64

1.3K 47 3
                                    

Cellyn yang melihat situasinya kurang bagus, ia menatap semua yang berada diruangan. Mengode mereka agar keluar dari ruangan, memberi waktu untuk Rayhan dan Rachel.

Semuanya mengangguk lalu berjalan keluar dari ruangan, hanya Rafael dan kevin yang bertahan di ruangan. Namun, cellyn menyuruh mereka untuk keluar.

Rafael dan kevin menatap cellyn protes. Namun, cellyn menggeleng tanda printahnya harus diikuti.

Rafael dan kevin berjalan dengan malas keluar dari ruangan. Cellyn hanya menggelengkan kepalanya menatap rafael dan kevin. Lalu mengikuti mereka keluar dari ruangan.

Saat sampai di luar ruangan, kevin terus merengek pada cellyn.

"Bunda, abang mau sama adek".rengek kevin

"Nanti aja, biar ayah bujuk adek dulu"

"Tapikan abang juga mau bujuk adek bunda". Kevin terus memelas pada cellyn

"Ya makanya jangan berulah bang, udah tau adeknya gak suka kalau abangnya nakal! Udah diperingatin juga masih mau dilakuin".ujar cellyn

"Kan abang pikirnya adek gak bakal tau bunda, lagian siapa sih yang ngomong ke adek? Jangan-jangan bunda ya?".kevin menyipitkan matanya menatap cellyn.

Cellyn memutar matanya malas lalu menyentil kening kevin "enak aja! Kamu pikir bunda aduan. Enggak yah!"

"Terus siapa dong?"

Cellyn hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.

"Udah deh kalian pulang aja, udah malem. Besok kalian ujian semester, jadi harus pulang!"

"Gak mau bunda, abang mau disini"

Cellyn menggelengkan kepalanya tegas "pulang ya bang, besok habis ujian baru kesini lagi. Kalau gak pulang bunda bilangin adek, biar aja adeknya makin ngambek ke abang"

"Tapi bunnn...".rengek kevin

"No! Abang pulang ya"

Kevin mengangguk lesu, pamit pulang lalu mencium kening bundanya tak lupa mencium punggung tangan cellyn.

Rafael sedari tadi hanya diam, tak menimpali sedikitpun, ia hanya mendengarkan.

"Rafael juga pulang dulu ya".ujar cellyn

Rafael menggelengkan kepalanya "rafael disini aja bun, bunda aja sama ayah yang pulang"

"Kamu besok ujian loh, raf"

"Gak papa bun, nanti aku ujian nyusul aja bareng rachel".ucap rafael

Cellyn hanya menghela nafasnya pasrah, ia tau tidak ada yang bisa mengubah keputusan rafael.

"Ya udah kalau gitu, bunda masuk dulu"

Rafael hanya mengangguk.

Didalam ruangan Rayhan mendekati tempat tidur rachel. Ia mengelus lembut rambut rachel.

"Adek kenapa? Marah ya sama ayah?".tanya Rayhan

"Marah karena ayah datengnya telat ya?".lanjut rayhan

Rachel tetap diam dan pura-pura tertidur. Rayhan menghela nafasnya pelan.

"Maaf ya, kalau ayah ada salah".ujar rayhan

Rayhan terus mengelus kepala rachel hingga tidak sadar rachel sudah tertidur pulas.

Cellyn masuk kedalam ruangan. Ia menghampiri rayhan.

"Rachel udah tidur?".tanya cellyn

Rayhan mengangguk dengan lesu.

"Kita ngobrol diluar aja ya, biar rachel istirahat dulu"

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang