31. Mencari

1.1K 45 3
                                    

Disaat mereka hampir sampai, sesuatu terlintas dipikiran daniel. lalu ia menengok sebentar kearah rafael. Ia memelankan kecepatan motor.

"Raf".panggilnya

"Kenapa?".Jawab Rafael

"Lo ngerasa aneh gak sih?"

Rafael mengernyit bingung "Maksud lo?"

"Lo disuruh Rachel kan beli kue?"

"Iya"

"Gue juga disuruh Sita"

"Terus?"

"Kayaknya mereka rencanain sesuatu deh"

Seketika Rafael teringat tingkah aneh Rachel.

"Dan, balik markas"

Tanpa menunggu lama, daniel memutar balik tujuannya. Saat ini pikiran mereka berkelana kemana-mana. Pasalnya tingkah kedua gadis itu sangat aneh. Mencurigakan seperti ada yang disembunyikan.

Setelah 30 menit berlalu. Mereka sampai di markas, rafael langsung menuju kamar yang di tempati rachel dan teman-temannya tadi.

Tok tok tok

Tidak ada satupun yang menyahut.

"Chel! Kamu didalam?"

Daniel berjalan menuju samping Rafael lalu ikut mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Ta, kamu didalam kan?"

Tidak ada sahutan dari dalam, Rafael dan Daniel saling pandang lalu membuka pintunya dengan kasar.

Kosong. Itu yang terlihat, seperti sudah ditinggalkan lama oleh pemiliknya.

Rafael dan daniel mencari keluar kamar, menemui para inti blackred yang berada diruang tengah.

"Lo liat Rachel?".tanya rafael pada mereka yang dibalas gelengan kepala.

"Shit".umpat Rafael

"Dikamar kali, kita gak liat mereka keluar".ucap samuel yang diangguki oleh Adrian, satria dan Raka

"Gak ada!".ucap Rafael

Daniel mencari mereka kearah dapur atau ditaman belakang. Tapi tetap saja tidak menemukan mereka.

"Lo semua bantuin gue cariin Rachel dan teman-temannya"

Mereka semua bergegas mencari Rachel dkk di area markas.

Beberapa menit kemudian mereka datang dengan gelengan kepala tanda mereka tidak menemukannya.

"Kenapa udah hubungin?".tanya Adrian

Seketika Rafael dan Daniel saling pandang lalu menggeleng.

"Yaudah, lo hubungin dulu. Siapa tau mereka keluar beli sesuatu".ucap Raka

Mereka pun menghubungi Rachel dan Sita tapi tidak ada satupun yang mengangkat.

"Gak diangkat"

"Coba lo telpon yang lain, Rina sama Kayla".Ucap satria

"Gak di angkat juga".ucap Raka yang sedari tadi menghubungi kayla sama halnya adrian yang menghubungi rina, entahlah dimana ia mendapatkan nomornya, hanya adrian yang tau.

Rafael menendang kursi hingga terjatuh. Membuat mereka semua kaget, kalau rafael dalam mode singa begini tidak ada yang bisa menghentikannya.

"Tenang Raf, mereka pasti ketemu".ucap adrian menenangkan

"Bagaimana gue bisa tenang, kalau mereka gak bisa dihubungi begini!" Rafael mengepalkan tangannya lalu membanting apapun yang ada didepannya.

Mereka semua memilih menjaga jarak agak jauh, sebelum kena amukan rafael.

Daniel yang melihat amarah rafael yang sudah tak terkontrol, langsung menghampiri.

"Lo kalo kayak gini, bukannya nemuin Rachel. Malah nambah masalah! Sekarang pikirin dimana mereka!"

Sedangkan Rian, Bobby, Deka dan Dion saling senggol tanda mereka gugup. Takut ditanya oleh rafael.

"Lo pada kenapa sih?".tanya Adrian

"Sial".umpat mereka dalam hati

Rafael melihat keempat cowok didepannya ini dengan tatapan tajam. Ia ingat mereka adalah sahabat rachel.

Rafael menatap tajam mereka "Lo pada tau sesuatu?"

Mereka saling menyenggol, membuat Rafael semakin geram.

"Itu, anu raf".gugup Rian

"JAWAB YANG BENER!".Teriak Rafael dengan wajah marah

"Mereka kepuncak!".ucap Rian cepat dengan menutup matanya takut

"Shit".Umpat Rafael, ia kecolongan kali ini.

"Satria! Lacak mereka".perintah Rafael.

Satria langsung mengerjakan perintah dari rafael. Sedangkan rafael masih terus menghubungi Rachel tapi tidak diangkat. Membuat amarahnya semakin bergejolak.

Rafael menggebrak meja dengan kuat "ANJING!".Umpatnya

Membuat mereka lagi-lagi menahan nafas. Rafael kalau sudah marah, ngeri.

Sedangkan Rian, Deka, Dion dan Bobby, terus menerus menghubungi mereka. Mereka lalai, seharusnya dari tadi mereka memperhatikan tingkah keempat gadis itu. Sekarang mereka sendiri yang kelabakan.

Apalagi ini sudah malam, membuat mereka semakin khawatir.

"Dapat Raf".ucap Satria memperlihatkan titik lokasi Rachel.

"Cari mereka".perintah rafael.

Rafael berjalan menuju parkiran diikuti inti blackred dan RBD2.

Rafael dan inti blackred menaiki motor masing-masing. Sedangkan RBD2 saling berboncengan.

Rafael membawa motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Membuat mereka saling kejar-kejaran. Saat ini perasaan rafael tak tenang. Entah kenapa, perasaannya menjadi tidak enak seperti akan terjadi sesuatu.

Daniel menyusul motor rafael "Raf, pelanin motor lo! Bisa bahaya raf"

Rafael tak mendengarkan daniel, ia terus membawa motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, membuat daniel berdecak melihat rafael.

Mereka semua saling mengejar satu sama lain. Mereka juga sama khawatirnya apalagi mereka hanya berempat dan cewek semua.

Setelah beberapa lama diperjalanan, mereka sudah sampai pada titik rachel berada.

Mereka memarkirkan motornya masing-masing, lalu berjalan dengan cepat mencari Rachel dkk.

Rafael menaiki tangga menuju Rooftop cafe, ia berjalan dengan buru-buru tanpa memeperdulikan sekitarnya yang sangat padat, dikarenakan memang saat ini malam minggu.

Cafe yang rachel datangi ini sangat terkenal dan ramai pengunjung apalagi saat malam minggu begini.

Rafael sudah sampai di rooftop ia melihat rachel membelakanginya. Ia melihat seseorang yang sangat ia kenal didepan rachel. Sedang menatapnya dengan lekat membut rafael mengepalkan tangannya.

Tanpa menunggu lama rafael menghampiri mereka, membuat rachel sangat terkejut. Begitupun dengan mereka semua yang terkejut dengan kedangan rafael dan teman-temannya.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang