DATB - 5 | Sosok Aluna

100 16 7
                                    

¤ Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤ Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

***

05. SOSOK ALUNA

"Maafkan aku yang terlambat menyadari perasaan ini, sehingga kau terlanjur pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafkan aku yang terlambat menyadari perasaan ini, sehingga kau terlanjur pergi. Semoga kau bahagia dengan yang lebih baik."

🎶 Afgan - Bukan Cinta Biasa

***


Di kediaman Atmaja. Kaesar dihadapkan dengan ayah dan pamannya yang ingin mengutusnya ke Amerika untuk menyelesaikan proyek bisnis perusahaan.

"Jadi, apa kamu bersedia ke Amerika besok?" Tanya Rider-saudara ayah Kaesar yang tak sedarah.

Rabian yang melihat putra sulungnya itu enggan menjawab, seketika langsung mengerti. "Kalau kamu tidak bisa, tidak masalah, Kaesar!"

"Kamu juga pasti banyak pekerjaan di kantor pak Bara 'kan? Ayah mengerti. Tidak usah dipaksakan!" lanjut Rabian penuh pengertian.

"Em, biar Kaesar pikirin dulu, Yah! Kaesar mungkin bisa! Lagian di kantor pak Bara masih ada Pasha, Tiger, sama..." ia menggantung ucapannya saat ingin menyebut nama Aluna.

"Sama siapa lagi, Kae? Memangnya ada anggota baru?" Tanya Rabian.

Kaesar menggeleng. "Enggak, Yah! Gak ada anggota baru. Yang Kaesar maksud itu detektif perempuan yang pernah ikut makan malam di sini!"

"Oh... iya! Ayah ingat! Dia apa kabar? Sekali-sekali ajak mereka bertiga kesini lagi! Bunda pasti senang." Sahutnya mencoba mengingat nama itu.

"Siapa ya namanya... em, Ayunda bukan?" Tebak Rabian membuat putranya menghela napas berat.

"Aluna, Yah! Bukan Ayunda!" Protes Kaesar dengan malas. Ia malas membahas gadis itu.

Mata Rabian membola. "Nah itu maksud Ayah! Perempuan itu udah cantik, pemberani, sopan, humble lagi! Bunda kamu dulu begitu, persis malah!"

"Ck, minesnya, dia gak bisa masak." Ungkap Kaesar berdecak.

Bukan hanya Rabian yang kaget, bahkan Rider pun ikut kaget dan menahan tawa. Yang benar saja, perempuan tidak bisa masak?

"Kalian 'kan tinggal sama dia, terus kalian makan apa setiap hari?" Tanya Rider penasaran.

"Ya... cuma pesen makanan." Jawab Kaesar membuat Rabian dan Rider hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Tapi tidak masalah. Bunda kamu jago masak. Kalau dia jadi menantu Ayah, pasti ada Bunda yang ajarin! Tenang aja!" Ucap Rabian yang menyetujui putranya bersama Aluna.

DETECTIVE AND TIME BOOK (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang