DATB - 34 | Ikut Berkhianat

35 5 0
                                    

¤ Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤ Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

34. IKUT BERKHIANAT


*****

"Kamu masih mikirin ucapan Pasha? Masih bisa percaya sama orang munafik?" tanya Rey menghampiri Nadira yang dari tadi hanya melamun.

"Rey... dia mau perbaiki kesalahan. Pasha bakal berubah! Di masa lalu itu juga bukan sepenuhnya salah Pasha. Tapi salah ibu aku!" balas Nadira.

Sementara Rey, ia tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya saat istrinya membela lelaki lain. Padahal sudah jelas, kalau Pasha sangat pintar memanipulasi semua orang. Dia lebih dari kata munafik dan licik.

Rey malas berdebat. Yang ada hanya membuat rumah tangganya dengan Nadira perlahan semakin memburuk. Ia tidak ingin itu terjadi.

"Terserah kamu, Nad! Pasha memang selalu benar. Pasha memang selalu berhasil menangin hati kamu. Kehadiran aku, cuma kayak benalu doang di hidup kamu!" ucap Rey dengan suara rendah lalu melenggang pergi.

Tidak ada niat Nadira untuk menyusul suaminya yang keluar dengan perasaan hancur. Nadira hanya bisa tersenyum tipis mengingat sosok Rey yang berhasil mengembalikan semangat dalam hidupnya.

"Gak selamanya masa lalu itu pemenangnya! Kamu datang disaat hidup aku hancur karena kehilangan ayah, ibu dan saudara-saudara aku. Jadi, atas alasan apa aku lebih milih Pasha yang sudah jelas dalang dari semua kehancuran hidup aku?"

"Sampai kapanpun, aku akan tetap pilih kamu, Rey! Pasha gak apa-apanya jika dibandingkan dengan kamu!" lanjut Nadira yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

*****

Paula dan Tiger memutuskan untuk menonton film horor terlebih dahulu sebelum tidur. Sudah menjadi rutinitas. Bagi Paula, matanya susah tertutup sebelum melihat sosok hantu dalam film. Jelas, ia takut. Namun bukannya kapok, Paula justru semakin hobi menontonnya.

"Tambah volumenya, Ger!" pinta Paula sambil menutup wajahnya dengan selimut.

"Heleh! Udah tau penakut, masih aja suka nonton hantu! Herman gue." ucap Tiger setelah melirik sekilas istrinya itu.

Dalam adegan film horor, bisa mereka saksikan, kini perempuan bergaun merah itu tiba-tiba muncul saat si tokoh utama ingin keluar dari kamar mandi.

"Aduh... si Dina ketangkep gak yah. Plis dong jangan! Kasian!" gumam Paula sudah terbawa film horor.

Tiger tersenyum jahil menyadari adegan film sudah menjadi menegangkan. Saatnya mengerjai Paula. "Gue cas hp dulu ya, La!"

Tidak ada respon dari Paula yang sibuk menonton film horor. Tiger pun sedikit kesal karena merasa dikacangi.

"Bocah edan. Sekalian aja masuk noh jadi mbak kunti!" cibir Tiger lalu melangkah untuk mengecas ponselnya.

Ketika siap ingin menjahili Paula, tiba-tiba dari celah pintu, tatapan Tiger tak sengaja menangkap dua temannya yang berjalan sambil menyeret seseorang yang jelas ia kenali.

DETECTIVE AND TIME BOOK (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang