DATB - 33 | Truth Or Dare

185 47 12
                                    

¤  Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!

¤  Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!

*****

33. TRUTH OR DARE

*****

Mereka duduk di tempat masing-masing. Tiger duduk bersama Paula, Rey dan Nadira. Sedangkan Kaesar duduk bersama Aluna, Pasha dan Rania. Nadira tidak ingin duduk bersama Pasha dan istrinya karena takut terjadi salah paham lagi seperti di dapur tadi.

"Besok kita rencananya ke mana?" tanya Aluna membuat semuanya saling pandang.

"Belum tau juga sih, Lun. Tapi kayaknya kalau ke pantai pasti seru! Kita ke pantai aja, gimana?" sahut Paula yang disetujui oleh beberapa dari mereka.

"Jangan lupa makan-makannya juga!" seru Aluna. Ia tidak ingin bagian mengenyangkan terlewat.

Nadira mengangguk semangat. "Gak sabar banget buat besok!!"

"Seru banget malam ini, bisa kumpul-kumpul. Lengkap lagi!" ucap Tiger tiba-tiba. "Gimana kalau ini terakhir kalinya kita bisa kumpul kayak gini?"

"Tuh mulut ya! Sembangan bener!" sentak Rey.

Tiger menghela napas. "Ajal kan gak ada yang tau."

Sedangkan Rania yang sedari tadi hanya diam, akhirnya berinisiatif mengubah suasana tak mengenakkan ini. "Mending kita main truth or dare aja! Daripada bahas beginian?"

"AYOOOOO!!" seru Nadira membuat Rania menatapnya sinis.

"Bentar gue ambil gitar dulu!" ucap Pasha lalu berjalan dan sedikit berlari.

Saat Pasha sudah kembali dengan membawa gitar, ia pun mulai menjelaskan aturan permainanya.

Aturannya adalah, Pasha atau mungkin yang lainnya akan menyanyikan lagu ketika botol dipegang secara bergilir. Dan ketika lagu berhenti, maka yang terakhir memegang botol lah yang harus memilih truth or dare.

"Dah siap?"

"SIAP, SA!!"

"Aduh tegang njir kalau main beginian mah!" ucap Paula mulai was-was.

Pasha mulai menyanyikan lagu FAVORITE GIRL. Botol pertama dipegang oleh Rania dan bergeser pada Aluna, Kaesar dan seterusnya. Saat Pasha tiba-tiba berhenti bernyanyi, botol tersebut berada di tangan Rey. Semua bersorak heboh, sedangkan lelaki itu hanya memasang wajah malas.

"Truth or dare bebep kuhh???" tanya Tiger meledek.

"Mata lo bebep!!"

"Pertanyaan aja deh! Gue males ditantang." lanjut Rey.

Kaesar langsung menaikkan tangannya ingin memberi pertanyaan, seketika Tiger kecewa karena kalah cepat.

"Dulu pas SMA, kenapa lo bisa deket banget sama Luna? Walau waktu itu gue belum kenal, gue sering liat kalian loh jalan berdua. Yakin gak pernah ada hubungan?" tanya Kaesar yang akhirnya melontarkan pertanyaan yang selama ini ia tahan.

"Gak usah bahas itu deh!" tegur Aluna.

"Gini ya, Kae. Gue sama Luna itu dulunya satu organisasi. Gue ketua, dia wakilnya. Wajar dong kita ngurus organisasi bareng. Demi apapun, gue gak pernah punya hubungan apa-apa sama Luna selain sebatas temen biasa! Bukan cuma dia, kadang Nadir juga ikut bantu! Jangan berpikir negatif mulu sama orang!!"

Setelah Rey menjawab, hening beberapa saat karena kaget mendengar nada jawaban Rey yang seperti marah. Baginya, cemburu boleh tetapi jangan menuduh!

"Udah-udah! Lanjut permainannya! Biar gue yang main gitar." ucap Rania mengambil alih alat musik itu.

DETECTIVE AND TIME BOOK (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang