|| Day 18 || 2554 words ||
| Tokoh cerita kalian baru saja berulang tahun yang ke-17. Tanpa ia sadari, ketika usianya menginjak 17 tahun, maka semua permintaan (hanya di hari ulang tahunnya) akan terkabul. Namun, seperti kata pepatah, "With great power comes great responsibility." |
| Teenfiction, Fantasy-comedy/Parody |
|| Kartu Wishlist ||Ini adalah satu lagi cerita Delilah dkk. 2 Juni lalu yang berjudul "Tiket Lucid Dream"
Disclaimer:
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian/cerita, itu adalah kebetulan semata yang barangkali agak disengaja.Aku dongok tidak tertolong. Saat mendapat hadiah misterius di hari ulang tahunku yang ke-17, berupa kartu wishlist yang dari surat ucapannya berjanji bahwa kartu itu akan mengabulkan semua permintaanku, aku bisa saja meminta uang 3 triliun atau dominasi dunia.
Palsu atau bukan, prank atau sungguhan—setidaknya, andai aku menghargai hadiah itu sedikit saja, mungkin aku akan menulis permintaan yang lebih waras. Namun, aku malah menulis permintaan-permintaan absurd, impian konyolku waktu kecil, dan khayalan-khayalan liar khas cewek puber. Mana kutahu, semua yang kuminta di kartu itu bakal terkabul keesokan harinya?!
Tebak apa yang kutulis.
1. Aku ingin masuk ke Hunger Game soalnya keren.
2. Aku ingin punya pacar mafia psikopat tampan.
3. Aku ingin melihat hantu-hantu lokal secara live dan merekamnya biar viral.
4. Aku ingin gebetan yang sudah menolakku jadi tergila-gila padaku.
5. Aku ingin mementung kepala kakak kelas yang merundungku waktu ospek.
6. Aku ingin menguasai jurus kamehameha.
7. Aku ingin pandai koprol buat ulangan praktik olahraga.
8. Aku demam panggung, semoga di tengah tugas drama nanti ada yang kesurupan dan kelasnya bubar.
9. Aku tidak mau presentasi, semoga ada invasi alien sebelum giliraan kelompokku.
10. Aku ingin makan sepuluh porsi seblak.
Lalu, wishlist itu kutempel di pintu kulkas buat lelucon. Saat melihatnya, Kak Uzaid, kakak laki-lakiku, terbahak-bahak dan dengan usil menambahkan nomor 11: Semoga Delilah jadi istri dukun profesional; soalnya dia tahu salah satu temanku yang keluarganya dukun itu naksir padaku.
Esok paginya, semuanya jadi kenyataan satu per satu.
"May the odds be ever in your favor." Dari pengeras suara terdengar ucapan seorang wanita berdandan menor dengan kostum yang semua warna dari atasan sampai bawahannya tabrakan. Di atas panggung, aku dan Idlan berdiri bersisian, dijadikan peserta Game Kelaparan yang sebentar lagi akan dikirim ke arena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oracular
RandomKisah-kisah yang entah puitis, humoris, sarkastis, atau optimistis; bercokol di antara enigma dan ambiguitas :.:.: ( ~'-')~ Oracular: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019 ( ~'-')~ Oracular: 30 Daily Writing Challenge NPC 2022 ( ~'-')~ Oracular: 30...