11 : gue lemah, tapi liat Lo gini gue tambah lemah!
Haii readers, thank you yang udah baca part ini✨
G A R I S - W A K T U
11
.
.
.
.AYO VOTE🌟
.
.
.
Absen dulu nih kalian lagi apaa?
.
.
Tau ceritaku dari mana?
.
.
.
.
100 VOTE + 100 COMMENT
.
JANGAN LUPA BUAT ADD KE PERPUS!!❤️SEKIAN HEHE🤗!!
SELAMAT MEMBACA KAWAN🌟🦋
....
Gadis dengan perban yang membalut kepalanya itu tengah duduk menatap ke arah jendela kamarnya.
Malam itu hujan turun, namun tidak terlalu deras hanya rintikan nya yang terdengar membasahi bumi yang mulai gersang ini.
Ingatannya menerawang menuju kejadian di rumah sakit tadi, prilaku Rafael yang hangat membuat ia merasakan gejolak aneh pada perasaannya. Ia bingung apa arti gejolak itu.
Sesaat kemudian fikirannya beralih kepada kembarannya, hingga pukul kini, gadis itu belum juga menampakkan tanda-tanda bahwa ia sudang pulang kerumah, mengingat saat ia kembali tadi rumah ini kosong.
Ia mencoba bangkit dari duduknya kemudian mencoba untuk berjalan walaupun dengan langkah tertatih-tatih. Yang ia pikirkan saat ini adalah adik kembarnya. Kadang meskipun sikap nya keras dan tidak berperasaan, kontak batin antara saudara kandung itu tidak pernah putus, dan itu yang ia rasakan sekarang.
Serpihan kaca berserakan dimana-mana, itulah pemandangan yang ia lihat saat ia sudah sampai di ruangan tengah, dengan usaha yang keras akhirnya ia bisa melewati tangga, tujuannya saat ini adalah Rafael, ia ingin meminta tolong kepada cowok itu untuk membantu mencari adik kembarnya.
BRUMMM....BRUMMMM
Saat ingin pergi ke rumah Rafael, langkah gadis itu berhenti saat sampai di bibir pintu rumah, adik kembarnya sudah kembali di antar oleh seorang pria seusianya. Kondisi Aurora saat itu kacau terlihat dari wajah kusut dan pakaian nya yang acak-acakan.
Sandra mengenal jelas siapa pria yang mengantarkan adiknya, itu Aldy. Lalu bagaimana bisa Aurora bisa bersama Aldy dan di antar oleh cowok itu di waktu yang sudah memasuki larut seperti ini.
"Aurora, dari mana kamu?" Sandra mengalihkan pandangannya begitu juga Aurora, sang pahlawan mereka sudah kembali dari kantor. Terkadang Sandra kasihan melihat ayahnya, namun sepertinya rasa kasihan itu sudah basi untuk ia ungkapkan kepada sang ayah.
"Hehe! Rora abis main sama dia pah! Itu tadi Aldy namanya," benar saja dugaannya. Cowok itu adalah Aldy, namun mengapa bisa mereka bersama.
"Lain kali jangan terlalu larut ya!! Papah takut kamu kenapa-kenapa." Raut khawatir dari Adijaya tercetak jelas di wajah lelahnya. Sandra hanya bisa menelan dalam dalam perasaan nya. Sungguh menyakitkan pemandangan yang ia lihat saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS WAKTU [ON-GOING]
ChickLit[FIRST STORY] "Di saat kita bersama, maka harus bersedia menerima konsekuensinya" Singkatnya kisah ini menceritakan tentang Rafael dan Sandra sepasang masa lalu yang kembali di pertemukan. Iman yang berbeda serta dendam masalalu membuat keduanya sul...