DATB - 20 | Sebuah Petunjuk

234 119 14
                                    

¤  Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤  Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

20. SEBUAH PETUNJUK

"Senja memang tak seindah pelangi, Tapi dia menepati janjinya bahwa besok akan kembali"

🎶 Cakra Khan--Kepada Hati

*****

Waktu telah menunjukan pukul 3 pagi. Aluna dan Kaesar akhirnya sampai di rumah sakit tempat Zoya dirawat tempo hari. Dan yang baru Kaesar sadari, rumah sakit itu milik om Rider.

Saat mereka berdua sampai di tempat resepsionis, Kaesar langsung menatap karyawan di sana dengan tatapan tajam.

"Kasih tau gue, di mana ruang cctv?" tanya Kaesar langsung ke intinya.

"Kae, bicara baik-baik!" tegur Aluna berbisik.

Dengan senyum canggung, Aluna berniat mengulang pertanyaan Kaesar. "Ruang cctv di mana yah? Apa boleh kami melihat rekaman cctv kemarin lusa?"

Suster bernama tag LILY INGGRIYANI itu menatap malas ke arah Aluna dari ujung kaki sampai ujung kepala. "Untuk?" sahutnya sangat angkuh.

"Lo gak usah banyak tanya! Tinggal kasih tau aja, di mana ruang rekaman cctv??" sungut Kaesar tak ingin mengulur waktu.

"Begini ya, rumah sakit ini tidak memperbolehkan rekaman cctv dilihat oleh orang sembarangan. Kami juga tidak berhak memberi izin." balas suster Lily sedikit kesal.

"Gue ponakannya atasan kalian. Gue bisa aja bikin kalian semua, termasuk lo! Dipecat dalam waktu sekejap!" ungkapnya.

Tanpa pikir panjang, Kaesar mencari nomor om Rider untuk dihubungi.

Om Rider is ringing...

Kaesar memperlihatkan layar ponselnya pada suster Lily. Seketika wanita berumur itu langsung keringat dingin dan panik. Bukan hanya suster Lily, namun semua karyawan yang ada di sana juga ikut panik.

"Baik, mari saya antarkan ke ruang rekaman cctv." ucap suster Lily dengan cepat.

Sesampainya di depan ruang cctv, suster Lily segera membuka kunci pintu dan mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

"Silahkan!"

Kaesar berjalan lebih dulu memasuki ruang cctv itu. Di sana, ada banyak layar tv dan camera yang terpasang. Juga ada banyak laptop untuk mengontrol putaran cctv.

Sementara Kaesar yang  sudah masuk, Aluna masih menunduk dan sangat ragu untuk melangkah. Entah kenapa, perasaan tiba-tiba tidak enak  dengan keadaan di dalam sana.

Hingga pada akhirnya, Aluna tetap memutuskan untuk masuk. Namun, tiba-tiba suster Lily menahannya membuat Aluna menoleh.

"Kamu anaknya bu Matcha Azzura?"

"Iyah... kenapa ya sus?" tanya balik Aluna.

Suster Lily melepaskan tangan Aluna. "Kami dulunya teman baik di bangku SMA. Tapi seiring berjalannya waktu, mama kamu lebih mementingkan pacarnya. Dia lupa dengan semua kebaikan saya."

"Kalau saya punya kesempatan untuk mengubah masa lalu, saya tidak mau mengenal orang tidak tau diri seperti mama kamu!" lanjut suster Lily lalu pergi.

Padahal belum sempat menyahut, wanita itu sudah pergi. Setahu Aluna, mamanya amnesia saat masih muda. Dan yang mamanya ingat hanya teman masa kecilnya yaitu papanya sendiri.

DETECTIVE AND TIME BOOK (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang