5. Awal mula Rachel Rafael

4.6K 125 0
                                    

Rachel dkk sedang duduk dikelas dengan formasi melingkar. Berisi delapan orang yaitu Rachel, Kayla, Rina, Sita, Bobby, Deka, Rian dan Doni. Yang saat ini sudah saat kepo tentang hubungan rachel dan rafael.

"Buruan ceritain gimana bisa lo sama rafael".ujar Rian

"Iya nih, lama banget. Kepo gue udah overdosis nih".ucap sita yang di setujui oleh mereka berenam.

Rachel hanya mendesah pasrah "oke, gue ceritain tapi jangan ada yang potong ya"

Flashback On

📍New York

Anak kecil yang berumur sekitar 3 tahunan berjalan memasuki rumah dengan buru-buru mencari sang mommy.

"Mommy mommy".teriaknya

Sang mommy menghampiri anaknya, yang terlihat sangat semangat. Entah apalagi yang dilakukan anak tunggalnya.

"Kenapa sayang?".ucap sang mommy dengan lembut

"Mommy, tadi ael liat dede cantik cekali mommy, kita kelumah cebelah ya mommy, ael mau liat dedenya".ucapnya dengan berbinar

"Loh, memang rafael dari mana? Kok bisa ketemu dedenya?".tanya agatha

"Tadi ael didepan lumah main, telus ael liat ada dede dilumah cebelah adi ael campelin dedenya, tapi kata onty ael pulang dulu kelumah, kalna ael gak ijin cama mommy nanti mommy caliin ael, padahal ael macih mau main cama dedenya".jelas rafael kecil dengan wajah yang sedih

Agatha sangat kaget mendengar penjelasan anaknya. Rafael adalah anak yang tidak suka berbaur dengan anak perempuan apalagi orang asing. Jangankan orang asing, keluarganya sendiripun sangat susah mendekati rafael.

"Jangan sedih ya, sebentar kita main kerumah dedek. Sekarang rafael mandi dulu terus makan setelah itu baru kita main kerumah dedek, ya sayang".bujuk agatha

"Mommy, plomic?". Rafael menautkan jari kelingkingnya dengan agatha.

"Promise sayang".ucap agatha dengan sayang

Setelah selesai agatha dan rafael menuju rumah tetangga barunya.

Ning nongg (suara bell)

Ceklek

Note: percakapannya menggunakan bahasa indonesia karena pada awalnya rafael berbicara menggunakan bahasa indonesia dengan cellyn jadi sudah sama-sama tau.

"Permisi, maaf mengganggu waktunya, saya agatha tinggal di rumah di sebelah".ucap agatha dengan ramah

"Oh iya, saya cellyn. silahkan masuk".ucap cellyn

"Terimakasih"

"Duduk dulu ya, saya ambilkan minum".ucap cellyn ramah

"Aduh maaf malah ngerepotin".ucap agatha tidak enak

"Santai aja, saya malah seneng ada yang dateng kerumah".ujar celly dengan tersenyum ramah

"Saya tinggal dulu ya kedapur".lanjutnya

Rafael dan agatha duduk disalah satu sofa yang berada diruang tamu.

Rafael menarik tangan mommynya dengan kencang "mommy, ael mau ketemu dede".rengek rafael

"Tunggu ya sayang, izin dulu sama ontynya".ucap agatha dengan mengelus rambut rafael

"Ih lama, ael gak cabar mau ketemu dede"

Cellyn datang dari dapur membawakan minuman beserta cemilan.

"Maaf ya, cuman ada ini".ucap cellyn

"Gak papa, malah ini udah lebih dari cukup".ucap agatha tersenyum

Rafael terus merengek, membuat cellyn melihat rafael.

"Loh ael kenapa?".tanya cellyn

Rafael berjalan kearah cellyn, lalu memegang tangannya "Ael mau ketemu dede. Boleh kan, onty?".harap rafael

Cellyn yang melihatnya tersenyum, mengelus rambutnya dengan sayang "boleh dong, masa gak boleh sih. Tapi dedeknya masih bobo, rafael mau liat dedeknya bobo?".jelas cellyn

Rafael menganggukan kepalanya dengan semangat "mau, mau onty"

Agatha yang melihat rafael sangat antusias mengembangkan senyumnya. Lalu melihat kearah cellyn "maaf ya lyn, anak aku gak tau tiba-tiba kayak gitu. Biasanya susah banget deket sama orang baru".ujarnya merasa tidak enak.

"Gak papa mbak, aku malah seneng banget"

Rafael, cellyn dan agatha memasuki kamar nuansa pink khas kamar bayi perempuan. Rafael yang melihat rachel kecil sedang tidur langsung menghampirinya. Ketika sudah berada tepat disamping rachel, ia langsung mengecup bibir mungil itu. Sontak membuat agatha melototkan matanya.

"Ya ampun, anak gue masih bocah main nyosor aja, mana depan emaknya lagi".batin agatha

"Aduh lyn, maaf kelakuan rafael ya main nyosor aja".ringis agatha

"Gak papa mbak, namanya juga anak kecil".maklum cellyn

"Onty, ael boleh bobo dicini cama dede?".tanya ael penuh harap

"Boleh sayang, asal dedenya dijagain ya. Ael panggil bunda aja ya sayang".ucap cellyn

"Ciap nda".ucap rafael lalu berbaring menghadap rachel kecil.

Agatha dan cellyn menuju ruang keluarga, mereka berbincang-bincang banyak hal.

Bermula dari sini, mereka semakin akrab, begitupun dengan rafael yang tidak pernah meninggalkan rachel sedikit pun. Kecuali sedang tidur malam, karena rafael akan pulang kerumahnya dan datang pagi-pagi sekali kerumah rachel.

Hingga empat tahun berlalu. Rafael yang sudah berumur tujuh tahun dan rachel berumur lima tahun. Mereka harus berpisah karena rachel akan pindah ke negara lain. Alasan mengapa mereka pindah, hanya cellyn yang tahu.

Rafael yang mengetahui bahwa rachel sudah tidak ada di negara yang sama dengannya. Membuatnya mengamuk dan berubah menjadi anak yang sangat amat dingin.

Berpisah beberapa tahun akhirnya mereka bertemu lagi, tidak berlangsung lama, rachel menghilang lagi, namun kejadian yang sama terus berulang.

Takdir memang sangat lucu, meski mereka di pisahkan tapi takdir seolah selalu membawa mereka untuk bertemu kembali.

Hingga di satu titik cellyn merasa sangat egois memisahkan rachel dan rafael. Bagaimanapun mereka sama-sama saling membutuhkan. Rachel jatuh sakit dan yang rachel butuhkan adalah rafael. Membuat cellyn membuang jauh-jauh egonya. Baginya kebahagian rachel yang paling utama.

Bagi rafael, rachel adalah dunianya, begitupun sebaliknya.

Setelah dari itu, rachel dan rafael menjalani hubungan LDR, sampai akhirnya  rachel dan cellyn pindah ke Indonesia.

Flashback Off

"Hubungan lo sama rafael agak rumit juga ya".ucap sita

"Gue penasaran deh, sama alasan kenapa lo harus dipisahin sama rafael?".celutuk deka

Rachel mengangkat bahunya "Kalau soal itu, gue gak pernah nanya, toh sekarang gue sama rafael baik-baik aja"

"Iya sih, langgeng lo sama rafael, kalau dia nyakitin lo, bilang sama gue".ucap rian

"Kayak lo berani aja sama rafael".ledek bobby

"Baru aja mau ngomong a lo udah ketar ketir duluan kalo berhadapan sama rafael".ejek doni

Rian yang diejek hanya menampilkan raut wajah kesal. Membuat teman-temannya kembali tertawa. Setelah itu mereka membicarakan hal-hal konyol lainnya

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang