4 November 2019

2.9K 668 100
                                    

|| E-Jazzy | 252 words ||

| Short Story |

Tema:
Buat karya yang melibatkan hitungan mundur

Sementara kalian melangkah maju, aku menghitung mundur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara kalian melangkah maju, aku menghitung mundur.

Barangkali hitungan itu dimulai dari angka ke-80. Atau 50. Bisa jadi 20. Bahkan belasan.

Kian dekat aku, pun kalian tiada yang tahu.

Angka-angka itu terus mengecil, dan mengecil. Tahun ... bulan ... hari ....

40 hari, dan orang-orang di sekitar kalian terkadang melihat pertandanya, pun tak menyadarinya.

20 hari, kalian mungkin telah bersiap. Meski kalian masih tak tahu aku mendekat.

10 hari. Perasaan terpendam mulai disampaikan, pesan-pesan disiratkan. Kalian masih tak tahu mengapa.

7 hari. Sesuatu terjadi. Kadang bencana. Atau celaka. Atau tak ada apa-apa sama sekali.

5 hari, dan aku masih membuntuti.

3 hari, aku masih di sini.

24 jam. Kadang aku mulai bekerja. Prosesnya memang lama. Dan menyakitkan. Walau, untuk beberapa orang, mungkin mendapat kelonggaran.

10 jam, dan kita masih di titik yang sama dalam cahaya mata kalian yang meredup, kelam.

Ketika ia berganti menjadi menit, mungkin rona kalian telah sirna, terganti biru pucat dari ujung kaki.

Ketika ia berganti detik, aku masih mencoba. Beberapa dari kalian rupanya cukup bebal dan meninggalkan urusan yang belum terselesaikan. 10 detik ... 9, 8 ....

7—sanak saudara dan para kerabat berkerumun. Kadang kala hanya ada kita berdua.

6—mulailah mengingat yang semestinya kalian ingat sejak awal diciptakan.

5—aku nyaris mendapatkannya. Dari ujung kaki, merangkak naik hingga leher.

4—teruslah mengingat-Nya. Mungkin itu akan menolong.

3—dalam satu kali tarikan lagi saja ....

2—dan kita akan abadi bersama.

1—menyelinaplah pergi bersamaku.

0.

Selamat menuai apa yang kalian tanam selama melangkah maju, semasa aku masih menghitung mundur dulu.

Teruntuk kalian yang seringkali melupa eksistensiku.

Tertanda, Maut.

Hari keempat, dan saya merasa work ini tambah absurd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari keempat, dan saya merasa work ini tambah absurd

Mo bikin spin off Indigenous lagi, tapi ilhamnya kejebak macet

Mo nyelonong ke RavAges, tapi ntar ruwet

Piyeeeeee

//meloncat ke kasur

//hibernasi

Doakan saya masih hidup sampai 26 hari ke depan ( /'-')/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doakan saya masih hidup sampai 26 hari ke depan ( /'-')/

Next >>> 5 November 2019

OracularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang