Paginya aku bangun sedikit kesiangan karna aku tidak bisa tidur. Entah kenapa aku merindukan bapak. Ya mungkin hal ini sangat wajar sebab seringnya tidur disamping bapak. Tapi entah kenapa yang mengusik fikiranku semalam bapak melakukan itu sama ibuk. Ya bagimanapun hatiku pasti cemburu.
Apalagi saat kemarin siang saat dirumah maupun di tempat makan itu bapak bener bener menjadi suami idaman selalu perhatian sama ibuk. Entah itu disengaja atau tidak agar membuatku cemburu aku tidak tahu. Tidak biasanya aku berfikiran seperti ini tadi malam.
Kebiasaan kebiasaan melayani bapak setiap pagi pun seakan sepi tiada bapak. Biasanya aku yang nyiapin sarapan bikin kopi dan nyiapin rokok. Tidak aku lakukan sebab sampai jam 9 pagi bapak belum juga datang. Padahal aku janji hari ini bakal pulang ke kediri.
Sebenarnya hatiku sudah kalut. Sudah bimbang aku hampir saja memutuskan untuk pulang sendiri ke kediri tanpa bapak. Namun saat aku hendak memesan ojek bapak pun tiba tiba sudah berada di depan kostku.
Aku juga tidak mau menelpon bapak saat itu. Takut saja kalau ngrepoti bapak. Sedangkan aku masih bisa pergi sendiri naik bis.
"Maaf bapak terlambat nduk bapak baru bangun langsung kesini".
"Iya pak ngak papa. Reyhan kira bapak lupa atau ada pekerjaan lain makanya reyhan ngak mau ganggu atau telpon"
"Maafin bapak ya nduk.. bapak kalau ndak kerja badan bapak malah sakit semua" ucap bapak.
"Ya sudah kalau bapak capek. Reyhan bisa pulang naik bis saja. Bapak istirahat dirumah saja" ucapku.
"Marah sama bapak?"
"Tidak sama sekali" sambil menggeleng kepala.
"Bapak akan tetap mengantarmu sayang" ucap bapak sambil mencium pipiku.
"Pak .. !!!" Nada ku sedikit membentak.
"Iya bapak minta maaf atas kesalahan bapak. Memangnya tidak boleh bapak manggil kamu sayang"
"Kaya anak muda saja. Malah terdengar aneh" ucapku.
"Usia hanya sebuah angka. Tapi tenaga bapak fisik bapak seperti anak muda. Sampai kamu saja kewalahan"
"Jadi berangkat atau tidak ?" Tanyaku.
"Ya jadi tapi bapak masih ada yang kurang"
"Apalagi pak?"
"Bapak belum minum kopi dari istri muda bapak. Apalagi belum ngrokok. Bapak benar benar baru bangun terus kesini"
"Sudah mandi ? Memang ibuk kemana?"
"Ya cuma mandi. Ibuk ke pasar terus bikin sarapan anak anak. Lupa ngebangunin bapak"
Akupun langsung membuatkan kopi bapak. Untung saja aku masih punya dispenser buat air panas jadi tidak perlu repot masak air.
"Kecapekan habis main mungkin" ucapku sambil menyodorkan kopi ke bapak.
Sedangkan bapak baru menyalakan hp nya dan membakar rokok.
"Ohh.. ini yang bikin dingin sikapnya dan marah sama bapak karna cemburu" ucap bapak yang melirikku
"Ngak juga buat apa cemburu" aku mencoba berbohong dengan perasaan ku sendiri
"Asal kamu tahu saja nduk. Semalam bapak pengen melakukan tapi sama kamu. Ibuk juga lagi halangan . Bapak ndak melakukan yang kamu sangka kan. Kalaupun iya itu sudah sewajarnya kami suami istri" ucap bapak panjang lebar.
Aku hanya diam dengan ceramah bapak. Aku tahu bapak sifatnya jujur . Jarang sekali berbohong. Aku percaya dengan apa yang bapak ucapkan tadi
Aku membiarkan bapak untuk rokok beberapa batang dahulu sebelum berangkat . Kami mau perjalanan jauh.
"Pak besuk kalau uang reyhan sudah cukup. Temeni reyhan beli motor second ya"
"Sudah ndak mau ngrepoti bapak?"
"Bukan begitu pak. Reyhan pengen kalau ada sesuatu yg penting bapak lagi sibuk reyhan bisa sendiri. Bagaimanapun bapak juga punya keluarga"
"Kamu juga termasuk keluarga bapak nduk. Kamu termasuk orang yang spesial di hati bapak. "
"Bapak sudah selesai ngerokoknya ? Kalau sudah kita berangkat . Takut nanti kesiangan makin panas dijalan. Reyhan ngak mau debat dengan bapak"
"Debat kalau secara sehat baik juga untuk hubungan nduk. Biar saling terbuka. Apa yang baik dan buruknya. Tidak selalu debat itu tentang kejelakan"
Memang sejak perbincanganku dengan bapak tadi. Aku sengaja membawa tas ransel 1 saja. Aku merapikan beberapa baju bapak dan menggulung dengan karet supaya lebih ringkas. Begitupun dengan bajuku.
Pukul 10 pagi kamipun akhirnya berangkat menuju ke kediri dengan motor pak dede. Perjalanan kali ini dilakukan dengan lumayan santai. Acara selamatan ibuku dilakukan besuk . Tapi aku sudah janji ke kakakku untuk pulang hari ini.
Hampir dua jam perjalanan kami akhirnya sampai juga di rumahku. Nampak keadaan masih sepi. Biasanya adat di desaku kalau mau selamatan banyak yang masak atau apalah untuk menyambut tetangga yang ikut baca yasin atau acara kenduri .
"Kok masih sepi mbak?" Tanyaku sambil masuk rumah.
"Sekarang sudah beda sejak corona le. Sekarang kenduri sembako. Makanan pun juga beli jadi di kardusi." Ucap kakakku.
"Oh ya udah mbak kalau begitu. Ini ada sedikit dari reyhan ucapku ngasi amplop"
"Mbak pak dede juga ikut kesini. Sampai selesai besuk ya." Ucapku
"Iya le . Ngak papa. Matur suwun pak. Sudah jaga adik saya"
"Ndak papa. Malah saya seneng sudah saya anggap anak saya sendiri" ucap pak dede ke kakak ku.
"Ya sudah bapak kalau mau istirahat dulu dikamar reyhan nanti reyhan bikin kan kopi"
Aku dan bapak langsung masuk ke kamar. Sebelum bapak tidur aku sudah membersihkan nya sebentar.
Aku segera keluar pergi ke warung untuk beli rokok dan kopi untuk bapak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE SEASON 2
Non-Fictioncerita pribadi pak dede. bapak yang menemaniku baik suka maupun duka. bapak yang menjadi kekasihku. Walau banyak sekali lika liku hubungan namun aku yakin takdir cinta akan dipertemukan