Part 20

6.1K 118 4
                                    

"Mau bapak enakin lagi nduk ?" Tanya bapak saat subuh membangunkan ku

"Memang bapak belum puas semalam?" Tanyaku

"Ya kalau kamu nolak ndak papa nduk bapak ngerti" ucap pak dede sedikit kecewa

"Bukan menolak pak. Tapi.. "

"Tapi apa kamu meragukan bapak?"

"Bukan pak"

"Biar bapak buktikan seberapa hebat nya bapak"

Pak dede langsung membuka selimut . Sejak kemarin aku juga tidur tanpa menggunakan celana sama sekali. Jadi saat selimut terbuka bapak langsung melihat aku sudah telanjang di bagian bawah

Tanpa banyak bicara bapak langsung melepaskan celana panjangnya dan melumuri kontolnya yang sudah berdiri dengan ludahnya sendiri.

Bapak langsung mendekat dan melebarkan kaki ku bersiap memasukkan kontolnya ke dalam lubangku lagi.

Tak perlu waktu lama kontol bapak kini sudah keluar masuk ke dalam lubangku dengan cepat.

Aku hanya bisa pasrah menerima semua serangan bapak di leherku dan menerima semua sodokan demi sodokan kontol bapak.

Tanganku hanya bisa memeluk punggung bapak.

"Ahhh... Pakk... Geli... Ahhh.. enak pakk... Ahh... " Rancauku

"Lubangmu bener bener sempit nduk.. bikin bapak ketagihan"

Bapak terus memacu birahinya diatas tubuhku.

Saat kami sama sama sedang berpacu dalam birahi tiba tiba hp bapak bunyi beberapa kali.

"Ganggu orang lagi enak saja" gerutu bapak sambil berhenti dan masih menindihku bapak mengatur nafasnya.

Suara hp itu terus berbunyi. Nyaliku menjadi ciut saat ini. Aku yakin bahwa itu adalah ibuk yang telpon.

Bapak segera berdiri kemudian memakai kaos sport (dalaman) dan memakai kembali celana panjangnya tanpa dalaman.

Aku yang merasa bersalah pun segera bangun dan memakai celana pendek ku lagi.

Benar saja itu telpon dari istrinya. Bapak telponan sambil berada di kamar nya.

Aku yang berada di kamar anaknya merasa sangat bersalah. Semua pikiranku berkecamuk. Antara takut . Sedih. Bersalah. Tapi di dalam diriku juga merasa aku berhak atas diri bapak. Aku juga berhak bahagia memiliki bapak. Selama ini pula aku juga ikut perhatian ke bapak seperti suamiku sendiri. Di lubangku merasa hampa tanpa kontol bapak.

Lama sekali bapak telponan sama istrinya aku tidak berani mendekat. Walau ibuk juga tahu aku sedang di rumah dengan bapak. Sampai jam 5 lebih bapak baru selesai telponan sama ibuk dan kembali ke kamar ini.

"Kok mukanya di tekuk pak?" Tanyaku.

"Bapak lupa besuk andi ulang tahun. Andi minta di rayain kecil kecilan walau hanya dirumah sama keluarga. Tapi bapak belum ada pegangan. Sedangkan besuk bapak juga harus punya pegangan buat nganterin kamu ke kediri. Gajian masih beberapa hari lagi"

"Bapak bisa disini tidak perlu mengantarku pulang. Reyhan bisa pulang sendiri. Untuk masalah itu pakai uang reyhan dulu reyhan masih ada sisa sedikit kalau untuk beli kue dan kado masih cukup. Sekalian hadiah dari reyhan nanti kita makan bersama di chicken itu saja" ucapku

"Ndak bisa gitu juga nduk. Kamu juga harus punya uang saku buat ke kediri kebutuhanmu juga banyak"

"Percaya sama reyhan pak. Reyhan punya sedikit tabungan pasti cukup. Selama ini bapak yang sudah baik sama reyhan . Anggap ini sebagai ucapan terimakasih reyhan sama bapak dan ibuk. Tenang pak reyhan tidak meminta imbalan apapun"

"Harusnya ini jadi tanggung jawab bapak. Sebagai kepala keluarga bukan kamu nduk. Bapak juga akan tetap mengantarmu ke kediri dan kalau boleh menemani mu disana beberapa hari"

"Ya sudah anggap saja ini balasan untuk kebaikan bapak besuk"

"Bapak tetap merasa tidak enak"

"Kata bapak . Bapak menganggap aku sebagai istri muda bapak. Saat bapak kesulitan begini . Reyhan harus membantu"

"Beda nduk. Bapak kepala keluarga biar bapak cari dulu nanti"

"Kalau bapak ndak mau terima uang dariku lebih baik kita putus saja. Bapak ndak usah ngantar aku ke kediri besuk"

"Kok begitu?. Kamu sudah ndak sayang sama bapak lagi ya nduk"

"Terserah bapak kalau bapak masih bersikeras dengan pendapat bapak. Reyhan mau mandi sudah pagi"

"Padahal bapak pengen nerusin yang tadi"

"Keburu siang dan ibuk datang" ucapku

"Ibuk saja pulangnya sore. Nanti bapak ndak bisa nemeni kamu di kost bapak pulang kerja terus jemput ibuk"

"Ya sudah ngak papa. Sudah biasa" ucapku sambil berlalu ke kamar mandi.

Saat aku hendak menutup pintu kamar mandi bapak sudah berlari dan masuk bersama ku mengunci pintu dari dalam.

"Ndak usah cemburu. Bapak bakal berlaku adil untuk kalian. Pagi ini untuk kamu nduk." Ucap bapak yang sudah melepas celana panjangnya dan kontolnya sudah kembali berdiri.

Kontol bapak sudah di lumuri dengan ludahnya sendiri setelah itu bapak menyuruhku untuk menungging.

Tak perlu waktu lama lubangku sudah dimasukin kontol bapak.

Tanpa aba aba kontol bapak langsung keluar masuk lubangku.

"Ahhh....ndukkk... Lubangmu sempit ah.... Sempit sekali... Ahhm.... Bikin bapak selalu puas dan bahagia nduk ahh..."

Bapak mencabut kontolnya kini bapak membalik tubuhku dan menyuruhku untuk duduk dipinggiran bak mandi.

Tak perlu lama lagi bapak langsung menancapkan kembali kontolnya ke lubangku.

Mata kami saling bertemu. Bibir bapak pun tak henti hentinya melumat bibirku. Dengan keras bapak menyodokkan kontolnya ke lubangku sampai terdengar bunyi plak plak..

Bapak langsung menggendongku kontolnya tetap keluar masuk di lubangku aku hanya bisa berpegangan di leher bapak.

Tak berapa lama bapak langsung menempelkan tubuhku ke tembok dan mulai menggenjot lagi dengan cepat dan aku tahu bahwa bapak akan segera keluar.

Tubuh bapak terlihat bergetar dan mengejang. Aku merasa di dalam lubangku merasa hangat oleh pejuh bapak.

"Makasih ya nduk... Kamu selalu bikin bapak bahagia. Kamu juga tidak bisa kelain hati . Ditubuhku sudah mengalir darah bapak"

Aku hanya bisa diam. Tubuhku merasa capek. Tapia mau ngak mau aku harus tetap berdiri dan melanjutkan mandiku bersama bapak. Karna hari ini sengaja kami lebih pagi ke kantor agar pulang tidak terlalu malam.

Kami sama sama saling menggosok punggu pasangan kami. 

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE  SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang