Aku terbangun pukul 5 pagi. Tumben bapak tidak membangunkan ku mungkin bapak capek. Saat terbangun posisi kami saling berhadapan.
Aku langsung membelai wajah bapak. Namun saat itu pula bapak langsung tersenyum kearahku.
Aku jadi salah tingkah.
"Pagi pak"
"Pagi juga nduk. Nyenyak ya tidurnya sampai dibangunin bapak tidak bangun juga"
Aku kaget karna menurutku tidak ada yang membangunkanku.
"Memang bapak membangunkan reyhan?"
"Iya nduk tapi kamu ndak mau bangun mungkin karna kamu kecapekan dan bapak kasihan sama kamu ya sudah bapak tidur lagi
Mata kami saling memandang . Bola mata bapak yang teduh dan sayu membuat aku seakan terhipnotis .
"Bapak masih ingin ?"
"Tubuh dan lubangmu seakan candu buat bapak nduk. Bapak seperti balik jadi muda lagi"
"Berarti bapak ngak sayang dong sama reyhan hanya mau itu saja"
"Kalau bapak ndak sayang sama kamu. Bapak tidak akan berkorban apapun supaya kamu balik ke pelukan bapak"
"Berada di sampingmu saja sudah membuat kontol bapak ngaceng. Itu sebagai bukti bapak sayang kamu. Kalau dipikir pikir lagi untuk apa bapak tidur seranjang sama laki laki dan bisa ngaceng" ucap bapak sambil menempelkan tanganku di selangkangan nya.
"Kalau bapak tidak sayang buat apa bapak sampai menanam benih bapak ke tubuhmu nduk."
Mata kami terus memandang satu sama lain. Aku tidak menjawab ucapan bapak. Tanganku hanya fokus mengelus selangkangan bapak. Kemudian melepas pengait dan reseletingnya kemudian mengocok kontol bapak pelan.
Bapak hanya bisa memejamkan matanya. Kemudian mendekat ke arahku.
"Memang kamu masih kuat nduk melayani bapak." ucap bapak berbisik.
"Kalau bapak memang sayang sama reyhan buktikan sekali lagi"
Senyum bapak langsung mengembang.
"Ini sudah pagi nduk. Gimana kalau di kamar mandi saja. Sekalian mandi dan berangkat kerja nanti." ucap bapak
"Tapi tangan reyhan ?" Ucapku sambil melihat tanganku yg terbungkus kain
"Sebentar tunggu sini kamu punya solatip besar kan nduk"
"Ada di laci itu" ucapku sambil menunjuk arahnya
Bapak langsung mengambil dan memansangkan solatip menutupi tanganku
"Biar ngak basah + tidak ribet copot atau memakainya nduk. Belum tentu ikatannya kuat nanti" ujar bapak.
Akupun hanya mengangguk dan tak lama kemudian bapak menuntunku masuk ke kamar mandi. Dengan cepat bapak langsung melepas celana panjangnya.
Dan kontolnya pun sudah berdiri dengan tegap nya."Kamu nungging disana ya nduk" ucap bapak sambil membasahi kontolnya dengan air dan sabun.
Aku hanya nurut dengan ucapan bapak tanpa membalas sama sekali
Bapak sudah mengocok kontolnya sampai berbusa . Kemudian bapak mendekatkan kontolnya ke lubangku. Namun bapak tidak langsung memasukkan kontolnya padahal aku sudah siap . Melainkan bapak mengusap bagian pinggiran lubangku dengan ibu jarinya.
Setelah dikira licin oleh bapak. Bapak langsung mengumpulkan busa di jari tengahnya . Setelah terkumpul jari tengah bapak perlahan masuk ke lubangku setelah masuk semua jari itu mengorek oreknya lubangku sambil menggerakkan maju mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE SEASON 2
Nonfiksicerita pribadi pak dede. bapak yang menemaniku baik suka maupun duka. bapak yang menjadi kekasihku. Walau banyak sekali lika liku hubungan namun aku yakin takdir cinta akan dipertemukan