DATB - 32 | Terlalu Sempurna

513 232 232
                                    

¤ Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤ Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

32. TERLALU SEMPURNA

"Ketika bintang selalu membuatku mengagumi keindahannya, malam justru menyadarkanku bahwa ini hanya sesaat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketika bintang selalu membuatku mengagumi keindahannya, malam justru menyadarkanku bahwa ini hanya sesaat"

🎶 KIM--Akibat Terlalu Indah

*****

Dan pada akhirnya, Pasha diterima kembali oleh mereka. Walau masih tersimpan rasa bersalah, mereka terus meyakinkan bahwa mereka sudah memaafkannya jauh dari sebelum Pasha meminta maaf.

Jangan khawatirkan tentang Pasha yang akan kembali pada Nadira, itu tidak mungkin. Sebab, Pasha ternyata telah menikah dengan teman sekolah mereka juga. Bisa kalian tebak siapa?

Yap, benar! Pasha menikah dengan Rania. Perempuan itu adalah teman sekelas Aluna, Nadira, dan Paula. Tepatnya, Rania adalah ketua kelas mereka dulu.

Saat malam tiba, mereka mengajak Pasha dan Rania untuk ikut ke villa. Lebih ramai, lebih seru. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama dan melepaskan semua masalah yang pernah ada.

Mereka berencana untuk membuat api unggun dan acara BBQ di villa. Pasti akan sangat seru. Semua laki-laki yang di sana langsung menyiapkan tempat yang akan dibuat acara. Sedangkan perempuan, menyiapkan bahan BBQ nanti.

Aluna datang menghampiri Kaesar lalu duduk di sampingnya. Ia terus memandangi Kaesar yang masih sibuk menyalakan api unggun. Bahkan setelah menikah pun, Aluna tak berhenti mengagumi sosok Kaesar yang terlalu sempurna untuk dirinya yang penuh kekurangan.

"Kok ke sini? Gak ikut siapin makanan?" tanya Kaesar yang menyadari kedatangan Aluna.

"Dilarang sama Nadir. Katanya nanti kecapean."

Kaesar mengangguk lalu menoleh untuk menatap istrinya lebih jelas. "Cantik banget malam ini."

Seketika Aluna menjadi salah tingkah. 4 kata saja dari lelaki itu, bisa-bisanya membuat jantung Aluna berdebar tak karuan.

"Biasa aja kok."

"Cie mukanya merah! Salting ya?" godanya yang langsung mendapat cubitan dari Aluna. Ia meringis merasakan tangannya yang nyeri.

Aluna menatap sok sinis. "Makanya jangan macem-macem!"

"Awas aja nanti malem. Pasti aku balas!" ancam Kaesar.

"Bodo amat!"

Tiba-tiba Aluna teringat dengan cerita KALANDRA yang diceritakan Kaesar dengan akhir tak bahagia. "Kae!"

DETECTIVE AND TIME BOOK (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang