¤ Sebelum baca, jangan lupa Follow dan Vote yah!
¤ Komen juga disetiap paragraf biar lucu!!
*****
36. HAL MENYIKSA
*****
"Kita semua kehilangan, Ger."
"Gue tau ini berat bagi lo. Tapi di masa lalu, Paula memang meninggal dengan cara itu! Kenyataannya, kita gak bisa ubah seluruh takdir!" lanjut Aluna.
Tiger menatap Aluna serius. "Takdir? Pembunuhan berencana yang dibuat Pasha, lo bilang takdir? ITU DISENGAJA!!!"
Mungkin kejadian 12 tahun yang lalu, masih bisa mereka terima dan memaafkan Pasha. Sebab, mereka bisa kembali lagi ke masa depan dengan kondisi baik. Tetapi ini? Temannya tewas di pabrik itu dan hanya tersisa mereka bertiga.
"KASIH TAU GUE, DI MANA PASHA! GUE GAK BAKAL LIAT DIA SEBAGAI SAHABAT GUE LAGI. TAPI SEORANG PEMBUNUH!!" sergah Tiger sudah tersulut emosi.
"Tenangin diri lo dulu! Kita pergi sama-sama!" tekan Kaesar.
Aluna menggeleng tak setuju. "Biar gue yang temuin Pasha! Kalian berdua cuma bisanya ribut!"
"Kamu yakin, bisa hadapi dia sendirian?"
"Semoga bisa, Kae."
Dan Aluna pun meninggalkan kedua lelaki itu untuk menghampiri Pasha yang masih menunggunya di depan pabrik. Kaesar menaruh kepercayaannya kembali.
Beralih dengan Aluna yang sudah sampai di tempat Pasha menyaksikan pabrik yang terbakar itu. Pasha menatap curiga pada Aluna.
"Lama banget lo."
"Maaf, Sa. Toiletnya jauh."
Pasha memalingkan wajahnya seakan tak peduli. Ia ingin segera pergi meninggalkan tempat tersebut sebelum ada yang mengetahuinya.
Saat lelaki itu mengajak Aluna pergi, Aluna langsung menepisnya dan siap mengatakan hal yang sejak tadi memaksa keluar dari mulutnya.
"Kenapa?" tanya Pasha dengan tatapan mengintimidasi.
"G-gue tadi gak sengaja liat Kaesar sama yang lain masih hi-hidup di dalem pabrik. " jawab Aluna tegang.
"Kok bisa?"
Belum sempat menyahut, Pasha langsung berjalan lebih dulu menuju pabrik yang terbakar itu untuk memastikan. Pasha tidak akan membiarkan mereka kabur dari sana.
Setelah Pasha sudah cukup jauh, Aluna mengeluarkan ponselnya lalu segera menghubungi Kaesar dan Tiger yang menunggu di bangunan kosong samping pabrik.
"Sekarang!!" titah Aluna saat panggilan itu tersambung.
*****
Pasha menyiram air ke pintu pabrik. Dia membawa sebuah ember besar berisi air menuju ke pabrik yang sedang terbakar itu. Dia menutup tubuhnya dengan kain basah lalu masuk ke dalam ruangan yang merupakan tempat dirinya dan Aluna mengikat Kaesar beserta temannya yang lain.
"MANA LO SEMUA?!!" teriak Pasha semakin masuk ke ruangan itu. Asap tebal dan hawa panas dari api tidak membuatnya mengurungkan niat memastikan temannya masih ada di sana.
Tak butuh waktu lama, Pasha menemukan Rey yang terjebak di tengah tembok ruangan yang roboh. "Ini balasan buat lo. Karena, berani dekat-dekat dengan Nadira!"
Bahkan di saat keadaan seperti ini, Pasha mengakui kebenciannya pada Rey yang telah menggantikan posisinya untuk bersama Nadira.
Di sisi jendela, ada Nadira dan Rania yang seluruh tubuhnya sudah hampir hangus. Pasha menghampiri kedua perempuan itu dengan tatapan datar. Lebih tepatnya, Pasha ingin menghampiri Nadira. Dia berjongkok di hadapan Nadira yang sudah tak bernyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETECTIVE AND TIME BOOK (Terbit)
Random#Series SMA Victory 3 Kisah ini diawali dengan Aluna dan tiga rekan detektifnya yang menjelajah waktu melalui buku harian sahabatnya. Detektif TKP : Tiger, Kaesar, dan Pasha adalah geng motor yang membentuk komunitas penyelidik kasus tindak pidana y...