part 2

17K 122 3
                                    

Hampir satu setengah jam kami mengendarai motor dengan kecepatan yang lumayan tinggi akhirnya kami sampai ke daerah batu jawa timur. Udara nya sudah sangat dingin walau hari masih sore dan sedikit berkabut. Aku merasa bahagia bapak mengajakku ketempat seperti ini hanya berdua saja

Setelah kami memesan penginapan yang dirasa sesuai kami langsung menuju ke kamar kami. Lumayan bagus dan murah juga . Kami berada di lantai 3 dengan view langsung ke gunung arjuno .

"Pak reyhan mau nanya bapak seromantis ini ngak sama ibuk"

"Ndak. Bapak ndak pernah romantis sama ibuk. Romantisnya cuma sama kamu nduk"

"Makasih ya pak. Bapak sudah membuat reyhan bahagia".

"Iya nduk. Kita jalan jalan sekitaran sini dulu ya nduk bapak pengen ngopi sekalian mau rokok an. Asem mulut bapak"

Kami memutuskan untuk keluar dari kamar untungnya ada sebuah indomaret di depan penginapan kami. Kami memutuskan untuk kesana beli kopi dan rokok. Walau dilantai atas penginapan kami ada sebuah kafe namun kami tidak pergi kesana . Selain untuk menghemat budget kami. Sekalian kami berkeliling di kota batu. Sayang sudah sampai disini hanya di penginapan saja.

Memang saat saat yang paling enak dengan suasana dingin begini untuk ngopi dan menghisap rokok . Sekalian menghangatkan tubuh kami.

"Kamu belum lapar kan le?" Tanya bapak di sela sela kami rokok an.

"Belum terlalu pak. Tapi kalau bapak lapar ayok kita beli makan"

"Sekalian jalan jalan cari yang hangat enak kali ya le. Biar nanti malam ngak keluar kamar lagi. Pasti nanti malam sangat dingin enak kalau dikamar saja" kata bapak sambil mengedipkan satu mata.

Aku dibuatnya jadi salah tingkah.

"Bapak sudah ijin sama ibuk?" Tanyaku

"Sudah bapak ijin untuk tidur di kostmu tadi sama ibuk. Ibuk juga tidak akan cari bapak kalau sama kamu"

"Ya sudah kalau begitu cari bakso enak seperti nya . Dingin begini"

"Ya sudah ayo kita cari"

Kami pun mencari warung yang jual bakso. terlebih ini dekat dengan malang pasti enak makan bakso malang. Akhirnya kami menemukan nya dan warungnya tidak terlalu ramai. Kami makan tanpa banyak bicara satu sama lain.

Jam pun sudah menunjukkan pukul 7.30 malam . Tapi udara di sini begitu sangat dingin . Berbeda dengan di mojokerto yang puanas.

Setelah makan kami pun kembali ke kamar ingin rasanya segera balik sebab udara sangat dingin.

"Nduk nanti mampir beli kopi panas lagi di indomaret ya. Buat hangatin tubuh"

"Bukannya nanti juga bisa saling menghangatkan. " Ucapku

"Beda nduk kalau itu"

"Sekalian beli pengaman untuk ini ngak pak" ucapku sambil meremas bagian celana bapak

Setelah selesai semua akhirnya kami kembali ke kamar dan pak dede pun langsung mengunci kamar kami.

"Duingin poll di luar " ucapnya sambil melepas jaket nya.

Kami sengaja memilih kamar yg tidak ber ac karna aku tau pak dede tipe perokok berat takut saja kalau ada ac tidak bisa ngerokok di kamar.

Sesampainya di kamar pak dede menyalakan tv . Menata bantal supaya bisa senderan di ranjang menyalakan rokok dan memasukkan tubuhnya ke selimut.

Seperti biasa aku sebelum tidur aku harus membasuh wajahku kaki dan tangan supaya bersih dari debu biar tidak muncul jerawat saja

"Kamu ngapain nduk lama banget" tanya pak dede

"Baru bersihin wajah. Biar ngak muncul jerawat"

Setelah selesai akupun langsung tiduran di samping pak dede dan membuka hp ku sekedar mengecheck pesan masuk

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE  SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang