Note : Kalau kalian menemukan Typo, tolong kasih tau aku!H A P P Y R E A D I N G!
Kini Jehan berada di parkiran kampus untuk menjemput adiknya, Shaziya. Ceo muda itu mendapat telepon mendadak dari orangtuanya untuk menjemput Shaziya.
Diluar sana, dapat Jehan lihat Shaziya kini sedang berlari menghampiri mobilnya. Dan langsung masuk ke dalam.
"Kenapa sih Bang, untung Shaziya nggak ada kelas lagi?" Tanya Shaziya sambil memakai sabuk pengaman.
Jehan menstater mobilnya, "Enggak tahu. Tanya saja sama Mamah." Jawabnya sambil melirik ke spion untuk melihat keadaan sekitar mobilnya.
"Shaziya line aja deh,"
Gadis itu mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi Line dan mengechat bundanya.
"Katanya kita harus ke bandung, mau ngelamar Kak Vani secara resmi. Nanti kita tidur dulu di hotel, nah besoknya kita ke rumah Kak Vani." Ujar Shaziya sambil membaca balasan dari Putri, Mamahnya.
Jehan melirik kecil. Pria itu tidak menjawab.
Shaziya menatap Jehan. "Kakak terima sama perjodohan ini?"
"Mau gimana lagi, nggak bisa nolak." Jawab Jehan dengan singkat.
"Tapi bang, kak Vani menurut Ziya baik kok orangnya. Ya, walaupun agak malasan sih kelihatannya." Pendapat Shaziya tentang Vani. Calon kakak iparnya.
Jehan mengembuskan napasnya kasar. Dia memang mengakui kalau gadis yang bernama Vani itu memang terlihat baik. Tapi, gadis itu bukan tipenya sekali. Tipe seorang Jehan itu seorang gadis yang lemah lembut, bukan stres dan bar-bar seperti Vani.
"Apa kamu bilang? Dia baik?" Shaziya mengangguk polos.
"Baik dari mana? Bar-bar ditambah stres kaya gitu, dibilang baik. Otak kamu kayaknya harus di cuci bersih deh." Gerutu Jehan dengan muka sebalnya.
Shaziya menatap wajah Jehan dengan lekat. Yang ditatap justru risih.
"Ngapain kamu? Jauh-jauh sana!" Jehan berusaha mendorong wajah adiknya itu.
"Sekarang abang ngatain Kak Vani kaya gitu. Lihat aja, abang yang bakalan bucin banget sama dia." Ejek Shaziya sambil duduk ke tempatnya semula.
"Apa bucin? Sorry, nggak bakalan terjadi. Dan perjodohan ini, nggak bakalan terjadi." Bantah Jehan dengan nada yang sedikit tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Mr. J (Completed) ✔
Fanfiction"Aku tidak percaya dengan namanya cinta pada pandangan pertama. Kalau benar adanya, berarti dia ada kemungkinan untuk jatuh cinta dengan yang lain." -Mr. J- Seorang pria yang sudah mapan bernama Jehan Wijaya. Seorang pewaris tunggal yang kini menjab...