50. Kerjasama

1K 42 0
                                    

Cahaya matahari memasuki cela-cela jendela. Membuat seseorang yang tertidur mulai terusik. Ia mulai mengerjapkan matanya. Saat merasa nyawanya sudah terkumpul. Ia menoleh kearah Rafael yang tertidur sambil memeluknya.

Rachel mengecup kening lalu menepuk pelan pipi Rafael.

"Ael, bangun"

Rafael semakin menduselkan wajahnya pada ceruk leher rachel.

"Ael bangun, kita mau sekolah. Nanti telat loh" Rachel kembali membangunkan Rafael.

"Engghhhh"

"Bangun ya, udah jam 6 loh ini"

Rafael mengangguk, lalu mengumpulkan nyawanya.

"Morning kiss, yang".ucap Rafael sambil memonyongkan bibirnya

Rachel mengecup singkat bibir rafael, membuat Rafael berdecak.

"Morning kiss tuh kayak gini". Rafael melumat bibir rachel. Membuat Rachel tersentak karena gerakan tiba-tiba Rafael.

Setelah merasa ia membutuhkan oksigen, ia melepaskan ciumannya.

"Kamu ngagetin tau gak"dengus Rachel

Rafael menyengir lalu ia berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamar tamu. Tak lupa ia mengambil seragamnya di walk in closet. Jangan heran jika baju dan seragam rafael ada di walk in closet milik Rachel. Pasalnya selama Rachel pindah ke Indonesia. Rafael lebih sering menginap di mansion Rachel.

Rachel masuk kedalam kamar mandi, setelah 25 menit lamanya ia keluar dengan seragam yang sudah ia gunakan. Tak lupa ia menggunakan skincare serta rentetannya. Ia juga menggunakan liptin agar tidak terlihat pucat. Rambutnya ia biarkan terurai dengan aksen curly di ujung rambutnya.

Setelah selesai, ia berjalan menuju ruang makan. Disana ia melihat Cellyn, Rayhan, Kevin dan Rafael. Ia segera mendekati Rafael lalu duduk tepat disampingnya.

"Morninggg".sapa Rachel

"Morning too" ucap mereka

"Chel, Yacht kamu udah ada di bali. Kamu gak mau coba dulu? Pake liburan kemana gitu".Ucap Cellyn

"Serius bun?"

Cellyn mengangguk.

"Loh kok gak bilang sama ayah? Biar ayah yang beliin".ucap Rayhan

Rachel menatap ayahnya "bunda yang maksa buat beliin. Padahal waktu itu Achel cuman becanda doang"

Rayhan mengangguk "Terus sekarang Achel mau apa? Biar ayah beliin. Achel gak pernah minta apa-apa loh sama ayah" ucap Rayhan cemberut.

Rachel menggaruk kepalanya tidak gatal "Achel gak tau yah, soalnya udah dibeliin semua sama bunda"

"Jet Achel ditambahin aja? Atau mau ayah beliin Yacht lagi? Lumayankan nambah investasi"

Rachel memijit pelipisnya "Gak usah yah, itu aja yang dibeliin sama bunda. Achel yakin Yacht yang bunda beliin bukan yacht biasa"

"Kalau Adek gak mau, mending Ayah beliin Kevin Yacht. Kevin belum punya".Celutuk Kevin

"Kamu pesen sendiri, nanti tagihannya kasih ke Ayah".ucap Rayhan

"Kevin mau apa lagi? Biar bunda yang beliin. Bunda belum pernah ngasih apa-apa ke kevin"

"Gak usah bunda, Abang cuman mau morotin Ayah aja" Canda kevin

"Kalau ada yang kevin pengenin, bilang sama bunda ya"

Kevin mengangguk, ia bersyukur ada Cellyn di hidupnya. Sehingga ia bisa merasakan kasih sayang seorang Ibu.

"Raf, lo udah siapkan tanding bareng gue besok!"

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang