Kalau kalian menemukan Typo, tolong kasih tahu aku ya!
Sebentar lagi ending, loh. Dan semoga kalian suka sama endingnya, nanti yaa...
Vani kini menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami. Sedangkan Jehan kini sedang mengelus lembut rambut sang istri dan sesekali mengecupnya.
"Je, kamu sayang aku kan?" tanya vani yang tiba-tiba.
Jehan yang mendengar itu sontak menjitak dahi Vani. "Pertanyaan yang aneh. Apa aku masih perlu menjawabnya?"
Vani mendongkak dan mengecup singkat bibir Jehan. "Aku cuman mau nanya aja."
Jehan memutarkan kedua matanya malas. "Apa perlu aku menjawab pertanyaanmu itu? Apa perlakuanku selama ini masih kurang jelas ya?"
Vani tersenyum. Ia bangkit dan merubah posisinya menjadi duduk berhadapan dengan pria itu. "Jelas kok. Aku hanya iseng bertanya saja Je. Siapa tahu kamu hanya pura-pura sayang sama aku kan?"
"Bodoh!"
Jehan menatap Vani dengan lekat. "Aku gak sebodoh itu, Vani. Aku udah dewasa, bukan aku sekali kalau harus melakukan itu kepadamu. Aku mencintaimu itu karena tulus, karena aku sayang kamu."
Wanita itu terdiam mendengarnya. Ia sebenarnya hanya iseng bertanya seperti itu kepada suami tampannya itu. Ia tidak terkejut melihat reaksi yang diberikan Jehan. Ia senang karena pemikirannya terlihat sama dengan reaksi yang diberikan Jehan.
Tanpa menunggu lama lagi, Vani langsung memeluk tubuh Jehan hingga membuatnya sedikit terhuyung ke belakang. Jehan awalnya terkejut akan tetapi langsung tersenyum senang saat mendapatkan pelukan tersebut. Pria itu membalasnya dengan erat.
"Jehan, kamu tahu, aku sayang kamu. Aku sayang kamu." bisik Vani dengan nada rendahnya.
Jehan tersenyum senang. Ia sedikit mengecup kepala Vani sebentar. Kedua matanya ia pejamkan untuk menikmati pelukan yang terasa nyaman sekali.
"Sayang, aku pun sayang sama kamu. Perlu kamu ketahui, aku itu cinta, sayang sama kamu itu tulus ya."
Vani menganggukkan kepalanya. "Aku tahu dan aku percaya kepadamu."
Vani sedikit melepaskan pelukannya, lalu menatap Jehan dengan sendu. "Jehan ...," lirih Vani.
Jehan yang mengerti tatapan dari istrinya itu sontak tersenyum gemas dan mencubit hidung Vani kecil. "Apa sayang?" goda Jehan.
"Ayo, buat dede bayi yang lucu." ajak Vani dengan wajah yang sendu, namun terlihat berbeda bagi Jehan.
Jehan tergelak. "Mau apa?"
"Mau dede bayi kaya anak-anaknya abang. Aku mau dede bayi biar ada teman main." kata Vani dengan memeluk kembali Jehan. Tangannya bergerak tidak karuan di dada milik Jehan yang hanya tertutup baju tidur saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Mr. J (Completed) ✔
Fanfiction"Aku tidak percaya dengan namanya cinta pada pandangan pertama. Kalau benar adanya, berarti dia ada kemungkinan untuk jatuh cinta dengan yang lain." -Mr. J- Seorang pria yang sudah mapan bernama Jehan Wijaya. Seorang pewaris tunggal yang kini menjab...