part 3

15.8K 136 0
                                    

"Ndak mau meluk bapak nduk?" Ucapnya walau sambil fokus main hp

"Bapak saja masih fokus sama hp"

"Baru balas pesan dari ibuk. Ibuk lagi di rumah orang tuanya tadi di jemput sama orang tuanya"

Aku langsung meletakkan hpku kemudian aku tidur di dada pak dede sambil memeluknya. Kakiku sengaja aku silangkan menindih kaki pak dede
Pak dede masih fokus sama hp nya.

"Pak...." Ucapku

"Iya kenapa nduk"

"Yang bapak ucapkan tadi siang beneran apa bohongan" ucapku sambil bermanja di dada pak dede

Pak dede langsung meletakkan hp nya . Kemudian menghisap rokoknya berkali kali dengan kuat dan mematikannya.
Sebelum bicara hembusan nafas yang dibarengi asap rokok mengenaik wajahku. Akupun terbatuk batuk.

"Terserah kamu nduk. Kamu boleh percaya bapak atau tidak. Bapak ndak mau jelaskan lagi. Kamu bisa melihatnya sendiri kalau itu benar bapak ndak akan berada disini bersamamu sekarang. "

"Bapak kangen sama kamu nduk. Kangen dipeluk manja seperti ini sama kamu. Sudah lama kita ndak bersama. Kalaupun ketemu hanya pagi atau sore. Sibuk dengan kegiatan masing masing"

"Kenapa kamu masih nanya seperti itu nduk. Kamu masih cemburu masih marah dan ndak percaya sama bapak"

"Habisnya bapak bilang seperti itu tadi pagi. Bikin reyhan marah dan cemburu. Reyhan jadi kepikiran sampai sekarang".

"Nduk... nduk.... Bapak ini sudah tua. Bapak juga tidak ingin hidup yang aneh aneh. Ndak mau cari masalah lagi. Ingin hidup damai. Belum tentu jika nambah satu hidup bapak tenang dan takut ketahuan istri bapak juga. Dua saja lebih dari cukup nduk. Cuma kamu sama ibuk"

"Beneran ya pak"

"Kalau kamu tidak percaya sama bapak. Biar bapak buktikan sekarang"

Pak dede pun langsung melumat bibirku dengan buasnya. Bapak juga memelukku dengan erat supaya tubuh kami semakin erat dan bergesekan. Kali ini lidah bapak masuk ke mulutku dan mencari lidahku. Karna serangan bapak membuat aku percaya aku langsung membalas pelukan bapak dan membalas lumatan bapak . Lidah kami pun saling beradu dan kami pun bertukar air liur.
Akupun melingkarkan tanganku dileher bapak supaya pelukan kami semakin erat
Lama sekali kami saling peluk dan saling melumat bibir.

Sial saat suasana seperti ini tiba tiba ada panggilan masuk ke hpku. Sehingga bapak melepaskan pelukannya.

"Kenapa tidak dimatikan. Ganggu orang saja" gerutu bapak

"Maaf pak. Tapi ini dari kakakku" ucapku saat terlihat nama kakakku di layar hp dan menunjukkan ke pak dede.

"Reyhan angkat dulu pak" ucapku sambil mengangkat dan sedikit menjauh dari bapak

"Halo mbak kenapa"

Bapak memberikan kode untuk mengaktifkan loudspeker supaya bapak bisa mendengarkan nya dan memastikan itu kakak ku

"Halo le. Sibuk ta dirimu?"

"Ngak mbak baru mau tidur sih tadi. "

"Gini le mbak mau kabari bentar lagi selamatan ibuk. Mbak ngak minta uang dari mu. Cuma mbak minta kamu pulang saja ke kediri. Kamu bisa ngak le"

"Kapan acaranya mbak. Reyhan usahain bisa "

"Seminggu lagi le. Soalnya selamatan kemarin kamu ndak pulang. Sesekali pulang ke kediri ya le buat doain ibuk"

Aku melihat ke arah bapak dimana dia lagi minimum kopi dan menyalakan sebatang rokok lagi .

"Iya mbak reyhan usahain pulang besuk ya.

"Iya le mbak tunggu ya dirumah. Ya sudah le mbak hanya kabari itu saja. Mbak tutup dulu"

"Iya mbak makasih sudah ingetin dan kabari reyhan. Sehat sehat disana mbak"

"Iya le kamu juga sehat sehat disana. Kerja yang tekun juga disana. Mbak matikan "

Akhirnya telpon pun ditutup dan aku kembali menghampiri bapak

"Sudah pak" ucapku sambil mematikan hp ku.

Aku kembali tidur di dada bapak sambil memeluknya.

"Sudah dimatikan hp nya?"

Akupun hanya mengangguk.

Bapak meminum sedikit kopi nya kemudian menghisap kuat kuat rokoknya kembali dan mematikannya.

"Bapak ingin meminta hadiah dari mu nduk. Tapi jangan seperti tadi siang"

"Reyhan siap melayani bapak malam ini " ucapku sambil meraba raba dada bapak.

"Puasin bapak ya nduk. Bapak sudah kangen sama lubangmu. Sudah lama bapak tidak membuahi mu. Bapak buktikan bahwa bapak sayang sama kamu nduk"

Akupun menjawab pertanyaan bapak dengan anggukan . Aku juga sudah membuka beberapa kancing kemeja pak dede bagian atas tanganku sudah sibuk meraba raba dada bapak .

Bapak yang mulai terangsang pun langsung melumat bibirku dan memelukku erat erat . Akupun membalas pelukan dan lumatan bapak dengan penuh nafsu juga. Kami saling bergantian untuk saling menindih bergantian antara melumat dan menciumi leher pasangan. Tak dirasa pun baju yang kami pakai sudah terlepas.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE  SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang