#Series SMA Victory 3
Kisah ini diawali dengan Aluna dan tiga rekan detektifnya yang menjelajah waktu melalui buku harian sahabatnya.
Detektif TKP : Tiger, Kaesar, dan Pasha adalah geng motor yang membentuk komunitas penyelidik kasus tindak pidana y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Tiger, hati-hati! Jangan ngebut!" pesan Aluna yang langsung diacungi dua jempol oleh lelaki itu.
Setelah Tiger pergi dengan mobil geng TKP, Aluna melirik Kaesar yang masih berdiri di sampingnya sambil melambaikan tangan pada Tiger.
"Lah? Ngapain lo masih di sini?" tanya Aluna heran.
Kaesar justru melangkah santai menuju rumah Aluna. "Gue kayaknya pengen ketemu calon mertua."
"Hih! Shibal saekkiya!!" desisnya menatap sinis.
Aluna berlari menyusul Kaesar. "Woi, tunggu! Gue yang punya rumah. Lo gak diundang! Kaesar!!"
Saat sudah masuk ke rumahnya dengan berlari, kepala Aluna tiba-tiba pusing dan dadanya terasa sesak. Penglihatannya berputar kesadarannya hilang. Aluna pingsan di depan pintu rumahnya.
"Eughh..." matanya perlahan terbuka dan menampilkan sosok Kaesar di samping yang sibuk menyiapkan makanan dan obat untuknya.
"Kaesar?"
Lelaki itu menoleh dan menatap Aluna yang terbaring lemas di kasurnya. "Akhirnya lo sadar juga! Gue udah nunggu sejam. Lo harus minum obat dulu!"
"Sini gue bantu." Kaesar membantu Aluna duduk dari posisi tidurannya.
Aluna menatap sendu. Ia melirik mejanya yang sudah ada makanan, segelas air, serta obat. Jelas obat itu bukan yang dibeli oleh Kaesar tadi.
"Kae, lo udah tau?" tanya Aluna yang tak bisa membendung air matanya lagi.
Kaesar mengangguk lalu mengusap air mata Aluna. "Kenapa lo gak kasih tau gue tentang penyakit lo?"
"Gue gak mau begini." jawab Aluna membuat Kaesar langsung mendekapnya.
"Gue mau sembuh, Kae..." lirihnya menumpahkan semua kesedihan yang selama ini terpendam.
"Lo bakal sembuh, Lun! Gue yakin!" sahut Kaesar berusaha menenangkan.
Aluna melerai pelukannya lalu menatap netra lelaki itu. "Jangan pernah tinggalin gue ya? Gue gak bisa tanpa lo. Gue butuh lo dalam hidup gue."
"Gue selalu ada di samping lo. Selamanya. Itu janji gue." ucap Kaesar dengan tulus.
******
Nadira mengelus rambut Zoya dengan air mata yang tak berhenti menetes. Gadis yang sudah Nadira anggap seperti kakak kandungnya itu, kini terbaring lemas dengan alat bantu pernapasan.
