Pagi ini aku bangun agak kesiangan . Begitupula dengan bapak. Sampai kakak ku datang dua kalipun aku tidak mendengarkan nya. Tapi kakakku bisa memaklumi mungkin kami capek karna kesibukan kemarin karna aku dan bapak banyak sekali melakukan pekerjaan.
Siang ini pula aku dan bapak juga berencana balik ke mojokerto untuk kembali bekerja keesokan hari. Tidak enak juga terlalu lama ambil libur takut dikira diistimewakan nanti.
"Mbak nanti siang agak sorean dikit kami balik ya?" Ucapku ke kakakku saat kami sarapan bersama.
"Gak sehari lagi ya disini" ucap kakakku
"Gak mbak . Kasihan sama keluarga bapak disana. Ditambah pekerjaan banyak"
"Ya sudah kalau begitu . Makasih ya sudah sempetin pulang saat selamatan ibuk. Makasih juga untuk pak dede sudah repot repot datang dan bantu disini"
"Sudah kewajiban saya mengantar dan mengawasi reyhan . Iya kan le ?"
Aku tersipu malu dengan ucapan bapak saat itu.
Siangnya setelah aku mengemasi semua barang bawaanku aku dan bapak pamit untuk pulang dengan kakak kakak ku.
Untung saja tadi aku sempat mengelap noda putih di sprei kamarku dengan tisue basah kalau semisal kakakku yang mengetahui pertama kali bisa bisa timbul kecurigaan. Aku dan bapak hanya senyum senyum sendiri melihatnya
Perjalanan dari kediri ke mojokerto butuh waktu kisaran 2 jam saja. Bagi bapak yang sudah sering berkendara jarak segitu bukan hal masalah.
Sesampainya di kost ku di mojokerto bapak langsung masuk ke kamar tiduran di kasur.
Disinilah awal mula kesalahpahaman antara diriku dan bapak terjadi . Kesalahpahaman yang berlarut larut. Tapi ya salah ku juga sebenarnya.
"Bapak gak pulang kerumah dulu?" Ucapku sambil membuatkan kopi untuk bapak sedangkan bapak sudah asyik dengan hp dan rokok di tangannya
"Ceritanya ngusir bapak ini ? Padahal baru sampai !! " Ucap bapak dengan nada sedikit keras dan tinggi
"Bukan seperti itu pak. Tapi kasihan ibuk sudah ditinggal lama" ucapku.
Tanpa mengeluarkan suara lagi bapak langsung mengambil jaket dan memakainya langsung mengambil motor dan melajukan motornya dengan buru buru.
Aku yang hendak mengejar bapak pun tidak sempat karna kopi yang aku bikin kan untuk bapak tadi malah tumpah membasahi karpet karna ketendang diriku yang hendak mengejar bapak.
"Salah paham lagi" ucapku menghela nafas.
Tapi bagaimanapun aku juga berdoa agar bapak selamat sampai dirumah. Aku tahu sifat bapak kalau lagi emosi naik motor seperti apa.
Aku segera membersihkan tumpahan kopi itu .
"Nanti saja kalau sudah sampai rumah bisa aku telpon. Untuk urusan dengan bapak" batinku
Beberapa menit setelah aku yakin bapak sampai di rumah aku segera menelpon bapak. Namun sayang hp milik bapak tidak aktif. Fikiran ku malah jadi kemana mana. Sedangkan saat aku menelpon ibuk juga tidak diangkat.
Aku bener bener jadi merasa bersalah jika terjadi sesuatu dengan bapak.
Namun tak lama kemudian ada panggilan masuk dari nomer istrinya bapak.
"Hallo nak reyhan ada apa?"
"Tidak ada apa apa buk. Hanya ingin tanya bapak sudah dirumah atau belum. Soalnya hpnya mati reyhan takut terjadi apa apa" balasku.
"Oh bapak. Bapakmu sudah dirumah. Tadi sampai dirumah langsung lepas jaket langsung tidur dikamar mungkin kecapekan hp nya tadi sengaja dimatikan sama bapakmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE SEASON 2
Non-Fictioncerita pribadi pak dede. bapak yang menemaniku baik suka maupun duka. bapak yang menjadi kekasihku. Walau banyak sekali lika liku hubungan namun aku yakin takdir cinta akan dipertemukan