunghoon. Sekitar 30 menit mereka membelah jalanan ramai di siang hari, sampai akhirnya kini kedua laki laki dengan tas yang ada di belakang panggung nya berdiri menatap anak berusia 2 tahun.

"gemes banget, siapa namanya?" sunghoon yang memang menyukai anak kecil langsung menghampiri bayi di hadapannya, siapa sangka bayi laki laki itu juga tak kalah antusias nya dengan sunghoon.

"juan, namanya yang juan"

"halo halo juan, aku sunghoon" sunghoon mencium perut bayi itu dengan gemas membuat bayi bernama juan itu tertawa karena merasa geli.

Jungwon yang melihat interaksi antara adik kecilnya dan sunghoon yang bersanding sebagai laki laki yang jungwon kagumi semenjak ia berada di kampus tersebut.

Iya, jungwon menyukai laki laki berjawah dingin namun bertingkah absurd itu. Boleh jungwon bercerita bagaimana dirinya menyukai laki laki tinggi itu?

Jika kalian tidak percaya dengan 'cinta pandangan pertama' kini kalian harus percara, karena untuk awalnya pun jungwon sama sama tidak percaya. Begitu mustahil. Namun saat melihat sunghoon yang tidak sengaja dia temui di toilet laki laki, hanya melihat sebentar, tidak bertegur sapa atau bertukar nomor.

Jungwon pun tidak tau siapa kakak tingkatnya itu, dan dia hanya tau jika dia ada di fakultas ekonomi manajemen, karena toilet itu khusus untuk fakultas itu. Bagaimana bisa jungwon anak sastra ada disana? Karena jungwon tersesat.

Anak baru di kampus yang besar banyak sekali kasus tersesat. Tapi karena kejadian itu, jungwon bertemu dengan laki laki itu, sunghoon.

"aku ambil minum ya kak, mau apa?" tanya jungwon. Sunghoon hanya menoleh lalu kembali menatap anak itu.

"apa aja deh yang penting air. Iya kan juann??" anak itu tertawa kecil menyauti ucapan sunghoon. iri deh jungwon.

Jungwon berjalan kearah dapur lalu membuatkan susu untuk adiknya dan minuman jeruk untuk sunghoon juga dirinya.

sempurna | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang