GARIS WAKTU [ON-GOING]

CHAPTER 10

10 : selagi masih bisa, ya jangan kasih kendor!!

Haii readers, thank you yang udah  baca part ini✨

G A R I S - W A K T U
10
.
.
.
.

AYO VOTE🌟
.
.
.
Absen dulu nih dari kota mana?
.
.
Tau ceritaku dari mana?
.
.
.
.
100 VOTE + 100 COMMENT
.
JANGAN LUPA BUAT ADD KE PERPUS!!❤️

SEKIAN HEHE🤗!!

SELAMAT MEMBACA KAWAN🌟🦋

....
Suasana di ruang UGD RS.Bhakti Wijaya saat ini sungguh menegangkan, empat orang remaja sedang menunggu di luar UGD dengan perasaan cemas.
Mereka berharap kondisi teman mereka baik-baik saja.

CKLEKK

Tak lama kemudian, pintu UGD terbuka, mereka berempat segera menghampiri seorang pria dengan balutan seragam putih dan stetoskop yang tergantung di lehernya.

"Dok, gimana keadaan teman saya?" Tanya salah seorang di antara mereka yang tak lain adalah putri.
Sahabat karib gadis yang berada di dalam.

Dokter itu tersenyum, mengetahui bahwa pasiennya kali ini adalah seorang gadis yang selalu rutin check-up kepadanya, membuat ia hafal dengan semua kejadian yang gadis itu alami.

"Luka di jidat milik pasien lumayan parah, terdapat serpihan kaca yang masuk, membuat kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengeluarkan nya," ujarnya menenangkan keempat remaja tersebut.

"Gak parah kan dok?" Tanya salah seorang remaja laki-laki berkaos hitam di samping putri.

Dokter wanita itu menatap remaja laki-laki di hadapannya itu dengan seksama, paras wajahnya sangat tidak asing bagi nya.

Namun entah siapa ia tidak mengerti.

"Tidak terlalu parah dan untuk saat ini Pasian butuh waktu istirahat cukup, jika ada yang ingin melihat usahakan jangan mengganggu tidurnya, jika begitu saya permisi ya." Ujar Dokter wanita ber nametag  Alivia Winata itu sambil tersenyum ramah kemudian ia pamit kepada keempat remaja itu.

"Lo semua balik aja, biar Alexa sama gue," ujar Rafael kepada ke tiga temannya.

"Hah Alexa? Alexa siapa maksud Lo?" Tanya gadis satu-satunya di antara mereka.

Wajah Rafael mendadak pias, mampus!

Ia keceplosan menyebutkan nama kecil Sandra.