6.5 A-Capital: the death moon

269 35 87
                                    

Telah semakin dekat hari kiamat bagi manusia. Sementara mereka berada dalam kelalaian. Terus semakin berpaling.

***

TIGA hari. Semua orang akan menelan mimpi buruk itu. Sebuah hari saat bumi berguncang bagai bulu-bulu yang berhamburan. Sementara manusia ketakutan bagai anai-anai yang beterbangan.

Tak ada yang menyadari waktu itu, tapi mereka harus tahu. Taiga akan mengatakannya. Seorang diri. Dia memikul tanggung jawab yang sangat besar. Namun, ini semua setimpal demi Makka.

"Gunakan otakmu, Orang Bodoh!" seru Taiga mengutuk dirinya. Dia memukul kepala berkali-kali. Hanya tiga hari. Bagaimana dirinya bisa memperingati seisi bumi? "Mustahil!"

Hentikan! Memang mustahil bagi Taiga, tapi tidak bagi MESS gaib yang ada di Benua Tundra. Seakan lupa dia memiliki teman. Mulailah dari sana!

"Pertama, Inoe!" seru Taiga, menyebut nama sang MESS gaib yakin. Bersama dengan wajah yang mengarah ke utara, MESS otot itu mengambil posisi jongkok. Sebuah ancang-ancang. Taiga akan melakukan hal gila. "Sebuah sprint ke Benua Tundra!"

Taiga menarik napas dalam-dalam. Mata hijaunya fokus ke depan. Sembari menunggu sebuah pertanda, MESS otot itu siap meledak. "Quadriceps, Hamstring, Gluteal ....

"Sprint!"

Taiga melesat kencang. MESS otot itu memulai larian gila ke arah utara. Dengan setiap langkah yang dapat meretakkan aspal, laki-laki A-Capital itu bisa mencapai tujuan, kurang dari setengah hari. Benua Tundra sudah ia injak.

Gila! Laki-laki itu sudah tak waras. Namun, hanya orang gila yang tetap waras jika kiamat sudah sedekat ini. Kau akan melakukan hal yang sama jika menjadi Taiga.

Jangan menghinanya!

***

SUDAH SAMPAI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUDAH SAMPAI.

Sore hari di benua es, hawa dingin menyambut sang MESS otot. Taiga berhasil mencapai daratan beku itu. Di sebuah rumah berbentuk bola raksasa, dia menghentikan langkah.

"Inoe! Keluarlah!" teriak Taiga tergesa-gesa. Napasnya masih memburu karena larian gila tadi. Tanpa mengingat rasa haus, dia tak henti-hentinya menguras suara. Hingga Inoe keluar sebelum Taiga mendobrak pintu bangunan bola di depannya.

"Taiga! Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Inoe heran. Laki-laki berambut pirang itu sangat khawatir saat melihat wajah pucat Taiga. "Kenapa kau berteriak—"

"Tidak ada waktu!" ucap Taiga, menghentikan pertanyaan laki-laki di hadapannya. Seraya menyorotkan tatapan khawatir, dia menjelaskan semuanya. Benar-benar lengkap, hingga dia mengakhirinya dengan poin terpenting. "Makka menjadi Kaisar kelima!"

Panik. Inoe memiliki tatapan yang sama dengan laki-laki di depannya. Mata peraknya menunjukkan ketakutan. Keduanya langsung memasuki rumah MESS gaib itu untuk menjalankan rencana. Seluruh dunia harus tahu.

MESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang