52. Rencana Liburan

950 44 0
                                    

Salah satu meja kantin yang diisi 4 orang siswi dengan sekolah yang berbeda ini sedang bergosip.

"War, lo kenal sama yang namanya Rachel Pricilia gak sih?".tanya Tini dari SMA Angkasa

"Kenal, temen kelas gue. Kenapa?"

"Secantik apa sih dia? Dia pacarnya rafael kan?".Tanya Dina dari AIS

"Cantik relatif sih, tapi kalau Rachel titisan bidadari. Gak bosen aja liatnya. Iya dia pacarnya Rafael"

"Lah gue kira udah putus, soalnya deket banget sama Kevin Aldebaran".ucap Neta dari SMA Bina

"Kagak anjir, setiap hari nempel kek prangko, gimana mau putus! Mereka berdua itu couple goals banget deh"

"Dia bukan cabe kan?".tanya tini

Mawar melotot menatap tini "Jaga bae-bae mulut lo. Kalau rafael sampe tau lo bilang kayak gitu. Bisa habis lo sama dia"

Tini meringis, ia salah bertanya.

"Rachel itu baik banget tau orangnya, dia itu definisi sempurna. Cantik, kaya, pinter trus dia itu moodbooster dikelas. kalau gak ada dia itu rasanya sepi. Cuma ya kalau lagi gak mood jangan di gangguin. Dia bakal ngamuk"

"Seru gak sih? Main sama dia?".tanya Dina

"Seru kok, meski gue jarang nongkrong sama dia. Tapi, dia itu gak milih-milih temen"

Belum sempat temannya yang lain bicara, seseorang menepuk pundak mawar.

Rachel memicingkan matanya "Woi, lo lagi gosipin gue ya?"

Mawar cengengesan.

Rachel geleng-geleng kepala "Inget dosa war, gosip mulu kerjaan lo!"

"Lo udah liat grup kelas belum?".tanya rachel

Mawar mengernyit "belum, kenapa emangnya?"

"Kita mau liburan sekelas, kalau lo mau ikut, bentar datang ke bandara jam 4"

"Lah, gue belum beli tiket njir"

"Semuanya gue yang urus, lo tinggal bawa barang lo dan kebandara jam 4 gak boleh telat"

Mawar membolakan matanya "serius lo?"

"Seriusan! Btw lo liat rafael sama bang kevin gak?"

"Itu meja pojok sana, itu meja khusus untuk gengnya kevin" Dina menujukkan meja kantin yang ditempati Rafael dan Kevin

"Oke thanks ya hmm siapa nama lo?"

"Dina, dari AIS"

"Oke thanks din, gue duluan ya semuanya".ucap rachel lalu meninggal keempat gadis itu.

Rachel berjalan sendirian kearah Rafael dan kevin. Sedangkan teman-temannya menunggu dimeja kantin yang kosong.

Rachel berjalan mengendap-ngendap dibelakang Rafael lalu menutup matanya.

Rafael tersentak kaget hampir saja ia melintir tangan Rachel "Kamu ngagetin tau gak! kalau gak sengaja lukain kamu gimana" kesal Rafael

Rachel cengengesan "maaf ya, hmm ael".rengek rachel agak sedikit manja

Rafael menaikkan alisnya satu "pasti ada maunya nih, bilang mau apa?"

Rachel menatapnya dengan tatapan berbinar "Aku mau liburan sama temen-temen kelas aku ke sumba, izinin ya"

Rafael menggeleng "Gak!"

Rachel menggoyangkan tangan rafael "plisss izinin aku"

"Gak! Chelly"

Rachel menatap rafael sengit, lalu ia berpindah pada kevin.

Rachel memeluk dan dibalas pelukannya oleh kevin. Membuat seisi kantin membolakan matanya kaget.

Rachel menatap kevin "Abang, adek mau liburan bareng temen-temen. Boleh ya?"

"Gak Adek!".tegas Kevin. Ia tau dari cellyn bahwa Rachel tidak boleh terlalu sering berinteraksi dengan banyak orang, apalagi sampai menyentuhnya.

Rachel melpaskan pelukannya. Ia sedikit berjalan mundur Lalu melipat tangannya didada menatap Kevin dan Rafael dengan tatapan bermusuhan.

"Abang kevin dan Rafael kita end! Achel tetap pergi! Bye!" Rachel memutar badannya berjalan menjauhi Kevin dan Rafael.

Baru berjalan 3 langkah, suara Rafael menghentikan langkahnya.

"RACHEL PRICILIA BERANI KELUAR DARI SINI! KAMU TAU AKIBATNYA!"

Rachel mengepalkan tangannya, ia memutar badannya lalu menghentakkan kakinya seperti anak kecil lalu ia berjalan kedepan rafael dengan gigi yang bergemelatuk kedua tangannya ia bentuk seperti ingin mencakar wajah rafael "Rawr"

Rachel bukan terlihat seram tapi ia malah terlihat semakin menggemaskan. Siswa-siswa yang melihatnya, menatap gemas pada Rachel. Membuat Rafael berdecak.

Rafael memeluk rachel lalu menyembunyikan wajah rachel pada dadanya. Rachel berontak ingin dilepaskan.

"Ih lepasin, jangan sentuh-sentuh aku!"

Rafael mengeratkan pelukannya.

"Rafael ih, ngeselin banget!"

Rafael mengurai pelukannya. Ia mengelus kening rachel. "Gak boleh ya, gak usah pergi"

Rachel menatap Rafael dengan mata berkaca-kaca "Rafael jahat!" lalu menundukkan wajahnya. Air matanya menetes membuat kevin tak tega.

Kevin mengambil alih adiknya lalu memeluknya.
"Izinin aja raf, gue jadi gak tega liat adek gue nangis gini".ucapnya mengelus punggung Rachel.

Rafael menghela nafasnya kasar "oke aku izinin kamu pergi, asal aku sama temen-temen aku ikut"

Rachel mendongak menatap rafael dan kevin secara bergantian lalu ia tersenyum bahagia.

Rachel segera berjinjit lalu mencium pipi kevin hingga berbunyi "muach".

setelah mencium pipi kevin, ia berjalan kedepan rafael lalu memeluknya erat. Rafael membalas pelukannya. "Maaf ya buat kamu nangis"

"Iya gak papa"

Rachel mendongak menatap Rafael, ia mengalungkan tangannya keleher rafael lalu berjinjit, ia mencium seluruh wajah rafael tanpa terkecuali.

"Makasih ael, Love you, more"

"Love you too".balas rafael mengecup bibir rachel.

Rachel tersenyum, ia melepaskan pelukannya. Lalu berjalan mendekati Daniel. Ia menundukkan wajahnya sedikit, agar bisa menyamaratakan posisi wajah daniel ia beri sedikit jarak agar tak ada yang salah paham.

"Sita juga ikut. Kalau lo mau, lo sekalian lamar dia disana. Mumpung viewnya bagus" rachel meluruskan badannya, lalu menepuk pundak Daniel singkat.

Rafael menatap Rachel heran, tapi rachel membalas dengan mengedipkan sebelah matanya centil. Setelah itu ia berlari kecil menuju teman-temannya.

"Kuy guys, kita pulang. Packing!".ucap Rachel semangat.

"Lo minta izin berasa minta izin sama siapa aja, lama bener!".Ujar Jena

"Kayak lo gak tau aja sih".ucap Rachel

Jena mendengus.

"Ayo, gue udah gak sabar mau liburan".ucap sita

"Bubar guys bubar, kita pulang terus packing! Gue tunggu jam 4 di bandara"

Setelah itu mereka semua meninggalkan AIS menuju kerumah masing-masing. Packing adalah tujuan mereka sekarang. Biasanya kalau yang tiba-tiba gini lebih pasti dari pada merencankan dari jauh-jauh hari.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang