Part 21

5.3K 98 9
                                    


Pagi hari aku dan bapak pergi untuk bekerja. Hari ini hari terakhir sebelum aku ambil cuti untuk pulang ke kediri. Kami sengaja berangkat lebih pagi supaya orderan dari beberapa konsumen bisa kami backup.

Hari ini kami bener bener kerja keras karna di buru oleh waktu. Kalau dibilang capek pasti capek kerja seperti ini. Apalagi kerja bareng bapak. Semua kerja harus nampak rapi walau terkesan seperti robot.

Tidak banyak mengobrol tentang apapun tidak banyak bercanda . Beda dengan kerja bareng mas puji kerjanya santai. Tapi aku tidak mempermasalahkan toh kami melakukan ini karna suatu alasan. Hingga pukul 4 sore kami akhirnya sampai di gudang kembali

"Bapak langsung ke terminal ya nduk. Jemput ibuk. Kamu bisa bonceng puji nanti. Pulangnya biar bapak yang bilang"

"Ngak usah pak. Bisa jalan kaki" ucapku.

"Kenapa marah sama bapak? Cemburu sama bapak?" Tanya pak dede.

"Ngak juga. Malah seneng bisa istirahat di kost. Reyhan rencana mau beli motor biar ngak ngerepotin bapak nanti" ucapku.

"Bapak malah seneng kalau kamu repoti. Berarti kamu menganggap bapak orang yang berarti dalam kehidupanmu"

"Reyhan ngak enak saja sama bapak. Ya sudah bapak buruan ke terminal takut ibuk nunggu lama" ucapku.

"Ya sudah kalau begitu bapak berangkat dulu. Hati hati nanti pulangnya . Kabari bapak kalau ada apa apa"

"Bapak juga hati hati dijalannya" ucapku sambil mencium punggung tangan bapak

Bapak langsung menyalakan motor dan berlalu. Sempat saat di depan gudang bapak menoleh ke arahku sebentar kemudian kembali melajukan motornya.

Aku yang hendak jalan kaki tiba tiba di samperin sama mas puji

"Sudah ayo mas antar. Kasihan kalau jalan kaki" ucap mas puji

"Ngak mas. Jalan juga ngak jauh kok"

"Sudah ngak perlu sungkan sama mas . Mas sudah di wa sama pakde suruh nganter kamu"

"Suwun ya mas. Sepurane repoti"

Akhirnya aku naik motor diantar mas puji. Dijalan kami ngak banyak bicara.

Sampailah di depan kostku.

"Suwun ya mas."

"Tenang saja. Ya sudah mas pulang dulu. Pakde marah nanti kalau lihat mas kelamaan disini"

Aku langsung mencubit pinggang mas puji.

"Lo galak begini. Hahaha" ucap mas puji sambil berlalu

Entahlah mungkin semua orang dikantor sudah tahu hubungan ku dengan bapak seperti apa. Tapi mereka seakan diam diam saja tidak berani bilang karna takut kena semprot sama pakde ( sebutan bapak dikantor)

Aku langsung masuk ke kost dan berniat untuk mandi. Badanku sudah lengket semua dengan keringat.

Setelah mandi baru mau keluar bapak tiba tiba menelpon ku.

"Sudah di kost nduk?"

"Sudah pak kenapa?"

"Bapak mau kesana nganter oleh oleh dari ibuk sekalian ada yang bapak mau omongin bapak sudah di jalan"

"Ya sudah kesini saja. Reyhan sudah di kost"

Tak berapa lama bapak pun datang sambil membawa kantong plastik kecil.

Aku yang sudah tahu bapak mau kesini sudah nyiapin kopi dan rokok yang tadi aku beli di warung sekalian beli mie dan telur untuk makan nanti.

"Sudah di siapin semua ternyata" ucap bapak sambil masuk ke kamarku.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE  SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang