04. Reject

1.5K 311 105
                                    

Hai...

Maaf karena agak terlambat soalnya aku ketiduran.

Malam ini aku up. Semoga bab ini menghirup.

Sebelum lanjut jangan lupa vote, komen, dan share jika cerita ini menarik.

Selamat membaca.

° Young Wife °

.

.

Sohyun mengembuskan napas lega saat berhasil tiba di apartemennya. Ia tidak menyangka, melarikan diri dari sana sangatlah sulit.

Untung saja Sohyun bisa melihat jalan yang bisa membawanya keluar. Hampir dua jam Sohyun memperhatikan halaman depan, dan membaca situasi kapan ia bisa mulai bergerak.

"Menikah?" Sohyun terkekeh pelan. "Yang benar saja. Aku dibesarkan bukan untuk menikah dengan suami orang."

Sohyun gemas sekali. Ia membuka pintu kulkas, dan mengeluarkan sebotol air mineral. Sekarang tak ada yang bisa ia lakukan. Ponselnya hilang, padahal butuh waktu enam bulan untuk membelinya.

Ketika sedang melamun. Sohyun teringat akan kalung pemberian Jaewuk. Ia hampir lupa kalau kalung permata yang indah itu masih melingkar di jenjang lehernya.

"Andaikan aku bisa menjual ini untuk membeli ponsel baru."

Wanita muda itu lekas menggeleng. Saat ini Sohyun tidak memiliki rencana apa pun, karena ia tahu bahwa Taehyung dan Airin pasti akan mencarinya. Namun, tidak mungkin juga mereka bisa sampai di tempat kumuh seperti ini.

Setidaknya hanya itu yang bisa menguatkan Sohyun.

Menarik napas pelan. Sohyun melangkah masuk ke kamarnya setelah meminum sebotol air mineral.

Kamarnya tidak terlalu luas. Terdapat satu ranjang berukuran sedang, meja belajar, dan juga lemari kayu yang mulai lapuk.

Dibanding dirinya, hidup Jaewuk jauh lebih baik. Agensi yang menaungi Jaewuk memberikan tempat tinggal untuk mantan kekasihnya itu dengan semua fasilitas yang tentunya sangatlah lengkap.

Pernah sekali Jaewuk mengajak Sohyun untuk tinggal dengannya, tapi Sohyun menolak. Ia takkan mungkin bisa keluar dari tempat tinggal pria itu jika mereka bersama dalam satu rumah.

Semua kelakuan Jaewuk sudah melewati batas wajar seorang manusia normal. Semua kenangan buruk mereka takkan pernah Sohyun lupa begitu saja.

"Sial!" Sohyun meringis saat luka-lukanya terasa perih. Ia segera beranjak, membuka gaun yang diberikan Airin. Kemudian berdiri di depan cermin.

Tubuhnya penuh memar. Mulai dari bahu hingga sebatas pinggul, Sohyun tidak tahu lagi bagaimana jadinya jika ia memutuskan untuk menyerah sejak awal.

Seandainya kedua orangtua Sohyun masih ada. Kidupannya mungkin takkan sesulit ini.

Ibu kandung Sohyun meninggal setelah melahirkannya ke dunia. Sementara sang Ayah bunuh diri karena merasa bersalah. Beberapa kali ia mencoba untuk membunuh Sohyun, akan tetapi ia tidak sanggup melakukannya. Dan berakhir memilih mengakhiri hidupnya sendiri.

Sohyun tidak memiliki banyak kenangan dengan orangtua kandungnya. Ia hanya mendengar cerita dari sang Paman dan Bibi saja. Sejak kecil Sohyun dibesarkan oleh mereka.

Dari SD hingga SMP, Sohyun tinggal di desa. Ia baru pindah ke kota saat mendapat beasiswa untuk masuk ke sekolah elit yang ada di Seoul.

Awalnya hidup Sohyun berjalan normal. Sebulan sekali ia mendapatkan kiriman uang. Sampai Sohyun sadar jika dirinya tidak bisa terus-terusan bergantung pada  Paman dan Bibinya. Jadi Sohyun meminta pada keluarganya di desa agar tidak mengirim uang lagi, karena ia ingin hidup mandiri.

Young Wife [KTH Versi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang