Hari ini Rissa harus kembali ke rumah sakit untuk mengecek apakah dirinya sudah sembuh total atau harus tetap dalam pantauan dokter.
Beberapa hari ini Rissa sudah pulih bahkan dia sudah merasa normal, kecuali untuk morning sickness yang memang sudah biasa dihadapi ibu hamil.
Saat ini Rissa sedang menunggu kedatangan Arfan, karena pagi - pagi tadi Arfan harus pergi ke kantor untuk bertemu dengan klien, sebenarnya Rissa ingin pergi sendiri saja karena dia sudah baik baik saja, namun Arfan tetep kekeh ingin mengantar dengan alasan agar nantinya mereka bisa sekalian mencari baju dan cincin.
Arfan ingin persiapan yang melibatkan Rissa cepat selesai, karena dia mau Rissa menggunakan waktunya untuk istirahat sebelum nantinya mereka melaksanakan resepsi pernikahan.
Setelah menunggu sekitar 15 menit, Arfan datang dengan setelan jas lengkapnya, tak lupa tas kerja yang selalu dia bawa ke kantor.
Arfan mendekati Rissa yang duduk di sofa ruang tamu, Terlihat perempuan itu sudah rapi mengenakan dress berwarna peach dan rambut yang di gelung membuat Rissa terlihat seperti gadis SMA.
"Sudah menunggu lama hm?" Tanya Arfan mengecup sekilas kening Rissa lalu mengelus kepala Rissa dengan lembut.
Sejak perbincangan beberapa hari lalu tentang rencana pernikahan mereka, Arfan sudah sungkan lagi untuk sekedar memeluk ataupun mengecup kening Rissa, Karena dia merasa seperti kecanduan dengan kebiasaan itu.
"Tidak terlalu, Papi sudah sarapan?" Tanya Rissa mendongak menatap Arfan yang masih berdiri.
"Sudah tadi bersama klien" Ucap Arfan seraya duduk disebelah Rissa.
"Bagaimana hari ini?" Lanjut Arfan bertanya.
Tadi pagi Arfan berangkat saat Rissa belum bangun, Jadi dia tidak bisa menemani Rissa.
"Seperti pagi pagi sebelumnya, tetapi hari ini tidak terlalu parah, Tadi setelah muntah Aku tiba tiba juga ingin makan sama ayam kecap terus langsung dibuatin sama bibi, Jadi ngga susah makan, tadi juga sudah minum susu kok" cerita Rissa yang terlihat sangat antusias.
Arfan tersenyum melihat Rissa yang sudah ceria seperti ini, mengingat beberapa hari lalu Wanita itu masih sering murung dan terkesan canggung kepadanya.
"Benarkah? " Tanya Arfan kembali mengelus kepala Rissa.
Sang empu hanya mengangguk dengan mata yang masih fokus melihat tayangan televisi, dan itu kembali membuat Arfan tersenyum.
"Baiklah, mau berangkat sekarang atau nanti?" Tanya Arfan berhasil membuat Rissa menoleh ke arahnya.
"Ohh iya, maaf Rissa lupa, ayo berangkat sekarang" Ucap Rissa seraya berdiri
"Tidak apa apa, tidak perlu tergesa-gesa masih ada waktu" ucap Arfan menenangkan Rissa.
"Sudah siap?" Lanjut Arfan bertanya.
"Sudah" Ucap Rissa yang terlihat semangat.
"Oke, mari berangkat" Ucap Arfan menggandeng tangan Rissa keluar.
Arfan tidak langsung membawa Rissa ke rumah sakit, dia memberhentikan mobil di restoran yang dekat dengan rumah sakit karena janji mereka dengan dokter masih 1,5 jam lagi, Rissa juga harus makan siang terlebih dahulu.
"Loh, kok kesini?" Tanya Rissa bingung.
"Kita makan siang dulu, kamu harus makan sebelum nanti melakukan pemeriksaan, pasti nanti membutuhkan waktu yang lama disana" jelas Arfan seraya melepas safety belt nya.
Arfan keluar lalu berjalan menuju pintu samping untuk membantu Rissa turun.
Hari ini Arfan membawa mobil Pajero sport, beberapa kali Rissa naik mobil ini pasti Rissa selalu sedikit kesulitan saat turun, Karena Rissa memiliki tinggi badan yang hanya sebatas dadanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinikahi ayah mertua
RomanceTentang lika liku hubungan antara kedua orang yang berstatus sebagi menantu dan mertua