17 November 2019

1.8K 431 161
                                    

|| E-Jazzy | 907 words ||

| Short Story |

| Indigenous - Cerita Lepas |

Tema:
Buka Google, ketik Florida Man diikuti tanggal dan bulan lahirmu dalam Bahasa Inggris. Tulislah sesuatu berdasarkan artikel pertama yang muncul di pencarian.

Artikelnya:

_____________________GOD—HELP!;-;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________
GOD—HELP!
;-;

Lagi-lagi aku bermimpi sedang berdiri di bawah pohon beringin sambil menunggu seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi aku bermimpi sedang berdiri di bawah pohon beringin sambil menunggu seseorang. Di bawah kakiku, rumput menguning dan bangkai hewan-hewan kecil menggelimpang. Udara terasa dingin mencekam, dan aku mendengar suara lelaki itu yang memohon agar aku berhenti menunggunya.

Tepat saat akar gantung pohon itu tersibak dan aku akan melihat siapa kiranya yang kutunggu, seseorang membangunkanku.

Selalu demikian. Entah sudah berapa kali aku bermimpi seperti ini. Mungkin ini efek karena aku mulai menulis novel lagi bertema fantasi-paranormal, diam-diam di belakang punggung adik dan mamaku—mereka, entah kenapa, tak pernah suka jika aku mulai menulis lagi.

Kali ini, yang membangunkanku adalah mantanku. Bukan mantan pacar, melainkan mantan musuh.

Abu dan aku pernah saling benci saat kami SMP, lalu kibar bendera putih saat SMA. Dia sudah seperti noda kekuningan di lembaran buku-buku novel kesayanganku—kehadirannya sudah niscaya, tak tertampikkan, bikin kesal, tetapi di saat bersamaan noda itu terasa begitu natural dan memang seharusnya ada di sana seiring berjalannya waktu sampai aku menerimanya saja dengan lapang dada.

"Dosennya nggak datang, dan malah kasih tugas. Dasar—" Aku membayangkan suara lumba-lumba di salah satu kartun dalam kepalaku untuk menyensor umpatan Abu. "Percuma bangun pagi! Dan, setelah menunggu setengah jam, kenapa baru dikasih tahu sekarang?!"

Aku mengusap sesuatu yang meleleh dari daguku. Setelah mengerjap beberapa kali dan merasa kesadaranku sudah utuh, barulah aku berdiri sambil memanggul ransel. Kelas sudah agak sepi, separuh mahasiswanya langsung raib setelah isi presensi.

OracularTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang