part 7

10.7K 112 3
                                    

Aku tidur dengan nyenyaknya saat aku bangun hari sudah mulai terang kulirik jam sudah pukul 5 pagi. Aku merasa ada yang aneh kenapa bapak tidak meminta jatah lagi kepadaku. Aku segera membalik badan kulihat bapak sudah rapi memakai kemeja dan celana panjangnya sedang asyik bermain hp . Aku tidak menyapanya karna aku masih mengumpulkan semua tenagaku.

Saat nyawa dan tenaga ku sudah terkumpul aku memandingi bapak dengan senyuman bapak begitu tampan dengan baju itu. Entah mengapa ada sesuatu yang mengganjal dengan posisi bapak dan apa yang sedang dilakukan oleh bapak.

Kalau untuk hp di miringkan sudah jelas bapak sedang menonton video di hp nya. Tapi kali ini beda bapak memasang heatset dan kaki kanannya di tekuk keatas dan kaki kirinya selonjoran. Ditambah kancing baju bapak terbuka untuk bagian atas sampai tengah. Tangan kiri bapak pun seolah sedang melakukan kegiatan sedangkan yg kanan digunakan untuk memegang hp .

Lama sekali aku melihat dan memahami apa yang bapak lakukan sebab aku berfikir kalau bapak sedang nonton pasti rokoknya tidak diabaikan begitu saja. Tapi ini rokoknya bapak di biarkan menyala tanpa sekalipun di hisap sampai abu putihnya panjang.

Sampai akhirnya tubuh bapak mengejang dan bapak memejamkan matanya. Sesaat kemudian bapak seperti mengangkat telapak tangannya sambil menunjukan cairan pejuhnya.

Aku yang dari tadi sedang memperhatikan bapak pun langsung bertanya kepadanya.

"Bapak sedang apa" ucapku

Karna sapaan ku yang tiba tiba bapak sedikit tersentak dan kaget . Bapak buru buru menekan tombol di hp nya dan mematikan layar hp nya.

Bapak langsung gugup dan salah tingkah. Aku melihat bapak sempat mengelap tangan dan kontolnya dengan celana dalamnya tadi setelah itu membetulkan posisi celananya.

"Kok kelabakan seperti itu pak. Maaf kalau reyhan ganggu"

"Ndak papa nduk . Bapak kaget saja" ucapnya sambil salah tingkah

"Sudah lama kamu bangun nduk?"

"Sudah sebelum bapak keluarin pejuh bapak tadi" ucapku ngasal.

"Video call sama siapa ? Sama ibuk ? " Tanya ku menyelidik.

"Iya sama ibuk"

"Oh.. ya sudah diteruskan saja . Reyhan mau mandi bapak dilanjutkan lagi saja. "

"Sudah selesai. Bapak juga sudah keluar".

"Ya sudah reyhan mau mandi dulu. Bapak terusin saja kalau mau sama ibuk. Tumben ngak minta jatah lagi " ucapku sambil berjalan ke kamar mandi

"Bapak capek. Nanti malam saja di kost . Kita pulang ke mojokerto ya nduk pagi ini. Bapak ada acara"

"Ya sudah kalau begitu begitu reyhan ngikut bapak saja" jawabku sedikit datar . Aku punya firasat yang tidak enak pagi ini

Saat aku hendak menutup pintu tiba tiba bapak berjalan ke kamar mandi.

"Tunggu nduk. Bapak juga belum mandi kita mandi bareng ya biar cepet" ucap bapak seperti bapak menyadari kecurigaan ku.

Kami mandi berdua dengan air hangat yang sudah di sediakan pihak penginapan. Kami tidak melakukan nya lagi hanya saling menggosok tubuh pasangan.
Setelah mandi tubuhku rasanya kembali segar
Aku juga melihat wajah bapak kembali segar dan tambah ganteng saja.

"Sudah selesai nduk yang berkemas?" Ucap bapak sambil menyalakan rokoknya.

"Sudah pak . Reyhan sudah siap pulang " ucapku yang sudah membungkus pakaian bekas ku dan bapak ke dalam tas.

"Ya sudah kita cari sarapan dulu nduk di sekitaran sini . Bapak mau ngopi juga."

"Reyhan ngikut bapak saja. Asal tidak dibawa ke jurang" senyum ku kecut.

"Kok ngomongnya begitu nduk"

"Ngak pak bercanda saja. Hadeh bicara sama orang tua selalu serius"

Bapak hanya senyum senyum sambil terus memandangi hp nya. Entah mengapa aku jadi ilfil jika bapak fokus ke hp saja. Terlebih keadaan pagi tadi. Aku merasa ada yg aneh dan kenapa cemburuku jadi meledak seperti ini.

"Ayo berangkat nduk " ucap bapak.

"Iya pak ayo " jawabku singkat dan langsung berjalan nyelonong ke arah pintu.

"Mau kemana kamu nduk". Tanya bapak.

"Mau pulang katanya bapak ada acara nanti" ucapku kesal

"Sini dulu nduk"

Aku malas dan mendekat ke bapak. Kulihat bapak sudah mengeluarkan kontolnya.

"Cium ini dulu nduk biar kamu ngak cemburu dari tadi bapak lihat sikap mu berbeda sama bapak. "

"Perasaan bapak saja itu" ucapku sambil jongkok dan menciumi kontol pak dede.

Beberapa ciuman dan kuluman sudah aku lakukan ke kontol bapak. Kemudian bapak menarikku untuk berdiri dan melumat bibirku sebentar.

"Makasih ya nduk. Bapak tidak akan pernah melupakan hari ini. Percaya sama bapak. Bapak tidak akan mengecewakan mu". Sambil memasukkan kembali kontolnya

"Iya pak reyhan tau itu"

Akhirnya kami pulang. Walau di dalam hatiku masih ada yang mengganjal tapi mungkin hanya kesalah pahaman atau hanya cemburu semata.
Sebelum perjalanan jauh lagi. Kami memilih untuk sarapan dan bapak minum kopi supaya tambah semangat dan tidak oleng nyetirnya. Diperjalanan aku hanya bisa memeluk erat tubuh bapak karna dingin ditambah bapak juga sedikit ngebut untuk mengejar waktu

Pukul setengah sembilan kami sudah sampai di kost ku. Karna rencana awal kami sampai sore disana aku sudah meminta ijin kemarin untuk libur sehari . Hari ini aku ingin beristirahat di kost saja.

Aku segera turun setelah sampai di depan kost.

"Bapak mau ada acara dulu nduk. Maafin bapak liburannya dipercepat. Nanti malam bapak pulang kesini lagi. Sekalian bapak bawain makanan kesukaan mu. Tolong baju bapak di cuci in sekalian ya nduk."

"Tanpa bapak pintu pun aku akan cuciin pak". Ya sudah hati hati" ucapku sambil berjalan ke menuju kost ku.

Namun bapak malah mengegas ngegas motor nya dalam keadaan netral.

Akupun balik menoleh ke arah bapak.

"Sudah Lupa ?? Sudah ndak mau cium tangan bapak lagi ?" Ucap bapak kesal

Aku kembali ke bapak mencium punggung tangan bapak dengan di bibirku dan dahiku.

"Tunggu bapak di rumah. Ndak usah berfikir yang aneh aneh. Bapak jalan dulu".

"Iya hati hati pak".

Akupun sudah sedikit merasa tenang dengan ucapan bapak. Aku membuang pikiran negatifku mungkin bapak sedang ada kerjaan yang tidak bisa ditunda tunda lagi. Bapak juga tidak akan macam macam.
Mungkin aku yang terlalu berlebihan dan cemburu.

Akupun segera masuk ke kostku. Yang pertama harus aku lakukan adalah mencuci pakaian kotor kami tadi. Bagaimanapun celana dalam bapak ada bekas pejuh kami berdua takut saja tas bapak jadi bau kalau kelamaan.

Sebelum aku merendam nya sebentar aku mengambil baju bapak dan menghirup bekas aroma tubuh bapak. Aroma ini membuat aku tenang dan bahagia. Selesai merendam aku putuskan untuk beberes kamarku dulu . Setelah beres segera aku mencuci pakaian dan menjemurnya supaya cepet kering. Semisal bapak ingin memakainya sudah siap.

Setelah selesai semua dan aku juga tidak ada kerjaan aku putuskan untuk tidur bagaimanapun 1 setengah jam di motor capek juga.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE  SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang