Jujurly, sebenarnya cerita ini adalah cerita yang tak diharapkan karena genrenya mengajarkan sadisme secara terang-terangan (pembunuhan, pelecehan seksual, dsb). Selain itu, saya juga menganggap genre yang saya tulis jarang disukai orang, karena rata-rata pembaca lebih suka cerita romance, indigo, komedi, dsb. Tapi saya salah, ternyata genre yang saya tulis ada pasarnya juga. Hehehe.
Awal mula nulis ini hanya untuk menyalurkan apa yang ada di kepala karena banyak kasus di dunia nyata yang belum terpecahkan. Ditambah, saya juga suka genre misteri yang berbalut thriller maupun horor. Dan saya tak menyangka kalau salah satu cerita saya ini mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari para pembaca. Terima kasih atas respon positif dari kalian. ❤️❤️❤️
***
Tengah malam itu, aku melihat dua orang sedang menaiki sepeda motor menuju ke arah Selatan rumahku. Wajah mereka tak terlalu jelas, karena yang satu pakai helm dan satunya masuk ke dalam jas hujan. Di luar memang sedang hujan deras dan petir menyambar-nyambar keras. Itulah mengapa aku terbangun dan sampai detik ini tak mampu tidur kembali.
Pandanganku teralihkan pada motor itu lagi. Motor itu berhenti tepat di sebuah rumah berukuran kecil berwarna merah muda yang tak lain rumah Ayu, teman semasa kecilku. Dulu kami sering bersama dan selalu menghabiskan waktu berdua. Sampai-sampai orang menganggap kami ini sedang berpacaran, padahal dulu kami masih SD. Tetapi saat memasuki bangku SMA, aku memutuskan untuk tinggal bersama Nenekku di desa sebelah, sebab hanya di desa Nenek terdapat SMA. Sedangkan di desaku sekolah paling tinggi hanya sampai SMP.
Lamunanku buyar saat seorang perempuan cantik muncul dari balik jas hujan itu. Kulitnya sangat putih dan mulus. Rambutnya ia gerai meskipun basah karena hujan. Tubuhnya sangat ramping dan tingginya sekitar 150 cm. Ya, dialah Rahayu Melati atau biasa dipanggil Ayu, seorang perempuan yang pernah memadu kasih denganku, tetapi semuanya sirna saat aku tahu jika ia menikah dengan pria lain. Ia tega melakukan itu saat aku sedang bersemangat belajar di SMA agar ketika aku lulus, aku bisa lulus dengan nilai bagus. Dari situ aku juga sempat punya mimpi, setelah lulus SMA bisa meminangnya, tetapi nasib berkata lain, rasa sakit dikhianati olehnya membuatku kebablas dan lanjut untuk kuliah agar pikiranku tidak soal dia melulu.
"Dam? Belum tidur?" Suara Bapak mengagetkanku. Sontak aku langsung membalikkan tubuhku. Pintu kamarku memang terbuka lebar, mungkin itulah alasan Bapak masuk.
"Belum Pak."
Bapak melangkahkan kakinya menuju jendela kamarku sambil memperhatikan sekitaran yang ada di luar. Pandangannya sesekali melirik ke arah rumah Ayu yang tak jauh dari rumah kami.
"Besok jam 8 pagi ikut bapak ke Balai Desa ya, bakal ada sosialisasi dari Bu Bidan, sekalian mau ngenalin anak laki bapak yang berhasil kerja di perusahaan Australia dengan gaji dua digit."
Aku tersipu malu mendengar ucapan Bapak dan hanya mengiyakannya. "Iya, Pak."
Bapak kemudian keluar dari kamarku. Kini, tinggal aku sendiri yang diselimuti oleh malam yang dingin.
Sebenarnya aku sekarang sedang libur tahun baru dan sengaja pulang karena sudah lebih 10 tahun aku tak pulang. Aku pun pulang karena rindu kedua orang tuaku sekaligus menjenguk adik perempuanku yang sedang lahiran anak pertamanya. Selama 10 tahun ini banyak sekali perubahan di desaku. Mulai dari jalan yang sudah beraspal, penerangan di setiap jalan, dan desa ini menjadi sangat maju dari sebelumnya. Itu tak lain berkat bapakku yang berhasil merubah desa ini menjadi desa yang sangat maju dan sempat mendapatkan penghargaan beberapa kali dari Camat dan Bupati.
Lagi, pandanganku teralihkan pada rumah Ayu. Dulu rumah itu peyot dan ia tinggal bersama ibunya yang sudah janda. Namun, ibunya sudah meninggal 7 tahun lalu. Aku amat sedih karenanya, sebab dulu ibunya sering membuatkanku perkedel singkong kesukaanku. Mungkin besok setelah dari Balai Desa, aku akan ke makamnya untuk mendoakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Bajingan Dan Perempuan Gila [END]
Korku⚠TRIGGER WARNING⚠ ⚠KONTEN 18+!⚠ Semenjak kematian suami Ayu, warga desa diteror dengan berbagai kematian, seperti kematian Pak Rohyan dan Pak Cetol. Mereka berdua adalah orang-orang kepercayaan Pak Kades. Pak Rohyan mati digorok oleh orang tak diken...