-3

15.8K 189 0
                                    

Pagi harinya sudah berada didapur untuk membuat sarapan, biasanya ada pembantu yang datang dipagi hari untuk membuat sarapan dan membersihkan rumah, tapi entah mengapa hari ini dia tidak melihat adanya satupun art yang berkeliaran disana.

Saat tengah memasak tiba tiba dia mendengar suara langkah kaki, Rissa menolehkan kepala guna melihat siapa yang datang.

"Bangun jam berapa Riss? Ini masih terlalu pagi mengapa kamu sudah berada didapur?" Tanya Papi Arfan

"Rissa terbiasa bangun pagi Pi, Setiap hari Rissa selalu memasak dijam segini" Ujar Rissa melanjutkan acara masaknya.

"Bukankah sudah ada pembantu yang setiap hari kesini?"

"Rissa tidak tau Pi, Mungkin sedang ada acara" Ucap Risa yang sudah selesai memeasak.

"Papi ada butuh sesuatu?" Tanya Rissa lagi

"Tidak, Papa hanya ingin mengambil air minum" Ujar Arfan

Arfan bukanlah laki-laki yang ingin tahu tentang para pekerja rumahnya, Sedari dulu semua urusan rumah sudah diambil alih oleh Ema.

"Mau papi bantu?" Tanya Arfan ketika melihat Rissa tengah menghidangkan makanan

"Ngga usah pi, Papi mau makan sekarang atau nanti?" Tanya Rissa

"Nanti saja, Papi mau mandi dulu" ujar Arfan

"Baiklah Rissa juga mau kekamar dulu" Ujar Rissa kembali

Seusai membersihkan diri Arfan turun menuju meja makan, disana sudah ada Rissa yang tengah menuangkan air kedalam gelas.

"Ibu mana Pih?" Tanya Rissa mengingat bahwa sedari tadi ibu mertuanya belum juga terlihat.

"Papi tidak tau, mungkin lagi membersihkan diri" Ucap Arfan .

Rissa menjadi heran dengan kata 'mungkin', Dibenaknya bertanya tanya mengapa hubungan kedua mertuanya terlihat sangat jauh.

Sedari awal, ingin sekali dia bertanya tentang silsilah keluarga suaminya, Tetapi sepertinya itu akan terlihat lancang, Karena posisinya saat ini, Hubunganya dengan Vino belum terlihat baik baik saja, Bahkan jauh dari kata baik.

"Ah sudahlah, nanti pasti juga akan tahu itu juga bukan urusanku" batin Rissa 

"Papi mau dibikinin teh atau ngga kopi?" Tawar Rissa

"Teh yang tidak terlalu manis jika tidak merepotkanmu " Ujar Arfan

"Engga dong Pih, Engga ngrepotin kok, Tunggu bentar ya" Ujar Rissa segera membuatkan teh untuk Arfan

Dinikahi ayah mertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang