Young Wife [KTH Versi] ✓

17. Weird Feeling

Hai Atsi...

Kalian apa kabar.

Sorry, aku belum bisa konsisten buat update.

Alasan pertama. Mata aku sering sakit, jadi gak bisa ngetik banyak. Paling aku nulis sedikit terus istirahat.

Tapi aku bakalan update terus.

Oke, langsung aja.

Jangan lupa vote dan komen.

Selamat membaca.

° Young Wife °

.

.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka tiba di kota Gidae.

Sebuah kota kecil yang berada di Korea Selatan. Satu-satunya kota yang terkenal begitu damai dan tenang. Hanya ada satu dua mobil yang berlalu lalang.

Tak banyak penduduk di kota ini. Dan yang Sohyun tahu, kota Gidae memiliki sebuah telaga harapan. Konon katanya, siapa pun yang berhasil melempar batu dan jatuh ke dalam telaga hingga membuat airnya yang tenang jadi sedikit bergerak. Maka semua harapannya akan terwujud.

Sohyun tidak tahu pasti di mana letak telaga itu. Ia jadi ingin mencoba hal-hal baru untuk sekadar menghilangkan stres yang rasanya akan semakin berkepanjangan.

"Nona, kita sudah sampai."

Suara Jungkook membuyarkan lamunan Sohyun. Wanita muda itu melihat ke luar jendela mobil.

Rumah mewah bergaya klasik Eropa tampak berdiri kokoh dengan halaman yang begitu luas. Berbeda jauh dengan rumah Taehyung di Seoul, rumah ini seperti memiliki sentuhan magic yang membuat Sohyun tak bisa berhenti mengaguminya.

"Rumah ini dibangun satu tahun yang lalu. Di antara semua rumah, hanya rumah Tuan Choi yang paling mewah karena memakai gaya Eropa. Berbeda dari rumah Korea pada umumnya." Jungkook menjelaskan sambil memperhatikan wajah Sohyun dari kaca spion depan. "Ah benar. Nona harus berhati-hati, ingat kata dokter untuk selalu menjaga kondisi. Kandungan Nona sangat lemah."

Pikiran Sohyun kembali tertuju pada penjelasan dokter satu jam lalu setelah melakukan pemeriksaan.

"Stres berlebihan juga bisa menyebabkan keguguran. Anda harus berhati-hati, dan juga rutin minum vitamin yang saya resepkan. Makanlah makanan yang bergizi."

Sohyun menarik satu napas panjang. Jungkook sudah keluar lebih dulu untuk menurunkan koper-kopernya.

"Bagaimana aku bisa menjagamu? Aku takut kau kenapa-napa." Sohyun memberikan usapan pelan pada perut ratanya. "Tidak. Aku pasti akan menjagamu sampai kau lahir. Bagaimanapun kau anakku, tidak akan aku biarkan kau pergi sebelum hari kelahiranmu tiba."

Ketukan di kaca jendela mobil menarik perhatian Sohyun. Ia menoleh, dan menemukan Taehyung sedang menatapnya.

Sohyun menggeser duduknya, lalu keluar dari pintu yang satunya lagi. Padahal Taehyung sudah membukakan pintu untuknya.

Taehyung mencoba memakluminya. Sohyun masih marah, itu sudah jelas. Mengingat bagaimana kata-katanya pada malam itu.

"Nona, barang-barangnya mau langsung saya bawa ke kamar?" tanya Jungkook.