14. Two Red Lines

1.9K 356 417
                                    

Hai Atsi....

Terima kasih untuk komen di bab sebelumnya.

Mulai sekarang aku bakalan up kalau komennya udah di atas 100 (jangan asal spam ye).

Bab ini mengandung kegemasan yang mungkin bikin emosi juga. Jadi harap bersabar karena ini ujian :)

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini.

Selamat membaca.

° Young Wife °

.

.

Hari demi hari terus berlalu. Sohyun tidak tahu apa yang ia rasakan saat ini selalu berbeda-beda setiap saatnya.

Sohyun jadi begitu menginginkan Taehyung dan berpikir untuk menjadi egois karena ia ingin memiliki Taehyung seutuhnya. Tidak mau berbagi.

Namun, Sohyun selalu disadarkan dengan kehadiran Airin yang saat ini sudah kembali ke rumah. Wanita itu masih cantik dan ramah seperti biasa. Membuat iri.

Malam ini Sohyun tidur sendirian. Taehyung tidak akan menemaninya dalam waktu yang lama. Tidak seperti malam-malam kemarin yang dipenuhi oleh sesuatu yang panas dan bergairah.

Sohyun terpaksa menahan dirinya. Membuang bayang-bayang tentang percintaannya dengan Taehyung. Bagaimana mereka bercinta setiap malam.

Bahkan, Sohyun masih ingat saat mereka melakukannya di dalam shower box. Mandi bersama. Basah dan ngilu.

Sohyun berusaha memejamkan matanya. Menahan hasrat dalam diri ternyata jauh lebih sulit.

"Aah, aku tidak bisa tidur." Wanita muda itu menarik rambutnya frustrasi.

Membalikkan badannya. Sohyun mengambil posisi tidur menyamping, menghadap tempat yang biasa ditiduri Taehyung.

Aroma parfumnya masih tercium jelas. Sohyun merindukan Taehyung. Ia merindukan semua yang pada pria itu.

"Rasanya seperti sedang dihukum," ucap Sohyun pelan. Ia menggigit ujung selimut dan memilih untuk bangun.

Percuma memaksakan diri. Ia takkan bisa mendapatkan kantuknya, sejenak Sohyun duduk di tepi kasur. Memandangi bayangan bingkai jendela kamar yang terkena sinar cahaya rembulan malam.

Sohyun memeluk lutut. Jantungnya terus berdebar setiap mengingat momen-momen indahnya bersama Taehyung. Pria itu memperlakukan dirinya dengan sangat manusiawi.

Taehyung cenderung memakai hati. Tidak seperti Jaewuk. Mantan kekasihnya selalu memulai dengan kekerasan. Tidak peduli bagaimana ia meringis kesakitan karena dicabuk atau dipukuli.

Mungkin kelembutan yang Taehyung tunjukkan, menjadi alasan mengapa Sohyun tidak bisa mengenyahkan wajah pria itu.

Wajah Sohyun memerah. Ia mengulas senyum tipis. Kemudian memilih beranjak menuju balkon kamar.

Sohyun menggeser pintu kaca. Ia memandangi langit malam yang tidak berawan. Banyak sekali bintang-bintang berkelap-kelip. Berlomba-lomba menunjukkan keindahan.

"Bintang memang selalu indah."

"Kau belum tidur?"

Mendengar suara yang tak asing lagi di rungunya, Sohyun segera berbalik. Ia menemukan Taehyung sedang berdiri tak jauh dari pintu kamar yang sudah ditutup rapat.

Young Wife [KTH Versi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang