DATB - 25 | Menggantikan Zoya

299 197 49
                                    

¤  Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤  Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

25. MENGGANTIKAN ZOYA

"Semuanya sudah berakhir, tetapi selamanya kau adalah tokoh terbaik dalam kisahku"

🎶 Noah--Separuh Aku

*****

"Dia kritis. Dokter tadi bilang kalau Kaesar mau dipindahin ke ruang operasi." jawab Tiger kepada mereka yang menunggu di luar.

Sedangkan Aluna yang tadinya ingin membuka pintu, seketika terduduk lemas setelah mendengar ucapan Tiger. Aluna menggeleng tak percaya lalu menatap Kaesar yang terbaring di bed rumah sakit.

"Lo udah janji mau bertahan, Kae." lirih Aluna yang sangat hancur mengetahui kondisi Kaesar.

Samar-samar, Aluna mendengar Pasha berteriak. Semua orang di luar terdengar berusaha menenangkan Pasha.

"Tenang! Ini rumah sakit!" tegur Paula.

"Gak bisa, La! Gimana kalau Kaesar gak selamat?"

"Ini salah Luna! Kita terjebak di masa lalu gara-gara dia!" lanjut Pasha terdengar begitu benci.

"Lo kenapa malah nyalahin Luna sih? Ini musibah! Kita juga gak tau ini bakal terjadi!" balas Rey.

Aluna menutup mulutnya sambil menangis saat Pasha menarik kerah baju Rey dengan sangat emosi.

"LO ITU GAK TAU APA-APA! LUNA UDAH NGEBAKAR BUKU HARIAN NADIR!! DIA BIKIN KITA MENDEKAM DI MASA LALU! KITA DALAM BAHAYA, KARENA KEESOISAN DIA!" bentak Pasha menatap tajam.

Dengan perasaan teramat sakit, Aluna menyandarkan punggungnya pada pintu ruang rawat Kaesar. Ia menatap langit-langit ruangan itu dengan matanya yang berkaca.

"Pasha benar. Ini emang salah gue. Gue terlalu egois sampai buat mereka semua terlibat."

Aluna memejamkan matanya. Tiba-tiba hawa yang semulanya hangat, berubah menjadi terasa sangat dingin.

"Lun, bangun! Kita udah sampai!"

"Eugh... sampai?" racau Aluna mengerjamkan mata agar penglihatannya lebih jelas.

Menyadari Kaesar yang berdiri di hadapannya, Aluna langsung memeluknya dengan haru. "Gue khawatir banget sama lo, Kae. Gue takut lo ninggalin gue."

Kaesar tersenyum hangat. "Pasti mimpi buruk lagi kan? Tenang ya, gue bakal selalu ada! Gue gak akan ninggalin lo."

"Ck! Ini kapan kita masuknya? Lama amat!" sindir Pasha mulai terbakar api cemburu.

*****

Nadira diam-diam mendengarkan pembicaraan ibu tirinya dengan seseorang di dalam telepon. Bahkan setelah kematian Zoya, wanita itu masih sibuk mengurus pekerjaannya.

Saat Nadira berbalik badan, lengannya tak sengaja membuat miniatur kaca jatuh ke lantai. Suara pecahan itu tertangkap indra pendengaran Desta.

"Siapa di sana?" tanya Desta dengan keras membuat Nadira semakin panik.

"Kenapa jeng?"

"Oh enggak. Aku tadi dengar benda jatuh. Padahal, aku lagi sendiri di rumah." sahutnya tidak jadi mengecek sumber suara dari.

"Paling itu kucing! Rumah aku juga gitu jeng. Kiranya hantu, eh ternyata kucing!"

"Iya kayaknya. Kebetulan Zoya itu memang punya kucing."

DETECTIVE AND TIME BOOK (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang