1. Murid Baru

8K 179 2
                                    

Seseorang memasuki rumah dengan jalan mengendap-ngedap seperti maling. Ia berjalan terus melewati ruang tamu. Setelah sampai di ruang keluarga tiba-tiba saja lampu menyala.

Ceklek

"Shit".umpatnya dalam hati

"Rachel Pricilia, bagus ya baru pulang jam segini, dari mana kamu?".marah wanita itu

"Hehe, bunda kok belum tidur sih?".ucapnya cengegesan

"Hehe hehe cengegesan lu di situ, jangan ngalihin pembicaraan"

"Ck, aku habis jalan-jalan, soalnya bosen dirumah seharian".ucapnya dengan santai

Wanita yang dipanggil bunda itu segera berjalan kearah rachel, lalu menarik telinganya dengan keras.

"Aw, sakit bunda, maaf deh ya aku beneran suntuk banget dirumah makanya aku keluar bentar doang tadi. Bunda jangan marah ya, bunda kan cantik dan baik hati".ucapnya sambil melepaskan jeweran ditelinganya, pada kata-kata terakhir ia menggunakan nada seperti ucapan bilqis

"Kamu ini baru juga kita sampe kemarin udah keluyuran aja, emang kamu tau jalan daerah sini?, kalau ada orang yang jahatin kamu gimana?"

"Santai bunda kan ada maps, gak akan ada yang tau kok, lagian bunda gak liat penampilan aku kayak gini".ucapnya sambil memperlihatkan stylenya

Rachel menggunakan jeans dan hoodie berwarna hitam, masker, topi serta kacamata. Bundanya hanya memutar bola matanya malas melihat penampilan anak semata wayangnya ini.

"Udah deh kamu tidur, besok udah mulai sekolah, jangan lupa kabarin dia. Udah beberapa hari ini bunda diteror terus nanyain kamu, kamu sih pake acara pengen ngasih surprise segala. Kan bunda yang repot".ucapnya malas, lalu pergi meninggalkan anaknya yang menatapnya dengan muka menyebalkan

"Sabar ya bundaku sayang". Teriaknya

Rachel berjalan memasuki lift lalu memencet angka 3 menuju kamarnya. Setelah sampai ia membersihkan diri lalu mengistirahatkan dirinya untuk menyambut hari esok.

Matahari telah terbit dari ufuk timur, cahaya matahari masuk ke cela-cela jendela membangunkan rachel dari mimpi indahnya.

Hoam

Rachel menguap sambil merenggangkan tangannya. Lalu duduk mengumpulkan nyawanya. Dengan mata yang masih tertutup ia berkata untuk dirinya sendiri "hello rachel, siap untuk hari ini? Semoga menyenangkan lalui hari ini dengan senyuman" setelah itu ia membuka matanya dan tersenyum.

Merasa nyawanya telah terkumpul, ia bersiap-siap untuk kesekolah. 25menit berlalu ia sudah siap. Kemudian keluar kamar menuju ruang makan. Sesampainya disana ia melihat bunda duduk dengan ipad keluaran terbaru di tangannya.

"Aduh-aduh masih pagi udah sibuk aja nih".ledek rachel

"Iya dong, bundakan wanita karir".ucap bunda santai

"Yaelah, iya deh iya, mari kita sarapan bestie"

"Gaskeun".balas bunda

Jangan heran dengan pembicaraan ibu dan anak ini, memang mereka menerapkan berkomunikasi seperti teman, menurut bundanya untuk membuat agar anaknya tetap nyaman, asal tidak keluar batas. Belum lagi usianya yang terpaut 18 tahun. Bunda berumur 33 tahun sedangankan rachel 15 tahun.

5 menit berlalu, bunda dan rachel telah selesai dengan sarapannya masing-masing. Berjalan menuju pintu keluar.

"Kamu udah taukan sekolahnya? Apa mau bunda anter?".tanya bunda

"Udah tau kok bun, aku bawa mobil aja deh".jawab rachel

"Yaudah, kamu hati-hati ya".

"siap bunda".ucapnya dengan gaya hormat  tak lupa mencium tangan dan kedua pipi bunda.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang