20. Plan

1.8K 374 193
                                    

Ada yang masih betah nungguin ini?

Kalau iya, terima kasih banyak. Kalian masih sabar meskipun aku updatenya lumayan lama.

Aku juga mau minta maaf karena gak bisa konsisten. Ini kata yang sama yang selalu aku tulis.

Kalaupun kalian gak dapet feel karena aku updatenya kelamaan. Aku saranin buat gak dilanjut dulu, nanti aja bacanya kalo emang kalian tertarik buat baca lagi.

Terus aku juga gak bakalan nuntut kalian buat ngasih apresiasi. Aku sadar, aku sendiri gak konsisten. Jadi gak bisa banyak maunya juga.

Pokoknya seikhlas kalian aja. Karena jujur aku sering baca komen kalian, walupun gak sempat aku balas.

Aku senang banget kalian masih nanyain dan terus ingetin aku buat update.

Cerita ini cerita lama yang aku lanjutin. Kadang mood aku naik turun.

Semoga kedepannya aku bisa lebih konsisten buat update di wattpad. Terima kasih buat semua Atasiast yang selalu sabar.

Aku sayang kalian.

Selamat membaca!

° Young Wife °

.

.

"Aku akan mengantarmu ke Singapura." Taehyung baru saja pulang kerja dan langsung menemui Airin yang sedang duduk di depan meja rias.

Di kota Gidae terdapat salah satu anak perusahaan Taehyung. Letaknya di pusat kota, butuh waktu lima belas menit untuk tiba di sana.

Biasanya Taehyung akan pulang saat hari sudah menjelang siang. Karena pekerjaannya tidak terlalu banyak, hanya mengecek beberapa laporan, lalu menandatanganinya.

Terkadang Taehyung langsung menuju ke lapangan kerja. Memantau secara langsung para pekerjanya yang sedang membuat sebuah bangunan.

Butuh waktu sekitar tiga tahun untuk tahap akhir. Namun, Taehyung tidak akan lama. Ia tidak tinggal di kota Gidae selama tiga tahun. Mereka hanya tinggal sementara waktu sampai Sohyun melahirkan.

"Tidak perlu repot-repot sayang. Aku akan berangkat sendiri, di sini kau harus bekerja dan juga mengurus Sohyun. Dia sedang hamil." Airin menyadarkan Taehyung. Pria itu berdiri persis di belakangnya.

Taehyung menatap pantulan bayangan mereka di cermin. Airin tetap pucat meskipun sudah memoles wajahnya dengan make up.

"Aku akan tetap mengantarmu ke sana," putusnya telak.

Kameja putih berlapis vest hijau masih melekat di tubuh Taehyung. Rambut hitamnya tampak sedikit berantakan.

Dari pagi sampai siang hari ini salju tidak turun. Semalam sempat terjadi badai yang cukup kuat hingga seluruh halaman rumah dipenuhi dengan tumpukan salju.

Beruntung salju-salju itu telah mencair setelah terkena sinar matahari.

Taehyung menahan kedua bahu Airin. Lalu mengecup pipi istrinya dari arah samping. Sudah lama ia tidak melakukan ini, mungkin karena Airin yang selalu menghindar atau dirinya yang terlalu sibuk.

Young Wife [KTH Versi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang