Mobil mulai memasuki kawasan perumahan. Fredrick sudah membeli salah satu rumah di sana untuk Sada, Dior, dan Jio tinggali. Mereka akan tinggal di rumah itu dengan sejumlah uang yang ditransfer Fredrick perbulanannya. Jauh lebih kecil dari yang mereka dapat sebelumnya. Karena itu, nantinya Sada dan Dior harus bekerja di salah satu supermarket besar milik teman Fredrick.
"C3. Nomor 2. Yang ini."
Sada memutar stir memasukkan mobil ke parkiran kecil depan rumah. Rumah bertipe minimalis. Sada mematikan mesin mobil. Mereka bertiga keluar dari mobil. Menatap sebentar rumah itu, lalu bergegas mengambil koper dalam bagasi.
"Punya gue bawain dong satu," pinta Jio memandang kedua abangnya. Meminta bantuan dari salah satunya.
"Biar punya lo gue bawa, Da. Lo bawa punya Jio dah tuh satu."
Dior mengambil alih koper Sada, dan Sada menarik salah satu koper besar milik Jio. Ketiganya melangkah ke teras rumah. Kunci rumah memakai password. Sada membukanya. Yang menyambut pertama kali adalah sebuah pigura bertuliskan kutipan kata ...
Tentu tak dihiraukan oleh ketiganya, family-family omong kosong! Jio masuk melirik sekeliling. Ruangan pertama begitu membuka pintu adalah dapur minimalis, tapi tertata. Ketiganya mengangguk, tak begitu buruk.
Dior terlebih dulu menginjak anak tangga. Membawa dua koper tak terlalu besar dengan cukup susah payah, karena lumayan berat jika diangkat. Sampai di lantai atas. Yang ada di sana, ruang menonton televisi dengan sofa melingkar yang di bawahnya beralaskan karpet berbulu, di depannya televisi berukuran besar. Tak jauh dari situ, di balik sekat kayu vertikal, ada tempat tidur model tingkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERSAGA (Selesai)
Narrativa generale**Jangan plagiat nyerempet copy paste** Tentang Ersaga Dior dan dua Saudara Er nya.