Chapter 18

163 32 13
                                    

Kalau kalian menemukan Typo, tolong kasih tahu aku ya!

Akhirnya aku update lagi, gaissss.

Akhirnya aku update lagi, gaissss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cieee, yang besok nikah."

Vani menatap malas sahabatnya itu. Ketika Binar datang, dia tidak henti-hentinya mengejek dirinya.

"Calon pengantin harusnya senyum dong, jangan manyun kaya gini. Gimana sih kamu, Van." kata Binar sambil menatap Vani dengan jahil.

Vani memutar malas kedua matanya. "Apa?"

"Nanti, waktu malam pertama live instagram, ya?" pinta Binar dengan memohon.

Apa katanya? Live Instagram?

Vani sungguh capek menghadapi sikap Binar yang mendadak bodoh seperti sekarang. Bisa-bisanya, sahabatnya itu meminta live Instagram di malam pertama. Tapi, permintaan Binar bisa di pertimbangkan juga? Pikir Vani.

"Memangnya apaan," elak Vani.

"Iya, live aja. Ngobrol-ngobrol sama fansmu dan Fans Jehan. Pasti mereka senang kalau kalian Live." jelas Binar.

"Terserahmu, Bin. Aku capek,"

Vani merebahkan tubuhnya di kasur miliknya diikuti oleh Binar.  "Menurutmu, Jehan, pria yang bagaimana?" tanya Binar.

"Dia baik, pengertian, tapi minusnya itu, ya, sikap sombongnya yang masih ada." balas Vani dengan malas.

Binar mendecak sebal. "Bukan itu maksudnya,"

Vani menyimpan ponselnya dan memutar tubuhnya hingga menatap Binar. "Terus apa?"

"Maksudku, Jehan bagaimana kalau masalah ranjang?" 

Vani yang mendengar itu sontak menoyor kening Binar dengan gemas. Bisa-bisanya sahabatnya itu menanyakan hal tersebut. Ya, walaupun dia juga penasaran sih.

"Nggak sopan!" tegur Vani.

"Halah, kamu juga penasaran kan?" Binar mendengkus sebal. "Ngaku aja. Aku tahu ya, gini-gini, kamu itu otaknya sudah tidak polos lagi." lanjutnya.

"Dih, itu mah kamu aja kali." elak Vani tidak terima.

"Halah, pura-pura sok suci kamu. Waktu awal kuliah aja sampai nyimpen link kan?" sewot Binar.

"Kagak ada. Itumah kamu aja kali. Aku mah anak baik-baik ya!"

Tok...Tok...

Suara ketuk pintu terdengar, kala mereka berdua berdebat hal yang tidak jelas. Mendengar itu, Vani dan Binar terdiam dan saling lirik.

"Siapa yang ketuk, Van?" tanya Binar sambil melihat ke arah Jam dinding.

Vani menggelengkan kepalanya. "Tidak tahu. Orang rumah udah pada tidur kalau jam segini mah. Ya, walaupun orang dapur mah masih sibuk."

Hai Mr. J (Completed) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang