part 8

8.8K 100 0
                                    

Aku terbangun saat aku mendengar panggilan telepon di hp ku. Aku melirik panggilan tersebut ternyata dari istri bapak.  Dan saat aku melihat jam di hpku sudah pukul 3 sore.

"Halo... Assalamualaikum buk. Ada apa ?"

"Walaikukum salam nak.  Maaf ibuk mengganggu nak reyhan"

"Ngak juga buk. Tidak mengganggu rey sedang tidak bekerja hari ini. Reyhan di kost ada apa ya buk. Ada yang bisa rey bantu kah?"

"Ibuk hanya mau tanya nak. Bapak disana ndak. Kok ibuk telpon tidak aktif dan pesan ibuk tidak dibaca terakhir kali aktif jam 7 pagi tadi. Ibuk khawatir"

"Bapak tidak disini buk sejak pagi tadi keluar . Mungkin sedang kerja soalnya reyhan libur"

"Oh ya sudah kalau begitu. Nanti ibuk coba telpon bapak lagi. Titip pesan saja kalau bapak bisa di hubungi atau bapak pulang nanti. Ibuk masih 3 hari lagi di rumah orang tua ibuk. Kakek neneknya masih kangen"

"Baik buk nanti reyhan sampaikan ke bapak kalau bapak pulang dan coba reyhan hubingi sehabis ini"

"Makasih ya nak. Ibuk tutup dulu. Assalamualaikum

"Iya buk. Sama sama.walaikum salam"

Setelah telpon di matiin sejenak aku membuka pesan chat ku dan benar sejak pulang tadi. Bapak tidak online lagi. Terakhir jam 7 ketika kami masih di batu dan sehabis makan. Fikiran ku menjadi kacau . Menjadi bingung kemana bapak hari ini tumben kalaupun kerja atau dimana bapak selelu chat ke diriku atau ibuk. Fikiran negatif ku datang jauh menerka nerka. Mungkin kah bapak??

Akupun mencoba untuk menghubungi bapak beberapa kali namun tidak di jawab. Akupun segera mengirimkan pesan juga ke bapak

"Bapak dimana ? Dicariin ibuk. Bapak dihubungi tidak bisa . Ibuk khawatir. "

Pesan pun terkirim namun tidak juga di baca sama bapak.

Diriku merasa kalut saat itu . Berbagai pikiran menghantui otakku. Aku melempar hp ku ke kasur dan berjalan keluar rumah ingin mengecek pakaian ku dan punya bapak sudah kering apa belum karna tiba tiba langit menghitam pertanda akan hujan.

Saat aku sedang mengambil jemuran tiba tiba hpku berbunyi lagi. Pikirku mungkin bapak yang menelpon. Aku berlari masuk ke dalam dengan terburu buru. Namun apes karna aku tidak hati hati dan tersrimpet (terjerat) celana panjang bapak yg satu bagiannya menjulur ke bawah akupun jatuh

Aku mencoba untuk menahan tubuhku dengan tanganku agar tidak jatuh kepala duluan. Mengakibatkan tanganku sakit dan terkilir".

"Awwwwwww..... Ssstttt.... " Rintihku.

Aku mencoba berdiri lagi dan berjalan pelan sambil mengambil hpku. Ternyata kakak ku yang menelpon bukan bapak

"Hallo mbak. Ada apa " ucapku sambil meringis menahan sakit di siku ku.

"Kamu kenapa le kok seperti kesakitan" tanya kakak ku khawatir

"Ngak papa mbak. Cuma kepleset tadi baru angkat jemuran mbak telpon reyhan langsung lari"

"Tapi ngak papa kan le. "

"Ngak papa mbak. Cuma linu sedikit di siku"

"Ya sudah lain kali hati hati makanya"

"Iya mbak... Ada apa nelpon reyhan"

"Mbak ingin tanya saja kamu bisa pulang kan le besuk"

"Insyaallah mbak reyhan usahakan pulang sebelum hari h. Besuk reyhan bakal minta ijin".

"Ya le mbak akan seneng kalau kamu pulang"

"Iya mbak reyhan juga kangen ibuk . Pengen ziarah ke makan ibuk juga"

"Iya le ya sudah kalau begitu mbak tunggu dirumah"

Setelah itu telpon di tutup. Aku mencoba melihat pesan yang aku kirim ke bapak. Namun masih belum di baca dan bapak juga tidak kunjung aktif. Aku melemparkan lagi hpku ke kasur. Dan melihat daerah siku tanganku. Walau tidak berdarah tapi rasanya masih ngilu.
Akupun langsung melipat baju bapak dan memasukkan lagi ke dalam tas bapak. Pikiranku tambah kacau saat itu pula. Firasat apa ini. Sejak tadi pagi bapak terlihat aneh.

"Daripada pikiranku begini mending aku mandi saja. Toh diriku juga tidak mau berfikir negatif. Kalaupun bapak punya yang baru pun. Aku juga tidak kaget . Aku juga tidak mau mengekang bapak aku sadar diri hubungan ku sama bapak seperti apa " ucapku dalam hati

Aku mengabaikan sakit di tangan ku selagi masih bisa aku tahan aku tidak mau mengeluh. Karna sudah sore juga aku langsung mandi untuk membersihkan tubuhku

Akupun mandi sangat lama kali ini aku mandi membersihkan semua sela sela di tubuhku beberapa kali karna aku merasa tadi pagi hanya mandi seadaanya karna air hangat terbatas.

Akhirnya aku selesai mandi. Aku berjalan keluar namun aku kaget melihat bapak yang sudah berada di kamarku. Bapak yang tiduran bersender disana sambil memainkan hp nya.
Aku tidak tahu kapan bapak pulang. Akupun juga tidak mendengar suara motor bapak dan suara bapak masuk ke kamar ku. Mungkin karna aku keasikan mandi sambil nyanyi tadi.

"Astagfirullah.... Kapan bapak pulang" ucapku kaget.

"Sudah dari tadi sejak kamu nyanyi nyanyi ngak jelas. Untung yang masuk kamar itu bapak sehingga bapak tutup pintunya coba kalau orang lain kamu pasti sudah diperkosa". Ucap bapak sambil melirik diriku kemudian fokus ke hp lagi.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE  SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang