SENDIRIAN.
Remaja Korea itu berlari mengejar anggota Konvergen yang tersisa. Baek sudah melakukan keputusan yang benar dengan membuat dinding pemisah dari udara tipis. Dengan ini, tak ada satu pun orang yang bisa ikut campur dalam pertarungan lain.
"Berhenti! Jangan kabur!" teriak Baek melontarkan suara kencang. Remaja berambut coklat itu terus berlari menembus gedung-gedung tinggi. Aneh. Anggota Konvergen ini malah kabur dari kejaran Baek.
MESS fasa itu sekali lagi membentuk dinding dari udara tipis. Bagai balok transparan yang terbuat dari kaca, tembok ini sangat sulit dijelaskan. Tembus pandang, tapi tak dapat dihancurkan. Bak polimer yang terikat kuat, dinding itu memang berasal dari udara sekitar yang dipadatkan.
"Berhenti!" teriak Baek sekali lagi. Anggota Konvergen itu masih terus berlari. Awalnya, dia berada di blok perkantoran, kemudian berpindah ke pusat jalan raya. Pria itu pasti merencanakan sesuatu.
Anggota Konvergen ini berlari sangat cepat. Tak bersuara. Baek bisa tertinggal jika jarak terlalu jauh. Satu-satunya petunjuk yang bisa ia ikuti adalah wujud pria itu.
Seorang pria paruh baya dengan rambut dan berewok berwarna putih. Itu adalah Romanov sang White Lion.
Aku tidak tahu seberapa kuat anggota Konvergen yang kukejar, tapi dia pasti kabur untuk menjebakku, tebak Baek mengejar Romanov. Remaja Korea itu sebenarnya waspada dengan pria yang ia kejar. Namun, dia memutuskan untuk berani. Orang baik akan berkorban.
Baek sudah mengalami mimpi buruk yang jauh lebih menakutkan saat masih berada di kampung halaman. Dia tak peduli dijebak. Aku akan menang—
Hilang.
Romanov lenyap dari pandangan remaja bermata hitam ini. Tepat di pusat keramaian A-Capital, Town Square, Baek kehilangan jejak pria yang ia kejar.
"Celaka! Pria yang kukejar menghilang!" seru Baek panik. Di Town Square, tak ada tanah untuk menyeberang. Persimpangan jalan yang besar itu terisi oleh arus tsunami. "Seorang Konvergen hanya seorang siluman. MESS seperti itu tidak sekuat Makka dan Taiga. Tidak mungkin dia bisa menghilang begitu saja—"
"Hei, Bocah! Kau sudah memilih musuh yang salah!" teriak sebuah suara dari salah satu gedung yang sangat tinggi. Romanov akhirnya bersuara. "Kau dari tadi mengejar seorang pemimpin Konvergen, lho! Aku Romanov sang White Lion, guru temanmu yang bernama Makka."
Baek seketika terperanjat hebat. Seorang pemimpin Konvergen, bahkan guru dari salah satu Kaisar, Romanov adalah musuh yang salah. Matilah aku!
Sebuah batu meluncur dari arah gedung tinggi yang Romanov naiki. Pria itu langsung mengarahkannya tepat kepada Baek.
"Udara tipis di sekitarku, jadilah dinding!"
Tanpa pikir panjang, Baek mengeluarkan kekuatan. Dinding transparan itu kembali muncul. Sampai mencegah batu-batu besar untuk menyentuh Baek, kekuatan MESS fasa ini jauh di luar perkiraan Romanov.
"Ekstensi!"
Dinding-dinding yang terbuat dari udara tipis tadi tiba-tiba memanjang untuk menghantam Romanov. Mampu menembus gedung yang tinggi menjulang, pemimpin Konvergen itu sampai kalang kabut dibuatnya.
Akan tetapi, Baek menghentikan serangan. Di atas gedung tinggi itu, terdengar suara teriakan yang bersahutan. Sepertinya, gedung itu menampung banyak manusia. Penduduk A-Capital berlindung di sana.
Berhenti.
Baek menghentikan serangan. Keadaan seketika berubah tenang. Tidak ada teriakan yang menggaung. Mengapa menjadi sesepi ini—!
KAMU SEDANG MEMBACA
MESS
Fantasía[DAFTAR PENDEK WATTYS 2023] Setelah kiamat kedua, Makka---manusia berdarah campuran MESS---harus menemukan ibunya di sisi lain bumi-yang-baru sebelum keempat Kaisar memulai kiamat ketiga untuk membinasakan semua MESS dan manusia. *** MESS, Mortal En...