Kalau kalian menemukan Typo, tolong kasih tahu aku ya!
Beberapa chapter lagi bakalan tamat nih. Kalian tim mana,
HAPPY END?
atau
SAD END?
Jehan memperhatikan istrinya yang sedang bermain dengan kedua keponakannya. Sesekali ia memotret pemandangan tersebut.
Namun kegiatannya itu terhenti kala kedua iparnya menghampiri dirinya.
"Lihatinnya gak usah segitunya kali. Gak bakalan ilang." Celetuk Owen sambil memakan keripik singkong yang dia bawa.
Jehan hanya bisa tertawa pelan. "Gak kok bang,"
Rama dan Owen saling pandang. Dengan serempak mereka menepuk kedua bahu Jehan di kedua sisi.
"Gak usah malu. Di sini mah orangnya malu-maluin semua. Gak ada yang waras." Kata Owen dengan santainya.
Satu jitakan mendarat dengan sempurna di jidat Owen. Rama lah pelakunya. Dia tidak terima dengan perkataan Owen.
"Itumah, situ yang malu-maluin." sahut Rama yang tidak setuju.
"Dih, gak setia saudara sekali." Celetuk Owen dengan kesal.
Jehan tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya. Kedua iparnya itu sungguh lucu dan asyik menurut Jehan.
Rama menggelengkan kepalanya , lalu menepuk bahu Jehan pelan. "Bagaimana dengan rumah tanggamu dengan adikku?"
"Baik, Bang." balas Jehan dengan sedikit senyuman.
"Ada apa dengan senyuman itu?" celetuk Owen.
Jehan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa, bang."
Owen menatap penuh selidik ke arah adik iparnya itu. "Sungguh?"
Jehan mengangguk dengan yakin. Memang tidak apa-apa dengan Vani. "Sungguh bang,"
Owen dan Rama saling tatap lalu menganggukkan kepalanya paham. Kedua pria itu kini mengalihkan pandangannya menuju adik bungsu mereka yang sedang bermain dengan anak mereka.
"Gak nyangka ya, Vani yang bandel kini udah punya suami." kata Owen.
Rama mengangguk setuju. Dia pun masih tidak percaya kalau adik bungsunya itu kini sudah mempunyai seorang pria yang akan melindungi dirinya kapan pun dan dimana pun. Dulu, dirinya dan Owen lah tempat ia mengadu dan meminta perlindungan. Namun tugas mereka kini telah tergantikan oleh pria lain ; yang menjadi suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Mr. J (Completed) ✔
Fanfiction"Aku tidak percaya dengan namanya cinta pada pandangan pertama. Kalau benar adanya, berarti dia ada kemungkinan untuk jatuh cinta dengan yang lain." -Mr. J- Seorang pria yang sudah mapan bernama Jehan Wijaya. Seorang pewaris tunggal yang kini menjab...