CHAPTER 17

97 24 37
                                    

17:You are a natural magnet for me.

Haiii balik lagi🙇🏻‍♂️, bakalan tetap update walaupun ga sesuai target hehe🤗.

Seperti biasa ygy, sebelum baca chapter ini jangan lupa buat vote + comment yang banyak.
Follow akun author juga yaa🙇🏻‍♂️🧡.

G A R I S - W A K T U
17
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
.
.
SAY "HAI" DI SINI!

HAPPY READING

Ketiga remaja berbeda gender itu sedang berada dalam keadaan kacau, keadaan mereka jauh dari kata siswa sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketiga remaja berbeda gender itu sedang berada dalam keadaan kacau, keadaan mereka jauh dari kata siswa sekolah.
Baju seragam yang sudah terlepas, serta seragam yang penuh dengan bercak darah, membuat banyak orang yang memandang mereka dengan tatapan aneh saat menuju ke rumah sakit tadi.

Gadis dengan balutan seragam putih abu-abu yang acak-acakan itu menatap lampu ruangan operasi yang masih berwarna merah. Dalam hati ia merapalkan berjuta-juta kalimat agar sahabatnya selamat.

Sementara Rafael, cowok itu duduk dengan posisi selonjoran di lantai. Raut wajahnya memancarkan dengan jelas bahwa ia sangat teramat khawatir kepada gadis yang sedang berada di dalam ruangan operasi itu.

Sementara David, cowok itu sedari tadi tidak berhenti mencoba menghubungi sahabatnya yang sedari tadi tidak muncul.
Alasannya adalah karena ia sedang merawat Aurel.
Gadis yang tidak sengaja terkena tonjokan darinya.

Rafael merogoh saku celananya, kemudian ia mengambil ponsel berlogo Apple miliknya, tujuannya adalah menghubungi Adijaya.
Walaupun sebenarnya ia ragu Adijaya tidak akan merespon namun alangkah baiknya jika ia mencoba.

Berulang kali menghubungi, namun nihil.

Tidak ada sahutan dari pihak sana, dan barulah pada panggilan terakhir sang empu menjawab telefon dari Rafael.

"Halo om," ujarnya takut takut.

"Ada apa, dengan siapa? Saya sibuk." Ujarnya pedas.

"Om saya Rafael tetangga sekaligus temen sekelas Sandra, saya ingin menyampaikan bahwa Sandra mengalami aksi bullying dan sekarang kondisinya parah di rumah sakit." Ujar Rafael panjang lebar.

Sang pemilik suara di seberang sana, tampak menghela nafas jenuh.

"saya sedang sibuk, tolong kalian urus dia ya." Ujar Adijaya kemudian menutup, sambungan telefon nya

GARIS WAKTU [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang