6. Mencuci Bibir

11.3K 495 39
                                    

Arcellzio Berengsek Sagara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arcellzio Berengsek Sagara.

⚠️18+

***

"Sorry, buat yang tadi."

Tanpa undangan Ellzio menerobos masuk ke ruang guru setelah jam pulang sekolah. Kehadirannya yang tiba-tiba membuat seorang guru tersentak kaget.

Bu Senna tampak langsung meremas kertas yang semula sedang dicoret-coret nya.

"O-oh, em. I-iya." sahutnya gugup, tanpa sadar beranjak bangun dari duduknya sembari mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan yang ... sepi.

Ellzio tidak peduli pada alasan kenapa wali kelasnya itu menjadi satu-satunya guru yang belum pulang. Yang pasti, itu menjadi keuntungan untuknya.

"Nggak masalah. Saya sudah maafin kamu," sambung Bu Senna, berusaha terlihat tenang.

"Bagus," Ellzio mengangguk. "Karena lo udah maafin gue, gimana kalo kita pacaran?" ucapnya dengan bibir menyunggingkan senyuman.

"I-ini ... waktunya pulang. Saya nggak punya waktu buat becanda," Bu Senna merapihkan beberapa buku di atas meja, menyembunyikan kegugupan. "Saya sudah memaafkan kamu. Jadi, silahkan keluar dan pulang!"

Ellzio memberengut, seolah merasa sakit hati mendengar kata pengusiran itu.

Cowok itu kemudian meraih bulatan kertas karya remasan tangan Bu Senna yang tanpa sadar baru saja diletakkan pemiliknya di atas meja. Seringai tengil tersungging melihat Bu Senna yang panik dan mencoba merebut kertas tersebut saat Ellzio mulai membuka dan membaca tulisan yang ada di dalamnya.

Arcellzio Bagja Sagara.

Arcellzio Bagja.

Arcellzio.

Ell-zio.

El.

Meski tulisan tangan itu sudah dicoret-coret, namun Ellzio bisa jelas membacanya. Terlebih, rangkaian huruf itu membentuk namanya.

Ellzio menyeringai. "Udah gue duga, lo pasti udah tau siapa gue."

Bu Senna menelan saliva sembari membuang pandangan. Feeling tidak enaknya saat mendengar nama siswa baru itu ternyata benar. Ellzio ... anak laki-laki yang sering diceritakan seseorang.

Alasan menunggu sekolah sepi untuk menenangkan pikiran serta pulang dengan tenang, tidak sesuai harapan. Bu Senna justru didatangi orang yang paling ingin dia dihindari.

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang