DWC #13
[Buat cerita dengan tema, "Mitos Angka 13"]:.:.:
|| Short Story ||
|| Twisted Fairy Tale ||
|| 650 words ||
"Aku tidak mau masuk ke ruangan! Sudah ada dua belas orang di dalam dan kalian pasti tahu apa yang akan terjadi kalau kita bertiga belas di dalam sana! 13 itu angka sial!"
Kedua belas Penjahat Negeri Dongeng mencibir dan mengolok-olok Maleficent yang masih menolak memasuki ruangan. Evil Queen memutar bola matanya dan melambaikan tangan jengkel. "Kalau begitu, kami akan memulai konferensi ini tanpamu."
Maleficent berdengap, "Tidak boleh!"
"Aku masih harus melacak anak tiriku yang disembunyikan para kurcaci buruk rupa itu dalam hutan sebelum apel beracunku jamuran," tegas Evil Queen, "jadi aku tidak punya waktu untuk ini. Nah, hal terburuk yang kita lakukan terhadap para permaisuri manja dari kerajaan masing-masing belakangan ini—Ursula, mulai darimu."
Ursula muncul dari dalam kendi penuh air, tentakel-tentakel hitamnya nyaris menciprati tungku perapian yang tengah dikelilingi oleh kedua belas Penjahat. Dia baru akan menyombong bagaimana dia telah merenggut suara seorang putri kerajaan bawah laut ketika Maleficent menyela dari depan pintu.
"Kalian tidak boleh memulai rapat tanpaku." Si penyihir menyalak, hampir melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan bundar megah bertatahkan batu-batu mulia kemerahan itu. Namun, dia menghentikan dirinya di saat-saat terakhir. "Tapi aku tidak mau masuk! Kalau aku masuk, akan ada 13 orang di dalam, dan orang pertama yang keluar akan jadi yang pertama mati!"
"Maleficent," kata Hades dengan rambut dari api birunya yang menyala makin terang. "Kau berlebihan. Jangan jadi ratu drama."
"Dia mengutuk seorang permaisuri tertidur satu abad hanya karena tidak dapat undangan pesta," celetuk Queen of Hearts. "Tentu saja dia ratu drama."
"Angka 13 itu keberuntungan bagi kita." Serigala menyeringai dan menjilat gigi-gigi runcingnya. Wig nenek masih menempel di kepalanya beserta kacamata bacanya. "Omong-omong, ada yang lihat kacamataku? Maksudku, kacamata si nenek. Kalau tidak pakai itu saat kembali ke pondok nanti, anak kerdil tudung merah itu bisa curiga."
"Kukira kau mau mampir ke rumah para babi kecil dulu," ujar Frau Trude.
"Babi kedengaran enak." Scar menjilat bibirnya dan bertukar pandangan nakal dengan Serigala. "Sayangnya, Mufasa membuat aturan ketat untuk dietku. Akan kujatuhkan dia dari tebing nanti."
"Kalau kita tidak segera memulai konferensi ini, lebih baik aku pulang," ancam Dame Gothel. "Rapunzel mulai masuk usia memberontak dan aku curiga dia membawa masuk anak laki-laki tak dikenal tiap aku tak di menara."
"Kau mau masuk atau tidak, Maleficent?!" bentak Lady Tremaine. "Kita semua sibuk di sini dan tidak punya waktu untuk mitos-mitos tolol! Aku masih harus mengecek pekerjaan anak tiriku di rumah!"
"Dan aku masih harus mencari lampu ajaib di gurun pasir." Jafar mengeluh. "Kalian tahu seberapa luasnya gurun terkutuk itu?!"
"Setidaknya kau tidak recoki seorang bandit kecil yang memotong tanganmu." Kapten Hook memamerkan tangan berpengaitnya. "Akan kubalas Peter dan kroco-kroconya itu."
"Ah, persetan dengan kalian semua!" Gingerbread Hag menyingsing jubah panjangnya dan keluar dari ruang Konferensi Penjahat Negeri Dongeng. "Aku mau pulang!"
Begitu Gingerbread Hag pergi, tersisa sebelas orang dalam ruangan. Maleficent menarik napas lega. "Nah, kalau begini, aku mau masuk."
Namun, wanita itu bahkan belum mengambil langkah pertamanya ketika Ursula memekik dan meloncat keluar dari dalam kendinya. Dia menggelepar, dan pada salah satu tentakelnya, tampak capit seekor lobster merah yang gemetar ketakutan dan bergumam, "Penyihir jelek ... kembalikan suara dan sirip permaisuri kami!"
Maleficent memucat di luar pintu. "Jadi, sejak tadi sudah ada tiga belas orang dalam ruangan? B-berarti, jika yang pertama keluar ruangan adalah yang pertama mati, maka ...."
Hampir di saat bersamaan, perapian yang menjadi pusat lingkaran para peserta Konferensi Penjahat Negeri Dongeng pun menyala lebih terang. Proyeksi wajah Gingerbread Hag muncul di sana, mengontak para Penjahat dengan senyum lebar di wajah keriput penuh kutilnya.
"Lihat apa yang kutemukan!" Citra Gingerbread Hag terkikik-kikik di perapian. Di belakangnya, tampak gambaran samar seorang anak laki-laki dalam kurungan dan anak perempuan yang tengah mengutak-atik pintu kurungan. Sang penyihir tua rabun masih tak menyadarinya. "Untunglah aku meninggalkan kalian para Penjahat lelet tidak berguna! Ada dua anak nakal di rumah kueku saat aku pulang! Saat ini aku sedang memanaskan panggangan untuk memakan salah satu dari mereka."
:.:.:
"It's a world of laughter
A world of tears
It's a world of hopes
And a world of fears."
It's a Small World, song by
We Love Disney Artists
Originally by Robert B. Sherman
& Richard M. ShermanDoakan saya masih hidup sampai 15 hari ke depan ( /'-')/
Next >>> 14 Februari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Oracular
RandomKisah-kisah yang entah puitis, humoris, sarkastis, atau optimistis; bercokol di antara enigma dan ambiguitas :.:.: ( ~'-')~ Oracular: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 ( ~'-')~ Oracular: 30 Daily Writing Challenge NPC 2022 ( ~'-')~ Oracular: 30...