22. SOMETHING

73 12 3
                                    

HALOOO

MAU UCAPIN APA KE MARET?

WELCOME APRIL

HAPPY READING ❤️

******

"Minggu depan ada kompetisi matematika nasional, Lo ikut El?" Tanya gadis cantik itu di sela-sela kunyahan nya.

Rafael menghentikan aktivitas mengunyahnya dan beralih menatap gadis di sebelahnya.

"Gue pengen ikut, tapi gue gak punya waktu untuk itu" ujar nya lemah.

"Gak punya waktu gimana?" Tanya nya bingung.

"Lebih banyak hal penting yang harus gue lakuin.."ujar nya menjeda kalimatnya, "Termasuk selalu ada di samping Lo.."lanjutnya dengan nada lembut.

Gadis itu tersenyum manis mendengar kalimat dari kekasihnya, sedangkan sang empu hanya bisa tertawa kecil sembari mengacak-acak puncak kepala gadisnya.

"Baperan Lo, gitu doang blushing" ujar Rafael dengan nada mengejek.

"Bangke." ujarnya mengumpat, kemudian melanjutkan aktivitas memakan bakso miliknya.

Jam istirahat sedang berlangsung, sepasang siswa-siswi SMA Setiabudi yang baru saja memasuki hangatnya awal-awal hubungan, menghabiskan waktu istirahat nya di kantin.

Tentang ucapan Sandra barusan, membuatnya teringat dengan ucapan sahabatnya kemarin malam
Tentang kompetisi matematika tersebut. Banyak pertimbangkan yang Rafael pikirkan sekarang, namun di sebalik sisi, mau se tinggi apapun nilai yang Rafael raih tidak akan membuat sang ibu bisa kembali kepadanya.

Percaya jika seseorang apabila telah menemukan kebahagiaan yang baru, maka ia akan melupakan kebahagiaan lama nya? Mungkin itu lah yang terjadi kepada Rafael sekarang.

"Nanti sore kepantai lagi ya!" Ujar Rafael memberi perintah kepada Sandra.

"Lo gak tau El?" Tanya Sandra pelan, bukannya menjawab gadis itu malah melontarkan pertanyaan kepada Rafael, ia merubah posisinya menjadi menghadap Rafael.

Rafael hanya mengangkat sebelah alisnya pertanda menjawab kenapa.

"Pertama kali Lo ngajak gue kepantai, gue jadi keinget mama, gue ngerasa setiap gue di pantai, jarak gue sama mama itu terasa Deket banget," ujar gadis itu menatap manik hitam kekasihnya dengan sorot mata sendu. " Mama udah bahagia kan El di surga?" Tanya gadis itu lagi.

"Gue masih bisa ngerasain punya mama gak El?"tanya gadis itu pelan.

"Mama Lo bisa gue jadiin sebagai obat rasa kangen gue ke mama kan?" Pinta nya kepada Rafael.

Sedangkan Rafael hanya diam, bingung harus menjawab apa, posisi keduanya di sini adalah sebagai remaja yang sama-sama menginginkan rasanya ketulusan hati seorang ibu, mereka sama-sama merindukan kehadiran sosok seorang ibu di dalam hidup mereka.

"Lo mau ngerasain sosok seorang ibu kan?" Tanya Rafael sembari meraih jari jemari Sandra dan menggenggam nya erat. Kemudian di jawab anggukan pelan oleh gadis di hadapannya

"Jadi ibu dari anak gue mau?"

****

P

agi ini, suasana di kediaman Adijaya begitu menegangkan, tidak ada yang berani membuka suara,baik Sandra maupun Aurora.

"DENGAR BAIK-BAIK SAYA TIDAK INGIN MENERIMA APAPUN DARI KAMU SANDRA, TERKECUALI NILAI TINGGI UNTUK TAHUN INI"

GARIS WAKTU [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang