11. Marah

2.8K 80 0
                                    

Rachel dan Rafael sedang bersantai di ruang TV. Rachel fokus dengan drama yang ia tonton sedangkan rafael sibuk membenamkan wajahnya diperut rachel sesekali mengecup singkat.

Hingga suara dering hp mengalihkan atensi mereka. Rafael mengambil hpnya yang berbunyi.

Satria is calling....

Rafael menggeser icon berwarna hijau, tanda ia mengangkat telpon tersebut.

"Hm"

"Salam kek raf, hm hm aja lu kek nissa sabyan".dengus satria

"Cepet"

"Buru-buru banget sih raf, jarang-jarang nih gue nelfon"

"Bacot".kesal rafael

"Lo kek cewe pms aja, sensian-"

Belum selesai ucapan satria, tapi tlp sudah dimatikan sepihak oleh rafael.

"Siapa?".tanya rachel

"Satria".jawab rafael

"Kenapa?"

"Gak tau"

"Loh, kok gak tau?"

"Hm"

"Jawab yang bener rafael".kesal rachel

Rafael berdecak "gak tau, dia ngebacot doang dari tadi. Jadi aku matiin telponnya"

Rachel menyentil kening rafael "lain kali tuh, jangan suka matiin telpon kalo orangnya belum selesai ngomong"

Rafael mengusap keningnya "sakit nih kening aku, pokoknya harus kamu cium"

Rachel mendengus "Modus!" tapi tak urung ia pun mencium kening rafael.

"Modus sama pacar sendiri".ucap rafael tersenyum lalu mencubit pelan ujung hidung mancung rachel.

"Pacar? Emang kita pacaran?".goda rachel

Rafael menatap tajam rachel "kita emang gak pacaran! Tapi kamu calon istri aku! Calon ibu dari anak-anak aku! Sampai kapanpun kamu hanya milik aku! Milik Rafael Lionard Dirgantara dan itu mutlak gak bisa diubah!" tegas rafael

Wajah rachel seketika memanas dan memerah bak tomat, rachel menahan senyumnnya.

"Kamu kok pake blush onnya ketebelan".goda rafael

"Gak usah godain aku!".ucap rachel memukul pelan bahu rafael lalu tersenyum malu.

Rafael tertawa melihat tingkah malu-malu rachel yang sungguh menggemaskan dimatanya.

Hp Rafael kembali berbunyi dari orang yang sama. Rafael mengangkatnya.

"Kenapa? Lo bacot sekali lagi! Nyawa lo taruhannya!"

Satria yang berada disana meringis "ampun bos, gue cuman mau ngasih tau, lo di tantang sama geng Achios balapan sebentar jam 12 malam di tempat biasa, lo terima?"

"Bentar gue hubungin lagi"

"Pikirin baik-baik raf, lo tau kan betapa liciknya mereka!"

Rafael menggeram marah "gue gak takut dan gue terima tantangan mereka!"

"Lo yakin?" khwatir satria

"Hm"

"Kalau gitu, habis magrib lo ke markas kita bicarain sama anak-anak yang lain"

"Ya"

Setelah telponnya dimatikan. Rafael melihat kearah rachel yang masih fokus dengan drama korea yang ia tonton.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang