4.5 SEA: migration

295 50 102
                                    

GETARAN hebat merambati seluruh SEA. Gemuruh keras bagai amukan badai menggelegar dari perut bumi. Dengan mendung yang masih menggantung, pertanda kedua sudah dimulai. Makka harus menuntaskan masa depan.

Pulau-pulau raksasa yang mencuat di tengah samudra, perlahan terlepas dari kerak bumi. SEA terbang ke atas langit.

Makka mempercepat langkah. Dia mendahului gadis berhijab yang ada di samping—untuk sementara. Tujuan utamanya saat ini adalah Romanov. Jangan sampai pria gila itu berbuat terlampau jauh kepada sesama MESS.

Sembari melangkah maju, Makka mengangkat shotgun andalannya ke depan muka. Dengan mata biru yang tajam menelusur, pemuda Arab itu melihat target membuka mulut lebar-lebar. Romanov mengeluarkan tembakan dari mulut. Mustahil. Pria itu sungguh gila.

"Cukup!" seru Makka menguarkan amarah. Urat di kepala semakin terukir. Dirinya sudah muak. Selamat tinggal, Guru—

Tembakan berpeluru laser melesat ke arah kepala Romanov.

Tembakan Makka malah mengenai pistol yang mencuat dari mulut Romanov. Dirinya menghindari tembakan Makka. Pria itu menyadari kehadiran sang murid. Tidak dapat dipungkiri, pria berambut putih ini sangat terampil.

"Makka! Kau malah datang sendiri kepadaku!" seru Romanov memasang wajah girang. Matanya terbelalak lebar. Mulutnya tersenyum total. Bagai seseorang yang mendapat lotre, Romanov bersorak gembira, "Datanglah kepada papa!"

Pria berambut putih itu langsung melesat pergi ke arah Makka. Romanov tak lagi tergoda oleh Inoe. MESS gaib di depannya sudah bukan prioritas.

Ketika melihat sang guru berlari kencang ke arahnya, Makka semakin meningkatkan fokus. Mata birunya mengeker tajam. Sampai tak berkedip, pemuda Arab ini akan mengakhiri gurunya.

Tembakan keluar berkali-kali dari mulut shotgun Makka. Kompak mengikuti manuver target di depan, desingan peluru laser melesat ke segala arah.

Romanov masih berada di atas Makka. Pria berambut putih itu memiliki keterampilan dewa. Dari puluhan peluru yang melesat ke arahnya, tidak ada yang bisa menjamah kulit. Pemimpin Konvergen itu melampaui profesional. Sayang, Iky tiba-tiba mematahkannya.

Gadis berhijab itu melesat maju searah dengan tembakan Makka. Terus melesat tanpa ragu, Iky menembus desingan peluru yang dikeluarkan Makka. Hampir membuat Romanov terperanjat, gadis berdarah Persia ini melesat seraya mengguratkan senyum lebar di bibir, sebuah seringai yang mengejek.

Iky sudah melihat masa depan dari setiap tembakan yang terlontar. Tak perlu ragu. Teruslah maju! seru Makka dalam batin. Pemuda keturunan Jibril ini tersenyum lebar. Penuh yakin, dia percaya kemenangan ada di pihaknya.

Masih melesat kencang, Iky tak mempedulikan Romanov yang ada di sampingnya. Tujuan gadis berhijab itu adalah Inoe. Sang MESS gaib harus dilindungi.

Romanov tergoda untuk mengincar gadis berhijab di sampingnya. Namun, Makka menghalanginya dengan hujan tembakan yang lebih ganas. "Lawanmu adalah aku!"

Pria berambut putih ini dibuat kesal oleh sang murid. Fokusnya mulai terpecah pada dua MESS yang ada di belakang. Ini adalah hari keberuntungan Romanov. Dirinya benar akan kaya raya. "Kau sudah mulai berani ya, Makka!"

Makka sontak gelisah ketika melihat ringis pria yang ada di depannya. Meski mata Romanov menjilat-jilat ke arah Makka, jiwa pria itu masih melirik Iky dan Inoe. Jelas, tempat MESS air itu menyelesaikan takdir bukan di sini.

Makka seketika melirik gedung kelabu yang ada di belakang Romanov. Persis terbuat dari logam tegar, pria gila itu tidak akan mampu membuat gara-gara kepada keempat teman Makka.

MESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang