34. Penjelasan

1.3K 42 4
                                    

Ray mendekati seseorang mengajaknya berbicara berdua. Mereka memasuki salah satu kamar kosong. Ray tidak ingin percakapan mereka terdengar oleh orang lain.

Mereka duduk dikursi yang berada didepan jendela.

Ray menghela nafasnya pelan "Rachel adalah anak kandung daddy"

"Tapi dad"

"Denger penjelasan daddy dulu ya".ucapnya

Ray mengingat kembali kenangan dimasalalu.

"Cinta pertama daddy adalah bunda Cellyn, bunda dari Rachel dan menjadi cinta terakhir daddy. Kamu selalu tanya kenapa daddy belum menikah? Alasannya bukan karena tidak ada yang cocok. Tapi daddy menunggu seseorang, seseorang itu bundanya Rachel. Sebelum cellyn menghilang dari kehidupan daddy. Kami pernah melakukannya sekali dan menghasilkan sebuah janin yaitu rachel. Kami berpisah karena kesalahpahaman antara daddy dan bunda cellyn. Daddy tidak pernah tau, bahwa daddy memiliki anak dari cellyn. sampai akhirnya beberapa minggu yang lalu, daddy berhasil menemukan bunda cellyn"

"Awalnya cellyn tidak ingin mengakui bahwa rachel adalah anak daddy. Tapi, kamu lihatkan wajah kami berdua bak anak kembar beda generasi dan gender. Daddy juga memberikan hasil tes DNA yang menyatakan bahwa daddy adalah ayah biologis dari Rachel Pricilia Aldebaran. Akhirnya bunda Cellyn tak bisa lagi mengelak. Setelah membereskan permasalahan dengan bunda cellyn. Masih ada lagi permasalahan yang daddy harus lalui. Rachel tidak tau bahwa ia bukanlah anak kandung dari Aditya Artama melainkan anak kandung dari Rayhan Aldebaran". Diakhir kalimatnya Ray tersenyum kecut.

Kevin masih mendengarkan ucapan dari daddynya, ia syok tentu saja.

Ray menghela nafasnya dengan kasar "Daddy harap kamu bisa menerima keberadaan Rachel dan menyimpan rahasia ini dengan baik. Sampai waktu yang tidak ditentukan"

"Tapi dadㅡ"

Ray menatap Kevin dengan pandangan yang sulit diartikan "kenapa? Kamu gak bisa menerima keberadaan Rachel?"

Kevin menggeleng dengan keras

Ray mengangkat alisnya "Kenapa? Jangan bilang kamu suka sama adik kamu?"

Kevin menghela nafasnya kasar kemudian mengangguk, ia mengacak rambutnya lalu menunduk, memijit pelipisnya.

Ray tersenyum "Walaupun kalian sepupu dan di agama memperbolehkan antara sepupu menikah. Dan meski kamu gak sodaraan juga tetap gak bisa vin. Saingan kamu berat".ledek Ray

Kevin memutar matanya malas mendengar ledekan dari Ray.

Kevin Aldebaran adalah anak dari Rehan Aldebaran dan Keyra Agastika Aldebaran. Kakak dari Rayhan Aldebaran. Rehan dan keyra sudah meninggal sejak 16 tahun lalu akibat kecelakaan yang di rencanakan musuh dari keluarga mereka.

Kevin tau semua tentang keluarnya, karena pada dasarnya Rayhan tidak pernah menyembunyikan apapun dari Kevin.

Lama terdiam ray kembali bicara.

"Berarti kamu nerima Rachel kan?".tanya ray memastikan

Kevin berdecak "Iya dad, baguslah setidaknya kevin bisa bebas dekat sama dia!"

Ray memutar matanya malas "Jangan aneh-aneh. Ingat dia adek kamu, lupain perasaan kamu. Suatu saat nanti, kamu akan menemukan perempuan yang tepat"

"Iya enggak kok dad, kevin berusaha nerima Rachel sebagai Adik bukan sebagai pujaan hati".kevin sedikit terkekeh mencairkan suasana

"Pinter!" ucap ray menepuk pundak kevin

"Nanti kamu ketemu sama bunda Cellyn pas kecil kamu lengket banget sama bunda cellyn".lanjutnya

"Masa sih dad?".tanya kevin

"Iya, mau daddy liatin foto-foto kalian berdua?"

Kevin mengangguk, ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu.

Setelahnya Ray dan Kevin membahas masalalu mereka.

Disisi lain di tempat berbeda dengan waktu yang sama. Aditya bersama anaknya duduk berdua. Cukup lama mereka terdiam.

"Papa ingin menjelaskan semuanya, papa harap kamu bisa menerimanya".

Aditya mulai menceritakan awal pertemuannya dengan cellyn hingga sekarang, tanpa ada yang dilebihkan dan dikurangi.

Setelah menceritakan semua. Aditya memeluk akanya, mengelus lembut kepalanya.

"Kamu sama Rachel itu sama buat papa. Sama-sama anak kesayangan papa. Jadi, kamu jangan merasa bahwa papa gak sayang kamu. Papa sayang sama kalian berdua"

"Jadi selama beberapa hari ini papa gak ada waktu buat aku, karena nemuin rachel?".tanyanya dengan sedikit merasa nyeri di hatinya

Aditya mengangguk "maafin papa, saat ini rachel sedang membutuhkan papa"

Gadis didepan aditya ini membuang wajahnya menatap kearah lain "Yang video call saat dirumah sakit itu sama papa kan?" ia menerawang mengingat kejadian dirumah sakit yang membuatnya merasa iri.

Aditya mengernyit "kamu ada disana?"

Gadis itu mengangguk lalu ia menghela nafasnya kasar "kalo aku minta papa buat ninggalin dia, apa papa mau nurutin permintaan aku?"

Sontak aditya menatapnya dengan tajam "Papa gak mau kehilangan salah satu kalian berdua!"

Gadis itu merenggut "Aku anak kandung papa, aku lebih berhak bersama papa! Dia udah punya bundanya yang sayang sama dia! Dia punya Rafael yang selalu ada, punya keluarga yang peduli sama dia! Sedangkan aku, aku cuma punya papa!. Mama sibuk sama dunianya sendiri, gak pernah peduli sama keadaan aku!"

"Kamu masih punya papa, punya Oma denita dan Opa Zean, Na"

"Gak pa! Opa sama Oma gak pernah sayang sama aku! Mereka juga gak pernah peduli sama aku! Apa karna Rachel pa? Apa karna rachel oma sama opa gak sayang sama aku?".tanya gadis itu dengan wajah yang sudah memerah menahan tangis

Aditya merasa keluh, ia terdiam.

"JAWAB PA!".Sentak gadis itu

"Semua semuanya rachel! Pa, Dia cuma anak yang nyusahin pa! Penyakitan!"

Aditya mengepalkan tangannya, ia marah rachel dikatai seperti itu. Ia tidak terima tapi aditya berusaha menahan amarahnya.

"Kenapa pa? Papa gak terima? Emangkan dia penyakitan!"

"Sadar Na, ucapan kamu jahat!" aditya berusaha mengontrol emosinya dihadapan anaknya. Ia tidak ingin menambah masalah baru.

Keduanya sama-sama terdiam, setelah merasa emosinya sedikit mereda. Aditya memeluk anaknya lalu menggumam kata maaf. Gadis dipelukan aditya menangis.

Tanpa mereka sadari dari tadi, 2 orang mendengar semua percakapan mereka. Keduanya mengepalkan tangannya penuh emosi. Ia ingin sekali mendatanginya lalu menampar mulut jahatnya yang mengatakan anaknya penyakitan! Ia sebagai orang tuanya sangat tidak terima!.

Dari pada menambah emosi lebih baik mereka pergi dari sana. Mencari udara yang lebih sejuk untuk menenangkan hatinya.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang